Rangkaian ISF 2024 Dimulai, Bahas Masalah Teknologi Hingga Lingkungan
Oleh : Dendy Rahmat )*
Rangkaian International Sustainability Forum (ISF) 2024 telah dimulai. Forum yang berlangsung sejak 5-6 September 2024 ini merupakan sebuah agenda yang di dalamnya membahas berbagai macam hal berkaitan dengan keberlanjutan, termasuk masalah teknologi, lingkungan hingga bagaimana pengelolaan sampah.
International Sustainability Forum (ISF) 2024 menjadi salah satu ajang penting yang mempertemukan para pemangku kepentingan, akademisi, pengusaha, dan aktivis dari berbagai belahan dunia.
ISF 2024 kembali hadir di tengah meningkatnya kesadaran mengenai pentingnya keberlanjutan. Dalam forum tersebut menawarkan banyak platform untuk membahas berbagai isu krusial, termasuk seperti perkembangan teknologi, tantangan lingkungan hingga bagaimana strategis pengelolaan sampah.
Forum ini membahas isu-isu mendesak terkait keberlanjutan, terutama dalam kaitannya dengan teknologi, lingkungan, dan pengelolaan sampah. Perubahan iklim yang semakin nyata dan masalah lingkungan yang semakin kompleks menjadikan ISF 2024 sebagai wadah penting untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa dalam pelaksanaan International Sustainability Forum 2024 tersebut menghasilkan berbagai macam kesepakatan.
Di dalamnya terdapat sebanyak 15 sesi diskusi tematik serta pertemuan lainnya yang membahas mengenai bagaimana upaya penyelarasan pertumbuhan ekonomi dan juga membangun industri hijau melalui sumber energi yang baru dan terbarukan (EBT).
Tidak hanya itu saja, namun ada pula diskusi mengenai teknologi hingga lingkungan dari polusi udara dan pengelolaan sampah. Sebagai bentuk nyata dalam komitmen mengurangi emisi karbon, para delegasi undangan menggunakan kendaraan listrik dalam gelaran ISF 2024.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri Kadin, Shinta W. Kamdani mengungkapkan bahwa gelaran ISF 2024 semakin mengukuhkan Indonesia sebagai pelaku dari ekonomi yang berkelanjutan.
Bukan hanya itu, namun International Sustainability Forum tersebut menjadi ajang untuk bertukar pikiran dan belajar dari sisi penerapan praktik terbaik terkait dengan bagaimana keberlanjutan serta upaya untuk mempromosikan kekayaan Tanah Air yang sejatinya memiliki banyak sekali peluang usaha dengan terus mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Utamanya, forum ISF menyoroti lima pilar, yakni ekonomi hijau, transisi energi, konservasi alam dan keanekaragaman hayati, kemudian ada pula gaya hidup berkelanjutan hingga ekonomi kelautan.
Sementara itu, lantaran berkat persiapan sangat matang oleh pemerintah, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menilai bahwa ISF 2024 menjadi acara nomor dua terbesar di Asia Pasifik yang fokus pada solusi perubahan iklim.
Pada gelaran tersebut, Indonesia berupaya untuk menyelaraskan antara pertumbuhan ekonomi menjadi pembangunan pada industri hijau dengan berbagai jenis kegiatan melalui kritikal mineral, hilirisasi, pembangunan listrik hijau dan sebagainya. Kemudian terdapat pula pengembangan hal-hal tersebut dengan dekarbonisasi dan lingkungan.
Kegiatan ISF jelas telah sejalan dengan agenda transisi energi karena mengulas mengenai bagaimana penggunaan berbagai sumber energi terbarukan. Di dalam International Sustainability Forum 2024 terdapat berbagai diskusi seputar teknologi, sumber daya manusia, kemudian upaya untuk menjaga lingkungan lewat pengelolaan sampah, menekan polusi udara dan banyak lainnya.
Selain itu, isu perubahan iklim menjadi salah satu fokus utama. Di tengah peningkatan suhu global yang terus terjadi, ISF 2024 menghadirkan diskusi mendalam tentang langkah-langkah mitigasi yang bisa diambil oleh berbagai negara dan sektor industri.
Solusi berbasis alam, seperti restorasi ekosistem dan perlindungan hutan, menjadi salah satu topik hangat. Diskusi ini diharapkan mampu menghasilkan komitmen nyata dari para pemimpin dunia dan industri untuk berkolaborasi dalam mengatasi krisis iklim.
Terdapat pula pembahasan mengenai pengelolaan sampah, topik yang seringkali diabaikan namun memiliki dampak besar, juga menjadi perhatian di ISF 2024. Masalah limbah plastik dan sampah perkotaan menjadi sorotan, mengingat dampak negatifnya terhadap ekosistem laut dan darat.
Forum ini menghadirkan berbagai inisiatif inovatif untuk mengatasi masalah tersebut, mulai dari konsep ekonomi sirkular hingga teknologi daur ulang canggih. Kehadiran para penggiat lingkungan dan pelaku industri yang berbagi pengalaman sukses mereka diharapkan dapat menginspirasi kebijakan baru dan praktik yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Dengan berbagai isu yang dibahas, ISF 2024 dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan dapat diimplementasikan, baik oleh pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat luas. Forum tersebut, dengan seluruh temanya yang beragam, tidak hanya memberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai isu keberlanjutan, namun juga mendorong aksi nyata.
Menjadi sangat penting adanya kolaborasi lintas disiplin dan sektor untuk mewujudkan katalisator bagi perubahan positif yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini. Dalam era di mana tantangan keberlanjutan semakin kompleks, ISF 2024 menjadi titik pertemuan penting bagi ide, solusi, dan komitmen yang kuat menuju masa depan yang lebih baik.
Menghadapi tantangan keberlanjutan memerlukan upaya bersama dan komitmen jangka panjang. Forum ini menjadi pengingat pentingnya aksi nyata demi keberlangsungan kehidupan di bumi. Oleh sebab itu, dengan adanya dukungan penuh masyarakat maka diharapkan forum ini dapat menghasilkan beragam kesepakatan konkret demi kehidupan masa depan yang lebih baik.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute