Polemik Politik

Mewaspadai Kenaikan Kasus Positif Covid-19 di Indonesia

Oleh : Shalahudin Al Ayubi )*

Setelah libur lebaran kita akan dihadapkan dengan libur sekolah, di mana momen liburan adalah momen yang kerap diiringi dengan kenaikan kasus positif covid-19. Masyarakat pun diminta waspada dan tetap patuh pada Protokol Kesehatan (Prokes).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga turut waspada terhadap lonjakan kasus Covid-19. Lantaran tak lama lagi akan ada libur anak sekolah yang berpotensi memicu kenaikan kasus Covid-19.

            Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Sub Bidang Data dan Informasi Teknologi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (STPC-19) Dewi Nuraisyah menyebut adanya tren kenaikan kasus positif Covid-19 dalam enam hari terakhir.

            Dewi menuturkan, pada tanggal 22 Mei 2021 lalu, jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 telah berada pada angka 91,240 atau sekitar 5,15 persen, sudah turun 48,4 persen dari puncak. Dalam enam hari terakhir kita sudah bisa melihat akan adanya tren kenaikan.

            Dalam rapat koordinasi dengan topik ‘pencegahan dan antisipasi lonjakan kasus pasca idul fitri’, dirinya mengatakan jika biasanya mengalami penurunan, ini dalam satu minggu terakhir sudah bertambah kasus aktif sebesar 440 kasus dalam enam hari terakhir.

            Kemudian terkait dengan angka kematian, saat ini angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah berada di angka 2,8 persen, kemudian pada hari ini sudah turun 2,78 persen. Namun, tetap angka ini masih cukup tinggi karena sebelumnya Indonesia masih memiliki target kalau bisa terus diturunkan jauh di bawah 2,78 persen.

            Adapun dengan angka kesembuhan saat ini di angka 92,06 persen, masih terus bergerak naik. Kemudian, angka pemeriksaan spesimen sebagaimana disampaikan pada pekan lalu sempat melihat terdapat ten penurunan  kemungkinan disebabkan karena operasional laboratorium terbatas pada saat libur panjang.

            Tetapi kemudian pada pekan ini kembali terjadi kenaikan sehingga angka perbandingan rata-rata jumlah spesimen yang diperiksa pada bulan Mei dan April tidak terlalu jauh berbeda yakni kurang lebih 62 ribu spesimen diperiksa setiap harinya.

            Pada kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan kepada seluruh pihak untuk mewaspadai tren kenaikan kasus Covid-19 secara global, termasuk di kawasan Asia Tenggara yang mengalami lonjakan kasus baru paling tinggi hingga 19 persen pada kurun 25 April hingga 2 Mei 2021.

            Retno juga memaparkan, kawasan Asia Tenggara yang dalam terminologi WHO terdiri dari negara India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Srilangka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar, Bhutan, mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu 19 persen dilihat dari kurun waktu sepekan sampai 2 Mei 2021.

            Menurut WHO, kenaikan kasus Covid-19 secara global dalam kurun waktu satu pekan sejak 25 April hingga 2 Mei 2021 mencapai 5,7 kasus per pekan atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada enam bulan pertama pandemi.

            Dirinya mengatakan berdasarkan perkembangan kasus terbaru ini, kenaikan kasus di kawasan Asia Tenggara mencapai 47 persen dari kasus baru dunia.

            Guna mencegah semakin tingginya tingkat penularan Covid-19, Retno mengingatkan agar seluruh pihak tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan ini tentu wajib diterapkan demi menekan angka penularan covid-19.

            Ia juga menyampaikan bahwa dukungan setiap lapisan masyarakat tetap diperlukan untuk melindungi diri dan lingkungan dari Covid-19. Dukungan masyarakat dapat dilakukan dengan menyukseskan program vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

            Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan beberapa peringatan mengenai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Jokowi meminta kepada kepala daerah untuk tetap mewaspadai kasus Covid-19 setelah Lebaran.

            Jokowi berpesan kemungkinan adanya potensi kenaikan kasus positif Covid-19 setelah libur lebaran dan periode mudik 2021. Hal itu dikarenakan ada sekitar 1,5 juta masyarakat yang masih nekat mudik ke kampung halaman, meski sudah dilarang.

            Jokowi juga menuturkan, terdapat 15 provinsi yang tercatat mengalami lonjakan kasus positif covid-19.

            Dari 15 provinsi, enam diantaranya dari Pulau Sumatera. Keenam daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 tersebut adalah; Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Bagka Belitung.

            Hal ini menunjukkan bahwa kita harus waspada terhadap kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, apalagi di negara-negara tetangga sudah mulai terjadi lonjakan kasus secara drastis.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih