Alasan KKB OPM Ditolak Warga Asli Papua. Ternyata Egianus Kogoya Cs Bunuh Orang Asli Papua.
Pantas Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua ditolak tegas oleh warga asli Papua, ternyata nasib warga asli Papua miris. Tak jauh beda dengan anggota TNI Polri yang gugur, orang asli Papua juga ikut menjadi korban. Bak peribahasa ‘ Teman Makan Teman ‘, KKB Papua ternyata membunuh orang asli Papua.
Penolakan tersebut diungkapkan oleh beberapa organisasi pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Komponen Masyarakat Papua ( KMP) , di Kota Jayapura. KMP menyatakan menolak tegas kehadiran Organisasi Papua Merdeka ( OPM ). OPM yang dianggap sebagai KKB Papua dinilai telah meresahkan warga di Papua. Kelompok Separatis yang dikomandoi Egianus Kogoya itu tak habis-habisnya menebar teror dan penembakan terhadap warga sipil hingga aparat keamanan.
Komponen Masyarakat Papua menyatakan, OPM atau disebut KKB bahkan tak segan-segan menghilangkan nyawa putra daerah Papua sendiri. Ketua II Pemuda Adat Saireri, Ali Kabiay, mengatakan perjuangan KKB saat ini tak murni membela orang Papua. Upaya yang dilakukan kelompok separatis tersebut pun dinilai sudah kuno. “Negara lain sedang bersaing dalam perang okonomi, OPM masih sibuk melakukan kekerasan dan teror bahkan kepada orang Papua sendiri,” ujar Ali dalam isi deklarasinya.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel ‘Tolak Keberadaan OPM, Komponen Masyarakat Papua: Warga Asli Juga Dihabisi!’. Selain Ali Kabiyai, deklarasi juga diikuti sejumlah tokoh pemuda Papua. Di antaranya Ketua Barisan Merah Putih Provinsi Papua, Max Abner Ohee, Ketua GERCIN Rudi Samori, dan beberapa tokoh muda Papua lainnya. Sebelum membacakan deklarasi menolak OPM, mereka juga menggelar diskusi sejarah integrasi Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Saya punya banyak teman anak asli Papua yang saat ini sedang hidup di luar negeri. Mereka di sana sudah tidak mau sibuk lagi dalam kegiatan kemerdekaan Papua.” “Karena mereka merasa telah merdeka sebagai pribadi masing-masing dan sedang menikmati hidup serta mencoba bersaing dalam perang ekonomi,” ujar Ali.
Kami masyarakat asli Papua dari berbagai komponen masyarakat yaitu komponen adat dan pemuda dengan ini menyatakan :
- Menolak segala bentuk gerakan separatis di tanah papua, melalui gerakan bersenjata yang telah banyak memakan korban dan meminta aparat keamanan baik itu TNI maupun Polri untuk mengejar dan melakukan penindakan hukum terhadap para pelaku.
- Mengutuk keras segala aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua yang mana terlihat sangat kuno, karena peperangan di era modern ini bukanlah peperangan secara fisik melainkan peperangan secara ekonomi. Di mana setiap daerah berjuang dan berperang untuk meningkatkan perekonomiannya, oleh karena itu kami mengutuk keras segala aksi kekerasan oleh KKB di Papua.
- Mendukung sepenuhnya implementasi Undang-undang Otsus Nomor 2 Tahun 2022 dan akselerasi percepatan pembangunan di tanah Papua.
- Mendukung sepenuhnya percepatan pemekaran Daerah Otonomi Baru di Tanah Papua untuk kesejahteraan serta pelayanan yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat Papua.
Sang Jenderal Bongkar Borok Sendiri
Sementara itu, belakangan ini para petinggi KKB Papua kerap muncul di media sosial untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah Indonesia. Tak jarang pula, petinggi KKB Papua menyebarkan informasi kepada para anak buahnya melalui video di media sosial tersebut. Namun, pesan dari petinggi KKB Papua itu kerap menjadi blunder.
Pasalnya, melalui pesan-pesan itu petinggi KKB Papua secara tak langsung malah memberikan informasi penting kepada TNI-Polri. Salah satunya seperti yang dilakukan jenderal KKB Papua ini. Niat ingin memberi analisis usai dilantik, jenderal baru KKB Papua itu malah membongkar borok anak buahnya sendiri.
Semua bermula ketika KKB Papua bergerak cepat mengganti Alex Ruyaweri Yessi Makabori. Jenderal bintang 3 KKB Papua itu sudah insaf dan telah kembali ke pangkuan NKRI. Petinggi TPNPB-OPM langsung mengangkat Okto Jemmy Magai menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD). Video pelantikan Okto Jemmy Magai baru-baru ini viral di media sosial. Pelantikan disaksikan pejabat TPNPB-OPM dan Panglima Perang KKB Papua. Okto Jemmy Magai mengenakan pakaian seragam TPNPB-OPM berwarna hijau-hijau. Dia dilantik oleh Panglima Tertinggi TPNPB – OPM, Damianus Magai Yogi.
Tidak disebutkan lokasi pelantikan. Namun diduga di Dokoge Paniai. Saat pelantikan berlangsung, seluruh anggota KKB Papua berbaris rapi lengkap dengan senjata api di pundak. Pada kesempatan itu, Panglima Tertinggi TPNPB-OPM Damianus Magai Yogi berikrar terus berperang hingga Papua Merdeka. Usai dilantik, KASAD Okto Jemmy Magai menyampaikan hasil analisanya.
Menurutnya, TPNPB-OPM yang tersebar di semua daerah Papua, masih memperlihatkan banyak kelemahan. Kekuatan KKB Papua di daerah masih perlu dibenahi. “Karena sampai saat ini pertahanan KKB terlalu mudah untuk dibobol,” ujarnya. Okto Jemmy Magai mengatakan, pertahanan di setiap Kodap banyak kelemahan sehingga KKB Papua mudah dilumpuhkan. Satu hal yang harus dibenahi adalah koordinasi. Koordinasi antara Kodap harus terus dilakukan agar berdampak baik terhadap perjuangan. Okto Jemmy Magai juga berikrar untuk terus berjuang hingga Papua Merdeka. “Atas nama Tuhan, atas nama tulang belulang, atas nama Papua, perjuangan harus terus dilakukan. Kita harus perang melawan TNI Polri.”
Alex Ruyaweri Makabori (70) memutuskan kembali ke pangkuan NKRI setelah puluhan tahun bergabung dengan TPNPB – OPM. Dia menjabat Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB – OPM di di wilayah Tabi. Alex Ruyaweri Makabori menyerahkan diri ke Polres Jayapura, Kabupaten Jayapura. Bersamaan dengan itu, dia menyerahkan 20 butir peluru hampa, baju loreng berpangkat jenderal bintang 3 dan sejumlah dokumen. Barang-barang tersebut diterima Kanit Pidana Umum Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura Ipda Dhanel Zeth Rumpaidus. Saat berada di Aula Obhe Reay May Polres Jayapura, Rabu (23/3/2022) lalu, Alex Ruyaweri Makabori juga mencium bendera Merah Putih.