6 Tips Selamatkan Diri saat Alami Gempa dalam Pendakian
Jakarta, LSISI.ID – Sejumlah pendaki mengaku mengalami hujan batu dan longsor di sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani pada saat terjadi gempa bumi 6,4 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7) pagi.
“Semua jalur pendakian sudah tertutup longsor dan sudah susah dilalui. Saya tidak ingat berapa titik yang terjadi longsor karena di dari atas juga terjadi hujan batu,” ujar salah seorang porter, Muhsan, saat baru turun dari Gunung Rinjani di pintu pendakian Bawak Nao di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Muhsan mengatakan, saat terjadi gempa hebat, ada 500 pendaki sedang berada di atas pos Sembalun Lawang, sebelum lokasi menuju puncak Gunung Rinjani.
“Begitu gempa semua pendaki terjatuh, saking kerasnya getaran saat berada di atas punggungan Gunung Rinjani. Bahkan masing-masing langsung lari menyelamatkan diri. Sudah tidak ada yang urus teman,” kata Muhsan.
Sementara itu, Ahmad, seorang pendaki asal Bayan, Kabupaten Lombok Utara, mengakui ada lebih dari ratusan pendaki sedang berada di atas Gunung Rinjani saat terjadi gempa.
“Semua langsung turun ke bawah karena di atas terjadi tanah longsor disertai jatuhnya batu-batu,” ujar Ahmad.
Namun Ahmad tak tahu pasti pendaki yang berada di atas Gunung Rinjani sudah turun semua atau tidak.
“Nah kalau soal itu saya kurang tahu pasti. Karena jumlah pendaki saja ada ratusan di atas, ada dari luar negeri dan dalam negeri,” kata Ahmad.
Gempa bumi bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, baik di dalam atau di luar ruangan.
Sama seperti saat berada di dalam rumah, dampak gempa bumi juga patut diwaspadai saat mendaki gunung yang notabene di luar ruang.
Bukan untuk menakut-nakuti, namun hujan batu dan longsor bukan satu-satunya efek yang terjadi setelah gempa bumi.
Jika terjadi di gunung berapi, bukan tak mungkin perut gunung bakal menggelegak hingga mengeluarkan asap beracun atau lava panas.
Berikut ini tips singkat menyelamatkan diri dari gempa bumi saat sedang mendaki gunung, seperti yang dikutip dari Pinoy Mountaineer dan berbagai sumber lainnya :
- Saat terjadi gempa segera hindari tebing untuk menghindari jatuhnya bebatuan. Jika mendaki saat musim hujan longsor kemungkinan juga terjadi. Secara garis besar hindari tebing, kawah gunung, aliran air atau aliran salju saat terjadi gempa bumi.
- Jangan mencoba lari saat gempa masih menggoyang, karena bisa saja jatuh dan terluka parah. Sebaiknya cari tempat terbuka, jongkok dan lindungi kepala dengan punggung tangan bertumpuk. Teknik menumpuk punggung tangan untuk melindungi kepala mencegah seluruh tangan terluka saat tertimpa sesuatu.
- Sama seperti lift, masuk terlalu dalam ke gua untuk berlindung dari hujan batu akibat gempa bumi bukan keputusan yang baik, karena gua bisa saja longsor.
- Setelah goyangan gempa usai dan tak nampak tanda-tanda benda jatuh dari tebing, ajak pendaki lain untuk segera cari pos evakuasi. Jangan egois menyelamatkan diri sendirian. Jangan juga nekat meneruskan pendakian, lebih baik turun ke pos terdekat untuk mengetahui kondisi terkini.
- Sebelum mendaki hendaknya menyimpan barang persiapan bencana di tas terpisah, sehingga bisa langsung dibawa dengan ringkas ketika menyelamatkan diri.
- Di musim bencana seperti sekarang ini ada baiknya memperbanyak informasi mengenai tahap evakuasi sebelum melakukan pendakian. Informasi bisa didapat dari pos penjagaan resmi dan ahli pendakian.
Sumber : CNN Indonesia