Polemik Politik

Negara Tidak Akan Pernah Tunduk pada KST Papua

Oleh : Fernando Louis Kandani )*

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sama sekali tidak akan pernah tunduk kepada KST Papua, terlebih mengenai upaya misi pembebasan pilot Susi Air yang disandera oleh gerombolan separatis pimpinan Egianus Kogoya tersebut. Karena terbukti bahwa sejauh ini seluruh kekuatan yang dimiliki oleh negara sudah sangat maksimal.

Upaya pembebasan pilot maskapai penerbangan Susi Air bernama Kapten Philips Mark Mehrtens memang sampai saat ini terus dilakukan dan diupayakan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) beserta banyak pihak lain terkait seperti aparat keamanan dari personel gabungan hingga para tokoh masyarakat setempat yang terus membantu upaya misi penyelamatan tersebut.

Maka dari itu, tatkala berhadapan dengan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Bumi Cenderawasih, memang sudah sepatutnya negara sama sekali tidak boleh tunduk. Terlebih dalam upaya misi pembebasan pilot berwarganegara Selandia Baru itu. Sehingga apapun yang dituntut oleh gerombolan separatis itu hendaknya juga lantas tidak serta merta langsung dituruti begitu saja, terlebih apabila misalnya memang bertentangan dengan konstitusi ataupun suatu permintaan yang mengarah kepada gerakan makar.

Termasuk, beberapa waktu lalu sempat tersiar kabar bahwa KST Papua pimpinan Egianus Kogoya akan menembak mati sanderanya, yakni Kapten Philips Mark Mehrtens apabila tuntutan mereka untuk mewujudkan Papua agar bisa merdeka dan juga beberapa tuntutan lain seperti persenjataan tidak dipenuhi.

Jelas saja, berbagai tuntutan yang diberikan kepada gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih itu sudah sangat bertentangan dengan konstitusi negara dan juga memiliki unsur makar di dalamnya, sehingga negara memang harus tegas untuk bisa menolak dan sama sekali tidak mengamini tuntutan semacam itu.

Mengenai ketegasan akan negara untuk hendaknya harus benar-benar tidak tunduk kepada KST Papua, Pengamat Terorisme, Al Chaidar menyampaikan bahwa negara juga seharusnya mampu menutup segala kemungkinan ataupun potensi dari gerombolan separatis tersebut untuk bisa mengakses pembelian persenjataan.

Bukan itu saja, namun negara juga hendaknya mampu untuk memutus kemungkinan agar kelompok yang diketuai oleh Egianus Kogoya, yang mana selama ini terus saja melakukan berbagai macam rangkaian tindak keji dan sama sekali tidak manusiawi tersebut agar tidak semakin memperluas jaringan terorisme mereka yang bersifat organik dan teritorial.

Sebaliknya, alih-alih justru mengiyakan tuntutan macam-macam yang dilakukan oleh pihak KST Papua, justru sebaiknya negara berfokus saja untuk semakin memberikan akses ataupun pembangunan yang jauh lebih maksimal dan optimal kepada seluruh masyarakat di Bumi Cenderawasih agar masyarakat di sana mampu mengalami peningkatan kesejahteraan sehingga kesenjangan yang ada di Indonesia pun bisa teratasi dengan baik.

Selain itu, ke depanya Pemerintah RI juga harus bisa jauh lebih tegas lagi untuk memberikan tugas atau membagi tugas kepada semua aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) serta Badan Intelijen Negara (BIN).

Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) sendiri juga telah mengatakan dalam banyak kesempatan dan juga telah menegaskan bahwa selama ini seluruh upaya akan pembebasan pilot Susi Air bahkan sampai saat ini masih terus tengah dilakukan oleh Pemerintah bersama dengan semua pihak.

Kepala Negara bahkan mengaku bahwa negara sama sekali tidak tinggal diam saja. Bahkan tidak tanggung-tanggung, upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia telah teramat sangat serius.

Secara terpusah, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Sjarifuddin Hasan juga mengucapkan hal yang sama, yakni dukungan tegas kepada negara agar tidak tunduk kepada KST Papua. Terlebih, agar negara juga tidak secara serta-merta menuruti apapun yang diminta oleh gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih itu, karena tentunya permintaan mereka hanya akan menguntungkan kelompoknya dan justru sangat berdampak buruk bagi negara.

Bahkan, dirinya pun memprediksi bahwa bukan tidak mungkin ke depannya gerombolan pimpinan Egianus Kogoya itu juga akan kembali mengurangi beberapa cara licik serupa untuk bisa memperoleh keuntungan dan merugikan NKRI. Sehingga, daripada tunduk kepada mereka, maka alangkah jauh lebih baiknya negara terus mampu menjalin ruang komunikasi, dialog dan negosiasi.

Misi penyelamatan dan pembebasan Pilot Susi Air itu telah melibatkan banyak pihak seperti Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo yang meminta pihak Pemda Nduga untuk bisa memberikan bantuan. Selain itu, misi tersebut juga telah melibatkan banyak tokoh masyarakat hingga tokoh agama setempat.

Pendekatan yang telah melibatkan berbagai macam pihak itu juga sudah terus dilakukan oleh Pemerintah RI agar bisa segera membebaskan Philips Mark Mehrtens. Pendekatan utama yang digunakan adalah dengan menjunjung tinggi asas humanisme, yakni mengedepankan negosiasi karena pemerintah tidak ingin adanya jatuh korban lagi.

Sebenarnya sudah banyak sekali kekuatan yang dimiliki oleh negara termasuk juga oleh pihak aparat keamanan karena kehebatan mereka yang bahkan telah diakui oleh dunia. Sehingga, dengan kenyataan tersebut, Pemerintah RI sama sekali tidak boleh kalah, apalagi sampai tertunduk kepada KST Papua.

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih