Prabowo Gagal Paham Tentang “Unicorn”
Oleh : Rizal Arifin )*
Debat Capres yang baru saja berlangsung meninggalkan banyak cerita. Banyak hal yang selama ini dikritik oposisi justru mengungkap bahwa merekalah aktor utamanya. Namun ada satu hal yang tidak kalah menariknya, Prabowo Subianto tidak tahu apa itu “unicorn”. Sejenak kembali ke beberapa waktu silam, Prabowo bersama para pendukungnya seolah mendeklarasikan diri sebagai kaum yang kekinian dan berwawasan global. Dimulai dari ajakan debat berbahasa Inggris hingga riwayat pendidikan luar negeri yang digembar-gemborkan.
Ini sangat kontradiktif dengan apa yang terjadi saat debat. Lulusan luar negeri yang mengaku menguasai wawasan internasional tidak mengetahui tentang “unicorn”. Terlihat jelas Prabowo bingung dan gugup menjawab pertanyaan Capres petahana tentang “unicorn”. Meyakinkan publik bahwa Prabowo Subianto hanya ambisius kosong tanpa pengetahuan. Ibarat kata pepatah“air beriak tanda tak dalam”. Prabowo tidak menguasai permasalahan dan dinamika aktual, hanya mengedepankan respon berlebihan untuk mengambil simpati. Data yang dimodifikasi sedemikian rupa lalu ditampilkan dengan pidato yang menggelegar. Sekali lagi, seolah menunjukkan ia mengetahui segalanya namun nyatanya kosong.
Memang tidak elok mempermalukan Capres di depan umum, tapi menampilkan kebodohan diri sendiri itu jauh lebih buruk. Ibarat siswa yang akan ujian, Prabowo sebaiknya belajar yang tekun sebelum ngoceh sana sini. Belakangan Prabowo diterjang karena kritikan tanpa data. Malam kemarin, Prabowo mengarahkan pelatuk ke dadanya dengan menunjukkan sosok yang tidak kompeten sebagai seorang Capres. Tidak mengikuti perkembangan zaman. Buta akan realitas kekinian. Bertolak belakang dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Jelas dan nyata, Prabowo bukan pilihan kaum milenial dan pejuang kemajuan bangsa. Sebenarnya ini bukanlah sebuah kejutan yang besar. Toh memang Prabowo sudah sangat dikenal dengan bualan kosongnya.
Mau diapakan bangsa nan besar serta jaya ini jika dipimpin oleh pribadi yang penuh bualan. Indonesia yang sudah digagas sebagai mengisi podium tertinggi di dunia internasional akan rontok berkeping-keping jika dipimpin Prabowo. Perlu ditegaskan, ini bukan salah paham, tapi memang nyatanya Prabowo tidak paham dan tidak memiliki pengetahuan akan persoalan bangsa dan di tengah dinamika dunia.
Terkait kebingungan Prabowo soal “unicorn”, ada hal lain yang terungkap. Bahwa Prabowo selalu mengumbar ketakutan berlebihan. Pikiran terkonstruksi sedemikian rupa sehingga dalam menghadapi apapun selalu termotivasi untuk menebar teror. Kali ini ia menebar teror uang dibawa ke luar negeri. Tidak hanya tanpa data tapi juga tidak nyambung.
Generasi milenial adalah orang-orang yang memiliki kepekaan sosial dan kemajuan digital yang tinggi. Unicorn adalah pembahasan umum dimana-mana. Dampak sosial dan ekonomi tidaklah sedikit serta berkontribusi besar terhadap bangsa. Wajib bagi calon pemimpin negara ini untuk memahami secara pasti persoalan aktual. Capres petahana telah menunjukkan keberpihakannya kepada kelompok milenial. Prabowo jangankan akan berpihak, memahami permasalahan pun nihil.
Sebagaimana peribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”. Indonesia tidak butuh pemimpin yang seperti itu. Mari kita dukung keberlanjutan kepemimpinan dan pembangunan nasional dengan kerja nyata yang jelas.
)* Penulis adalah Pengamat Sosial Politik