Aksi 115 Bela Palestina Harus Bebas Kepentingan Politik
Oleh : Ricky Rinaldi )*
Aksi 115 bela Palestina rencananya akan digelar pada Jumat Mei 2018. Dalam menggelar aksi tersebut, terlebih dahulu panitia telah meminta izin ke Polda Metro Jaya supaya acara tersebut mendapatkan pengamanan dari polisi. Hal tersebut dibenarkan oleh Argo Yuwono selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya yang mengatakan bahwa telah ada surat pemberitahuan mengenai Aksi 115 yang akan digelar di depan kedubes Amerika Serikat. Argo mengatakan bahwa pihaknya akan mengerahkan banyak personel untuk mengamankan acara tersebut. Anggota polisi yang dikerahkan dari gabungan polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.
Persatuan umat Islam dalam aksi 115 ini terdiri dari GNPF Ulama, persaudaraan 212, dan juga sejumlah organisasi lainnya. Aksi tersebut digagas sebagai bentuk protrs atas kebijakan presiden Amerika yang mengklaim Yerussalem sebagai ibukota Israel. Aksi ini juga menjadi bentuk solidaritas umat islam Indonesia kepada warga muslim Palestina.
Seperti yang dikonfirmasi oleh Slamet Maarif selaku ketua dari PA 212, mengatakan bahwa sebenarnya acara ini sudah lama direncanakan. Dan baru akan terlaksana pada 11 Mei nanti.
Acara tersebut nantinya akan dihadiri oleh beberapa ulama kondang, seperti: KH. Ma’ruf Amin, KH. Abdullah Gymnastyar, Ustadz Felix Siauw, Neno Warisman, Ustadzah Oki Setiana Dewi, dan masih banyak lainnya. Acara yang akan digelar juga bernuansa islami yang diawali dengan sholat shubuh berjamaah di Monas. Kemudian dilanjutkan dengan zikir bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Arifin Ilham. Kemudian tilawah Al-Quran surat Al-Isro, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran. Dan juga orasi-orasi tentang solidaritas kepada muslim di Palestina. Dilanjutkan pembacaan pernyataan sikap umat islam Indonesia dan diakhiri dengan sholat jum’at berjamaah di Monas.
Dilansir dari berbagai sumber, perkiraan massa pada aksi 115 yang akan digelar besok diperkirakan mencapai 7,5 juta orang. Lautan manusia akan mendatangi monas dan melakukan sholat shubuh berjamaah. Pusat dari kegiatan ini akan berada di lapangan Monas. Peserta aksi tidak hanya warga Jakarta, tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. Biasanya peserta akan bermalam di masjid-masjid sekitar. Mengenai hal ini panitia telah berkoordinasi dengan pengurus sebagian masjid di wilayah Jakarta untuk menampung peserta yang akan bermalam.
Peserta Aksi 115 direncanakan tidak akan bergerak menuju ke gedung kedutaan besar Amerika Serikat, namun jalannya acara akan tetap berada di Monas. Hanya beberapa perwakilan saja yang akan mendatangi kedubes Amerika yang ada di Jalan Medan Merdeka Selatan untuk menyampaikan aspirasi untuk Palestina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Novel selaku panitia Aksi 115, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang terang-terangan mendukung Israel dan mengklaim Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Melalui kedubes Amerika yang ada di Indonesia tersebut diharapkan rencana pemindahan ibu kota israel di Yerussalem tersebut dibatalkan.
Menggelar Aksi 115 sebenarnya baik jika tujuannya adalah untuk solidaritas antar sesama muslim. Namun, akan kurang baik jika tujuan tersebut dibelokkan oleh pihak-pihak tertentu. Terutama jika justru dicampuri dengan motif politik. Jangan sampai massa terkumpul begitu banyaknya dibelokkan tujuannya dengan orasi-orasi mengenai permasalahan bangsa yang kemudian disetir untuk menjatuhkan pihak tertentu, termasuk pemerintahan yang sah.
Mengenai demo yang akan terjadi besok, kedubes Amerika mengumumkan bahwa kantornya akan menutup layanan administrasi pada jumat besok. Ada dua kantor kedubes Amerika, keduanya tutup baik yang berada di Jakarta dan Surabaya. Hal tersebut karena untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan mengingat akan ada massa yang sangat banyak pada aksi 115 nanti.
Tidak hanya di Jakarta, aksi 115 juga akan digelar di Surabaya. Di Jakarta, aksi tersebut dijadwalkan akan berlangsung pukul 04.00 WIB. Sedangkan di Surabaya baru akan dimulai pukul 13.00 WIB. Diantaranya yang semangat dalam pelaksanaan aksi 115 tersbut diantaranya adalah FPI atau front pembela islam. Menurut FPI pernyataan presiden Trump tersebut menjadi sebuah penjajahan bentuk baru di Palestina.
Sementara itu di Jawa Timur, aksi 115 akan mendapatkan pengamanan dari 400 personel brimob. Menurut I ketut Gede Wijatmika, komandan satuan brimob polda jatim mengatakan bahwa ratusan personel akan diberangkatka dengan kereta dari stasiun Pasar Turi. Jumlahnya 400 personel. Dengan adanya pengamanan tersebut diharapkan aksi 115 ini berjalan dengan tertib dan damai. Brimob ini tidak hanya dari Surabaya, tapi juga dari daerah sekitarnya seperti: Madiun, Kediri, Malang, dan lain-lain.
Sebenarnya aksi 115 ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya juga digelar aksi serupa seperti aksi 212. Dalam acara tersebut massa yang datang berbondong-bondong. Jika tidak dikendalikan denga baik bisa memicu kerusuhan.
Menggelar aksi bela Palestina tentunya memiliki tujuan yang mulia. Sebagai sesama muslim kita memang perlu untuk ikut merasakan apa yang dialami saudara kita yang berbeda negara tapi seagama. Palestina sedang memperjuangkan haknya untuk tinggal di negara tanah air mereka. Selama ini dari berita yang kita tahu bahwa keberadaan rakyat Palestina selalu dirongrong oleh orang-orang israel. Tentunya ini memicu kemarahan bagi kita.
Terlebih Israel mendapatkan dukungan dari Amerika dalam melancarkan serangan-serangannya kepada rakyat Palestina. Sebagai umat islam tentunya kita ingin mendukung saudara yang sedang dalam kesusahan. Klaim Yerussalem sebagai ibu kota israel sangat menyakiti hati kaum muslimin. Kita memang tetap harus membela Palestina dengan menolak pemindahan ibukota Israel tersebut.
Namun, ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mendukung Palestina. Tidak semuanya harus turun ke jalan. Jika semua orang turun ke jalan justru akan berpotensi kerusuhan. Banyaknya massa juga bisa membuat macet jalannya lalu lintas.
Polri justru mendorong agar bentuk dukungan terhadap Palestina tersebut dilakukan di wilayah masing-masing dengan menggelar doa bersama di masjid-masjid. Bisa juga dengan menggalang dana agar dapat membantu secara real terhadap warga Palestina yang masih membutuhkan uluran tangan. Bantuan yang nantinya bisa dibelanjakan untuk menyediakan obat-obatan, bahan makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya tentunya sangat diharapkan.
Banyak yang bisa dilakukan untuk Palestina. Bukan hanya sekadar simpati dan demontrasi. Tentunya kita berharap agar melalui kedubesnya Amerika lantas bisa berpikir ulang dan menarik kembali kata-katanya yang merugikan Palestina. Menunjukkan dukungan kepada Palestina merupakan sebuah hal yang mendasar dilakukan sesama muslim. Sebagai umat islam, terutama Indonesia dengan penduduknya yang mayoritas islam tentu bersimpati kepada palestina. Itu adalah hal yang harus dimiliki oleh muslim sejati.
Dan sebagai umat islam yang bijak dalam berpikir, kita juga tetap harus mencerna setiap orasi yang diberikan. Menimbang-nimbang bahwa orasinya adalah murni dukungan terhadap Palestina, tidak boleh disusupi dengan hal-hal lainnya yang hanya menguntungkan pihak tertentu, terutama tentang masalah politik yang saat ini sedang gencar dilakukan. Menjadi hak masing-masing oranga untuk ikut berpartisipasi pada aksi 115 atau pun tidak, tapi yang perlu diingat adalah tetap jaga kesatuan NKRI.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik