AMANAH Hadirkan Instruktur Internasional untuk Latih Pengolahan Produk Unggulan Khas Daerah Secara Kreatif
Oleh: Cut Putri Intan
Aceh Youth Creative Hub (AYCH) atau Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) menghadirkan para instruktur yang bertaraf internasional untuk melatih pemuda dalam pengolahan produk unggulan khas daerah secara inovatif dan kreatif.
Tidak tanggung-tanggung, memang AMANAH menjadi salah satu program strategis Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rangka pemberdayaan generasi muda, yang mana dalam upayanya benar-benar serius mewujudkan hal itu. Terbukti, bahwa untuk menunjang pelatihan agar berjalan dengan maksimal dan optimal, instruktur bertaraf internasional pun secara langsung melakukan mentoring pada anak muda.
Tentunya dengan kehadiran para instruktur yang bertaraf internasional dari AMANAH itu, akan semakin memaksimalkan dan mengoptimalkan pelatihan pengolahan produk unggulan khas daerah secara jauh lebih inovatif dan kreatif, sehingga bukan tidak mungkin pula akan mendorong pertumbuhan perekonomian secara signifikan.
Terdapat sebanyak puluhan peserta yang mengikuti kegiatan Kelas Anggota Creative Nilam yang berlangsung di Sekretariat Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat, Kota Banda Aceh. Acara pelatihan itu berlangsung dari tanggal 26 hingga 27 Juli 2024.
Meski AMANAH memang kerap kali terus melangsungkan berbagai macam kegiatan yang sangat positif, khususnya bagi para anak muda di wilayah berjuluk Tanah Rencong itu agar mereka semakin berkembang, namun dalam program kali ini terdapat hal yang lebih spesial karena adanya instruktur parfum bersertifikat internasional yang secara langsung hadir untuk melakukan mentoring kepada para peserta.
Instruktur bertaraf internasional tersebut yakni William Sicher Wijaya. Dengan kedatangannya, jelas menjadikan seluruh peserta pelatihan mampu belajar banyak hal dan beragam pengetahuan, utamanya berkaitan dengan bagaimana pengolahan parfum.
Dalam kegiatan pendamping bertajuk ‘Scent Crafting Journey’, para peserta mendapatkan dorongan agar mereka mampu berkreasi membuat parfum secara inovatif dan kreatif, menggunakan bahan unggulan khas daerah Aceh, yakni minyak nilam (patchouli oil).
Terdapat elemen inovasi yang terus mengasah kreativitas seluruh generasi muda penerus bangsa dari wilayah berjuluk Serambi Mekkah itu. Yakni mereka bukan hanya sekedar membuat minyak nilam berbau minyak atsiri saja, tetapi terdapat modifikasi sehingga menjadi jauh lebih menarik.
Bahkan, optimisme dari berbagai pihak terus menyelimuti kegiatan tersebut hingga bagaimana hasil akhir dari parfum yang para peserta buat lantaran betapa besarnya potensi minyak nilam Aceh sebagai salah satu produk unggulan bertaraf dunia.
Selama pelatihan berlangsung, kegiatan berjalan dengan penuh interaksi baik antara mentor kepada peserta ataupun sebaliknya secara dinamis karena anak muda Aceh terus turut aktif mengeluarkan berbagai macam ide kreatif dan luar biasa milik mereka.
Para peserta kemudian dari bekal pelatihan itu, mereka membuat produk olahan parfum berbahan dasar minyak nilam, yang merupakan salah satu produk unggulan khas daerah setempat agar memiliki nilai jual semakin tinggi.
Salah seorang peserta asal Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Sayed Hanifuddin mengaku bahwa dirinya mendapatkan banyak sekali pembelajaran dan juga bekal yang sangat bermanfaat untuknya dari kegiatan pelatihan AMANAH tersebut.
Dengan berbekal ilmu sangat bermanfaat dari para instruktur bersertifikat internasional tersebut, jelas akan menjadikan seluruh peserta sangat terbantu dalam upaya pengembangan produk parfum dari minyak nilam yang berkualitas tinggi berkancah dunia.
Kabar terbaru, bahwa terdapat sebanyak 7 produk turunan nilam yang berpartisipasi pada Muslim Fashion Festival (Muffest) di Istora Senayan, Jakarta pada 8 hingga 11 Agustus 2024. Produk parfum buatan para generasi muda Aceh itu merupakan hasil dari pembinaan dan pelatihan dalam Program AMANAH.
Herdiansyah selaku salah satu peserta kegiatan menyebutkan bahwa tujuannya bergabung ke dalam program AMANAH hingga bisa mengikuti festival di Jakarta tersebut yakni untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya ilmu.
Pasalnya, memang dalam salah satu program strategis Pemerintah melalui inisiasi BIN tersebut, sudah sangat maksimal dan optimal untuk memberdayakan para generasi muda pada beragam sektor serta turut membekali mereka akan ilmu yang sangat banyak dan bermanfaat.
Terlebih, dalam kegiatan pelatihan AMANAH selalu berupaya untuk memaksimalkan pemanfaatan seluruh potensi yang ada di Aceh, termasuk itu sumber daya alam (SDA) ataupun sumber daya manusia (SDM) setempat.
Oleh karena itu, pengolahan pada produk lokal unggulan menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, minyak nilam Aceh sendiri sejatinya memiliki potensi yang sangat besar karena produk itu merupakan hasil dari para petani setempat.
Selama ini, kualitas dari minyak nilam Aceh juga sama sekali tidak perlu diragukan lagi, bahkan semua pihak hingga dunia internasional pun mengakuinya. Dengan adanya potensi sumber daya alam sangat luar biasa itu, maka akan jauh lebih maksimal terkelola berkat binaan dan pelatihan dari instruktur bersertifikat dari AMANAH.
Karena AMANAH menghadirkan instruktur bersertifikat internasional untuk melatih bagaimana upaya pengolahan produk unggulan khas dari daerah Aceh secara kreatif dan inovatif, yakni minyak nilam.
*) Mahasiswa Psikilogi Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha)