Polemik Politik

TGB : Jokowi Seperti Menyalip di Tikungan

Oleh : Izul Kurniawan )*

            Ibarat balapan MotoGP, Tuan Guru Bajang (TGB) menilai bahwa Jokowi mampu menyalip Prabowo dalam tikungan dengan sempurna. Politikus Golkar tersebut menilai Capres nomor 01 Joko Widodo lebih unggul dari Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat Capres putaran kedua di Hotel Sultan Jakarta. “Pak Jokowi kerap melampaui tarikan gas Capres 02 dan pada belokan – belokan tajam, Capres 01 berhasil jauh mengungguli Pak Prabowo. Sehingga menurut saya Capres 01 memenangkan kembali ajang adu gagasan para calon presiden seri kedua ini,” Ujar TGB.

            Pada debat calon Presiden putaran kedua, TGB berpendapat bahwa manuver yang dilakukan kedua Capres dapat membuat publik merasakan kemampuan Jokowi menjelaskan pandangan dan argumen tentang kebijakan – kebijakan ekonomi yang telah diikhtiarkan selaku Presiden. Ia melihat kebijakan yang dibuat Jokowi orisinil dan dari hati yang tulus. Dirinya juga mencermati gaya bicara Jokowi dalam debat Capres kedua yang singkat, tegas, lugas dan jernih. Misalnya, ia berkata ketika Jokowi menyampaikan tentang e – commerce.

            TGB menyebut Jokowi secara gamblang menjelaskan tentang prakondisi, kondisi saat ini dan kondisi masa depan e-commerce yang akan menjadi salah satu andalan kemajuan ekonomi bangsa Indonesia. Ketika memasuki sesi e-comerce, Jokowi sempat menyinggung pentingnya membangun ekosistem online dan offline. TGB menilai paparan Jokowi itu cermin yang bersangkutan paham masalah dan jalan keluarnya. Pakar bahasa tubuh Monica Kumalasari memaparkan hasil analisis gestur tubuh dari kedua calon Presiden, Jokowi dan Prabowo Subianto.

Pada sesi saat Prabowo menanggapi pertanyaan Jokowi yang menggunakan istilah unicorn, Jokowi juga sempat menunjukkan gesture tertentu. “Yang online – online itu?” Prabowo bertanya balik ketika Jokowi meminta pendapatnya. Jokowi mengambil lagi michrophone untuk mengiyakan pertanyaan Prabowo, tangan kirinya sempat terangkat sebelum dia meletakkan kembali michrophone untuk mendengarkan jawaban Prabowo.

            Menurut Monica, pada segmen tersebut bahasa tubuh Jokowi memperlihatkan rasa gemas karena Prabowo tidak betul – betul memahami hal yang ia tanyakan. Pada sesi terakhir, ia menyatakan Jokowi memperlihatkan dirinya tak punya rasa atau pikiran takut atas apapun ketika menyebut hanya Allah SWT yang ditakutinya. Hal tersebut dimaknai oleh TGB bahwa pernyataan tersebut menandakan Presiden Joko Widodo mengetahui banyak rintangan yang dihadapi selaku pemimpin.

“Namun tidak ada kekuatan dahsyat selain cita – cita rakyat yang bisa memberikan beliau kekuatan dalam menghadap masalah atau tekanan sebesar apapun. Ia pun berharap pernyataan yang disampaikan kedua Capres dalam rangkaian debat yang digelar KPU bisa menjadi referensi utama untuk menentukan pilihan pada 17 April 2019.

Pengamat Politik Gun Gun menilai, gaya debat Jokowi yang lebih menggunakan data ditopang oleh posisinya sebagai petahana dengan ragam kebijakan yang sudah ia ambil. Terlebih terkait posisinya sebagai incumbent, Jokowi dinilai paham betul soal hal teknis terkait topik yang diperdebatkan. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Prabwowo yang dinilai masih belum tampil dengan pemahaman teknis yang mumpuni terkait tema debat. Gun Gun merasa meski ada beberapa hal yang menarik dari Prabowo Subianto, namun belum mendalam dari segi teknis.

Dalam debat kedua, Jokowi dinilai beberapa pihak kembali menampilkan penampilan yang menyerang. Sementara, Prabowo lebih banyak bertahan. Gun Gun tak begitu mengamini hal tersebut. Menurutnya, Prabowo dalam debat semalam tidak begitu defensif, namun data yang digunakan untuk menyerang masih bersifat general. “Seperti misanya bicara soal indeks yang dikeluarkan oleh misalnya bank dunia, Misalnya yang dimaksud aoa, indeks performance ya kan, itu kan bagus sebenarnya ketika dicek fakta kan memang indeks performance kita memang dibawah negara – negara lain, dalam pembangunan infrastruktur, itu kenapa Pak Prabowo tidak menyampaikan secara lugas.” Ujar Gun Gun.

Secara keseluruhan, Gun Gun menilai perdebatan di debat kedua lebih baik dibanding debat pertama. Kedua Capres sudah mulai masuk ke area substansial dari tema debat. Namun, Gun Gun menilai petahana masih unggul pada debat kedua. Gun Gun juga menambahkan bahwa dalam Debat Capres putaran kedua, dirinya melihat bahwa Jokowi lebih rileks dan Prabowo agak berbeda dengan penampilan perdana, tadi malam justru agak lebih kalau dibidang komunikasi politik di bidang retorika.

Prabowo seperti mengalami ketidakpastian dan ketidaknyamanan, hal itu terbaca dari beberapa gesture saat wajahnya terclose-up oleh media. Memang dalam debat Capres putaran kedua Prabowo jauh lebih under pressure. Tentu hal ini sesuai dengan pernyataan TGB yang menyebutkan bahwa Jokowi berhasil menyalip di tikungan, hal ini dikarenakan tema debat yang dikuasai oleh Capres petahana Joko Widodo. Sementara Prabowo hanya bicara normatif dan banyak mengakui Keberhasilan Jokowi dalam banyak hal.

Jokowi juga mampu menyalip Prabowo ketika dirinya menjawab dengan tegas terhadap serangan Prabowo soal infrastruktur yang tidak berpihak kepada rakyat dan tanpa perencanaan yang matang. Jokowi menyatakan salah besar jika pembangunan infrastruktur tanpa perencanaan yang matang dan tidak digunakan rakyat.

Jokowi menjawab dengan santai bahwa pemanfaatan infrastruktur membutuhkan waktu. Misalnya, budaya penggunaan transportasi publik membutuhkan waktu. Juga dengan pembangunan Bandara di Jawa Barat yang masih membutuhkan infrastruktur lainnya. Jokowi nyatanya telah menunjukkan manuvernya dalam debat kedua, ia berhasil menyalip kubu penantang dengan berhasil memberikan jawaban secara realistis, lugas dan tegas.

)* Pengamat Sosial-Politik

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih