Stok BBM, LPG, dan Sembako Aman Jelang Ramadhan
Oleh : Ardi Hidayat )*
Jelang Ramadhan tentu ada sedikit kecemasan akan stok bahan bakar maupun sembako. Namun Pemerintah melalui Kementerian ESDM memastikan bahwa masyarakat tidak perlu cemas dengan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas LPG jelang Ramadhan. Hal tersebut karena pemerintah nantinya akan menambah stok sekaligus personel dan fasilitas distribusi.
Dirjen Migas Kementran ESDM Djoko Siswanto mengatakan, sampai saat ini, stok BBM masih dalam batas aman dan terkendali. Premium ron 88 memiliki ketahanan stok 27 hari, sementara pertalite 21 hari, pertamax 20 hari dan pertamax turbo 38 hari. “Solar 20 hari, pertamina dex 47 hari dan avtur 28 hari. Sementara itu stok Gas LPG juga masih aman, yaitu sebesar 363 ribu metrik ton. Total tersebut mampu memenuhi kebutuhan untuk 18 hari. Pihaknya juga mengatakan bahwa sejumlah sarana dan prasarana telah disiapkan dan ditambah sesuai prediksi peningkatan arus kendaraan. Diantaranya truk BBM, mobil dispenser, motor pembawa bensin kemasan sampai SPBU Mini.
Secara detail, Djoko menjelaskan bahwa akan ada 115 truk yang bersiaga dengan mobile dispenser mencapai 26 unit di sejumlah SPBU. Selain itu, motor yang membawa bensin kemasan sebanyak 22 juga telah disiapkan. Seluruh sarana dan prasarana tersebut disediakan di Posko Nasional sektor ESDM yang akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan bidang energi. Menurutnya posko ini juga akan memantau lapangan, baik sebelum maupun setelah idul Fitri. Dimana titik montoringnya adalah wilayah rawan pasokan, monitoring obvitnas dan wilayah rawan bencana.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melarang pengguna truk melalui jalur tol pada musim mudik. Hal tersebut bertujuan untuk mengendalikan kepadatan arus lalu lintas jalan tol dan memperlebar arus mudik. Namun pihaknya memastikan, agar truk – truk pengangkut barang logistik pangan tetap diperbolehkan melalui jalan tol. Kelonggaran ini dimaksudkan untuk menjamin kelancaran distribusi dalam rangka pengendalian harga.
“Jadi tidak ada alasan lagi harga sembako mahal jelang lebaran,” tutur Budi.
Pada kesempatan berbeda, Jokowi menghimbau kepada para menteri di jajarannya agar menjaga stabilitas harga pangan dan kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.
“Menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan sekitar dua minggu lagi kurang lebih sudah masuk bulan suci. Ini sudah rutin, saya ingatkan soal stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok agar benar – benar diperhatikan, sehingga stabil,” tutur Jokowi pada pembukaan sidang kabinet paripurna.
Jokowi juga menyampaikan, jika tidak ada kenaikan harga sembako, maka umat muslim bisa menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan dengan tenang. Selain itu, dirinya juga menginstruksikan kepada bawahannya seperti TNI, Polri dan BIN untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat pasca pemungutan suara 17 April 2019. Di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Diperkirakan kebutuhan sembako masih mencukupi dan harga relatf normal atau masih dalam kategori aman menjelang bulan puasa.
Kepala Dinas Pedagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagprinkop UKM) Kabupaten Kepulauan Meranti Azza Fachroni mengatakan, stok sembako jelang bulan puasa hingga lebaran diprakirakan masih mencukupi.
“Itu juga berdasarkan pantauan kita di lapangan, kita sudah pantau hampir d seluruh pasar yang ada di selatpanjang, bahkan kita kemaren juga sudah sampai ke Belitung. Insyaallah aman dan stabil hingga lebaran,” tuturnya.
Sementara itu, Kementrian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok di berbagai pasar rakyat dan pasar swalayan, pihaknya juga mengatakan menjelang Ramadhan sembako bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau. Menurutnya, harga bahan pokok seperti daging sapi masih stabil yakni Rp 120.000 per Kg, beras medium Rp 10.000 per Kg.
Menteri perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memastikan bahwa semua kebutuhan pokok di pasaran aman terkendali dan stoknya juga cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Menurutnya, terkendalinya harga sembako patutlah disyukuri, pihaknya mengatakan bahwa harga beras, telur, minyak, dan lainnya masih bisa dikatakan normal, bahkan ada yang cenderung menurun karena tercukupinya stok.
“Sekali lagi tidak usah khawatir, semuanya terkendali aman dan tidak ada alasna untuk orang khawatir,” tuturnya.
)* Penulis adalah Pengamat Masalah Ekonomi