Kemenangan Jokowi Semakin Tampak
Oleh : Abdul Razak )*
Meski Prabowo telah mendeklarasikan kemenangan berdasarkan quick count versi internalnya, Real Count sementara KPU yang menyatakan Jokowi unggul 55,9 persen, sementara Prabowo 44,1 persen dengan suara masuk lebih dari 64 persen.
Data yang tertera tersebut tidak jauh berbeda dengan data yang tersaji di WAR Room TKN. Data menunjukkan bahwa Jokowi – Ma’ruf Amin mendapatkan 55,48 persen suara sementara penantangnya Prabowo Subianto meraih 44,52 persen suara.
“Selisih dua digit, atau lebih dari 10 juta suara, serta hanya ada perbedaan tipis antara real count KPU dan milik TKN. Hal ini menunjukkan bahwa Jokowi – Ma’ruf Amin sudah menang. Kita tnggal menunggu formalitas pengumuman dari KPU. Semua hasil quick count dari berbagai lembaga survey, ditambah real count KPU dan data tabulasi kami ini, sekaligus membantah data BPN yang menunjukkan bahwa mereka menang 62 persen,” tutur Direktut Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN), Usman Kansong.
Pihaknya juga mengungkap sejumlah bukti kebohongan dan kejanggalan data yang mengklaim Prabowo – Sandi unggul. Contohnya seperti yang terjadi di Lampung. Real count pihak BPN hanya dilakukan pada 30 TPS dari total lebih dari 26.000 TPS. Begitu pula di DKI Jakarta. BPN hanya menghitung real count di 300 TPS, sementara di Ibu Kota terdapat lebih dari 29.000 TPS.
Sementara itu, di Riau, real count untuk paslon nomor 02 hanya dilakukan di 145 TPS dari sekitar 17 ribu lebih TPS, dan di Bangka Belitung, real count Prabowo – Sandiaga hanya dilakukan pada 2 TPS dari jumlah 3.804 TPS.
“Data kemenangan 02 ini jelas membodohi dan membuat rakyat irasional. Pekan ini hal itu diamplifikasi melalui narasi kecurangan dan dimainkan melalui ijtima’ ulama,” imbuh Usman.
Survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengikuti pemilu menunjukkan prosentasi yang tinggi yaitu 81.78 %. Dari jumlah tersebut, sebanyak 84 % menyatakan pemilu berjalan tidak ada hambatan dan percaya dengan hasil resmi perhitungan suara yang digelar KPU.
Selain itu Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno secara perlahan mulai mundur dari pertarungan politik pasca Pemilu Presiden 2019. Apalagi berdasarkan quick count berbagai lembaga survei kredibel dan sistem informasi penghungan (SITUNG) KPU, menunjukkan bahwa pasangan calon nomor 02, kemungkinan besar akan kalah.
Tanda – tanda sandiaga mundur adalah tidak hadirnya dirinya pada Ijtima’ Ulama III yang diselenggarakan pada Rabu 1 Mei 2019 lalu. Apalagi sebelumnya Sandiaga juga tidak hadir dalam sejumlah deklarasi kemenangan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Hal tersebut ditanggapi oleh pengamat politik dar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesa (LIPI) Wasisto Raharjo Jati yang mengatakan bahwa langkah Sandiaga merupakan hal yang wajar dalam menyikapi politik sekarang ini.
“Saya pikir Sandiaga Uno itu rasional sekali dalam menyikapi situasi politik saat ini. Daripada hanyut dalam perdebatan hasil pemilu yang tiada henti dan sudah jelas siapa yang menang. Lebih baik mundur dan menenangkan diri,” ujarnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Anggota Dewan etik Perhimpunan Survei dan Opini Publik Indonesia (Persepi), Hamdi Muluk, menjelaskan bahwa sistem informasi penghitungan suara atau Situng yang telah mencapai lebih 55 persen suara sudah bisa memprediksi hasil akhir dari pemilihan presiden.
Ahli Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) tersebut mengatakan bahwa Situng merupakan domain untuk menyimpulkan secara ilmiah. “Kepastian secara konstitusional, kalau digugat, kepastian hukumnya nanti ada di Mahkamah Konstitusi,” ujarnya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa real count dan quick count tidak akan jauh berbeda jika quick count dilakukan dengan prosedur ilmiah, misalnya tidak memanipulasi sampling, tidak memalsukan formulir C1 dan menjaga semua prosedur ilmiah.
“Hasilnya hanya berbeda dari real count yang dihitung sampai tuntas, paling 0,5 persen sampai 1 persen.”
Di Jawa Tengah, Jokowi – Ma’ruf mampu menang telak di semua kabupaten / Kota, di Karangannya misalnya, Jokowi mampu mendapatkan 80.22 persen suara dari total 83 persen masyarakat yang menggunakan hak pilihnya.
Kemenangan Jokowi – Ma’ruf tentu tak perlu diragukan, tinggal menunggu pengumuman resmi dari KPU pada 22 Mei 2019 nanti.
)* Penulis adalah Pengamat Politik