Akses Warga Semakin Mudah dan Cepat Aliansi Pemuda Papua Kecam kelompok penolak DOB
Aliansi Pemuda Papua mengecam keras aksi penolakan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua yang terafiliasi dengan organisasi penentang Ideologi Pancasila, dan memilih untuk menyuarakan pro pemekaran Papua. Hal itu disampaikan Ketua Aliansi Pemuda Papua di Kota Jayapura, Ali Kabiay sebagai respons, atas aksi penolakan rencana pemerintah pusat yang akan melakukan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua dan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II.
“Kami Aliansi Pemuda Papua telah bersepakat dalam rapat koordinasi untuk bersama-sama akan menyuarakan aspirasi kami ke DPRP, dalam mendukung pemekaran Papua,” jelas Ali. Ali menyebutkan Aliansi Pemuda Papua terbentuk atas dasar kepedulian, terhadap suara asli masyarakat yang memilih untuk mendukung penuh pemekaran. Menurutnya, melalui pemekaran Papua itulah akses warga semakin mudah dan cepat terjangkau, mengingat secara geografis wilayah Provinsi Papua sangat luas yang terdiri dari gunung dan pantai.
“Melalui pemekaran, akses pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya dapat menjadi lebih mudah, cepat dan dekat dengan masyarakat,” katanya. Oleh karena itu, pemekaran merupakan jalan terbaik agar pemenuhan hak-hak dasar masyarakat di Papua cepat tercapai. Ali pun berharap agar DPRP dapat mendengar aspirasi tersebut, dan segera mengambil keputusan. Karena rencana pemerintah itu yang terbaik bagi masyarakat di Tanah Papua ini. “Kami percaya aspirasi kami dapat didengar penuh, dan ini sebagai penegasan kepada masyarakat luar, bahwa tak sedikit orang Papua yang mendukung pemekaran,” tutupnya. Adapun yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Papua itu terdiri dari tokoh adat, perwakilan dari wilayah adat, pemuda Papua hingga tokoh agama, yang mempunyai keprihatinan atas situasi yang terjadi. Lelaki murah senyum tersebut, berharap agar Aliansi Pemuda Papua dapat menjadi wadah berekspresi untuk menyampaikan aspirasi mendukung pemekaran Papua. “Kami ingin juga tampil dan bersuara, agar publik tahu bahwa ada masyarakat Papua yang mendukung pemekaran,” katanya. (*)