Prabowo Unggul di 1 Lembaga Survei, Jokowi Unggul di Berbagai Lembaga Survey
Oleh : Muhammad Yasin )*
Meski beberapa lembaga survey telah menempatkan Jokowi – Ma’ruf pada posisi yang lebih unggul dari Paslon Prabowo – Sandi. Namun pihak pengusung Prabowo – Sandiaga yaitu Partai Gerindra meyakini bahwa elektabilitas Paslon yang diusungnya lebih unggul daripada Capres Petahana.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono. Keunggulan elektabilitas Prabowo atas Jokowi tersebut menurut Arief didasarkan oleh sebuah lembaga survei yang mana Arief sendiri tidak berkenan menyebutkan nama lembaga surveinya.
Namun hasil survey tersebut bertolak belakang dengan kebanyakan survey yang telah dilakukan oleh berbagai Lembaga Survey, tentu masih menjadi tanda tanya besar, mengapa Andi Arief tidak memberitahukan publik tentang hasil survey yang mengunggulkan Prabowo – Sandi diatas Jokowi Ma’ruf.
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) misalnya, Pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin, berhasil mengungguli penantangnya. Paslon nomor urut 01 tersebut berhasil meraup 54.9 % suara, sedangkan Prabowo – Sandiaga mendapatkan torehan 32,1 % suara.
Denny Adin selaku Politikus Partai Perindo mengatakan, keberhasilan Jokowi – Ma’ruf mengungguli penantangnya dalam beberapa lembaga survei merupakan sesuatu yang wajar. Terlebih menjelang Pemilu serentak April 2019 nanti, banyak kelompok di berbagai wilayah yang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf Amin.
“Dalam waktu hari – hari yang mendekati pencoblosan adalah wajar terjadi hasil survey Jokowi – Ma’ruf Amin unggul. Saa ini TKN yakin, kita masih unggul dan semakin banyak deklarasi dukungan dari berbagai kalangan, baik akademis, ormas, maupun masyarakat di luar negeri,” ujarnya.
Selain SMRC, Lembaga survey seperti LSI, Denny JA, Cyrus Network, PolMark Indonesia, Populi Center, Y – Publica, Alvara Research Center dan Indikator Politik Indonesia, semuanya menempatkan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin dalam posisi unggul melawan Prabowo – Sandiaga dalam hal elektabilitas.
Cyrus Network menempatkan pasangan Jokowi – Ma’ruf dengan raihan 55,2 % sementara penantangnya Prabowo – Sandi meraup 36 %. Sedangkan hasil survey dari Denny JA, menunjukkan perbedaan yang cukup jauh, yakni 58,7 % untuk Jokowi – Ma’ruf dan 30,9 % untuk Prabowo – Sandi.
Survey Populi Center menunjukkan bahwa pasangan Jokowi – Ma’ruf masih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo – Sandiaga. Survei tersebut menunjukkan, bahwa elektabilitas capres Petahana masih berhasil mengungguli mantan Danjen Koppasus dengan raihan 54,1 % sementara Prabowo – Sandi mendapakan raihan 31,0 %. Adapun 14,9 sisanya persen yang tidak menjawab / memberikan dukungannya.
“Hasil ini relatif sama dengan temuan survei pada beberapa bulan sebelumnya,” tutur Dimas Ramadhan selaku peneliti Populi Center.
Pada bulan Desember 2018, hasil survei Populi Center juga menunjukkan elektabilitas yang tidak jauh berbeda dimana Jokowi – Ma’ruf memperoleh 52 % sedangkan Prabowo Sandi 30,7 %.
Banyaknya dukungan kepada capres nomor urut 01 Jokowi, tentu tak lepas dari kinerjanya dalam periode pertama. Pihaknya menilai, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuntaskan pembangunan infrastrukur yang pesat sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Hasil survey tersebut tentu menjadi bukti bahwa mayoritas masyarakat masih lebih percaya dengan fakta daripada berita hoax / fitnah yang beredar selama ini di berbagai media. Ini artinya berbagai hoax yang ditujukan kepada Jokowi tidak sepenuhnya mempengaruhi elektabilitas dan masyarakat pemilih yang kritis.
Lembaga survei asal Australia Roy Morgan, juga menyebutkan bahwa calon presiden nomor urut 01 Jokowi masih mengungguli penantangnya Prabowo Subianto dengan angka 58 % berbanding 42 %.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan, Joko Widodo mendapatkan dukungan terkuat di wilayah perkotaan di luar Jakarta, termasuk Jawa Tengah, Jawa Timur, bagian utara Sumatra dan Sulawesi. “Jokowi juga mendapatkan banyak dukungan dari perempuan dengan 60 % perempuan memilih Jokowi dan 39 persen mendukung Prabowo,” ujarnya.
Lembaga survey memang tidak bisa menjadi patokan sebelum penghitungan manual pada 17 April nanti, namun hasil survey tersebut tentu bisa menjadi tolok ukur keberhasilan adu gagasan dan kampanye yang dilakukan kedua paslon sebelum pemilu serentak April 2019 dimulai.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik