AMN Surabaya Diresmikan, Kepala BIN Ungkap Mahasiswa Akan Dibina Dengan Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
Surabaya – Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya telah diresmikan hari ini. Kepala BIN, Budi Gunawan mengungkapkan bahwa nantinya para mahasiswa yang menjadi penghuni gedung tersebut akan banyak dibina dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jend Pol (Purn) Prof. Dr Budi Gunawan dalam acara peresmian AMN Surabaya pada Selasa (29/11) menyatakan bahwa pembangunan AMN tersebut memang menjadi tindak lanjut atas arahan langsung Presiden Jokowi.
Menurutnya, pembangunan AMN Surabaya mampu menjadi model rumah kebhinnekaan, khususnya bagi para mahasiswa dengan mengusung nilai-nilai Pancasila.
“Kami laporkan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) adalah merupakan tindak lanjut arahan dari Bapak Presiden di Istana Negara pada tanggal 10 September 2019. Tujuan dari pembangunan AMN adalah untuk menjadi model rumah kebhinnekaan, rumah bersama nusantara bagi anak-anak mahasiswa generasi muda bangsa dengan mengusung nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Budi Gunawan.
Lebih lanjut, Kepala BIN tersebut menambahkan bahwa ke depan, Asrama Mahasiswa Nusantara juga akan dibangun di kota-kota lainnya di Indonesia.
“AMN akan dibangun di 6 lokasi, yang terdiri dari lokasi di Kota Surabaya, Makassar, Manado, Malang, Bantul dan DKI Jakarta,” ungkapnya.
Pembangunan AMN sendiri, dikatakan oleh Budi Gunawan bahwa ternyata menjadi upaya kolaboratif dari banyak pihak dan kementerian secara langsung termasuk Badan Intelijen Negara (BIN).
“AMN merupakan upaya kolaboratif dan tanggung jawab dari beberapa kementerian lembaga, mulai dari BIN, Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Pendidikan dan Ristek, Kementerian Agama dan Kementerian KKP, Pemerintah Daerah serta Universitas-universitas,” katanya.
Tidak hanya sekedar menjadi hunian asrama semata, namun AMN memiliki banyak sekali fasilitas pendukung lainnya bagi seluruh mahasiswa.
“Di samping asrama, juga dilengkapi ruang komunal, ruang serba guna, perpustakaan, laboratorium bahasa, ruang pelatihan, klinik kesehatan dan konsultasi, tempat ibadah, sarana olahraga dan kesenian, termasuk transportasi kendaraan bus untuk antar jemput mahasiswa,” jelas Kepala BIN.
Untuk saat ini, Budi Gunawan menjelaskan bahwa sudah ada sebanyak 410 orang mahasiswa yang menjadi penghuni AMN Surabaya dengan sebanyak 165 diantaranya adalah mahasiswa Papua.
“Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) ini dihuni oleh 410 mahasiswa dengan komposisi 253 putra dan 157 putri, 165 mahasiswa Papua dan 245 mahasiswa non-Papua,” ujarnya.
Mengenai pengelolaannya sendiri, AMN Surabaya dikelola secara langsung oleh beberapa universitas negeri di Kota Pahlawan.
“Dengan 4 kampus studi, yang pertama UPN Veteran Surabaya, kemudian Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga dan UNESA,” ucap Budi Gunawan.
Selanjutnya, para mahasiswa yang tinggal dalam AMN Surabaya setidaknya harus selama 2 tahun dan mereka akan mendapatkan banyak bantuan pembiayaan hingga uang saku dari pemerintah.
“Para mahasiswa diwajibkan untuk tinggal selama 2 tahun dan diberikan beasiswa dari LPDP Kementerian Keuangan berupa biaya pendidikan, biaya hidup dan uang saku, selain itu juga dibekali kartu BPJS atau Kartu Indonesia Sehat,” jelas Budi Gunawan.
Dalam pidatonya, Kepala BIN juga menyebutkan bahwa para mahasiswa akan dibekali pula dengan beberapa pembinaan yang sangat bermanfaat bagi mereka kelak.
“Di samping program perkuliahan, para mahasiswa juga diwajibkan mengikuti program peningkatan wawasan kebangsaan, wawasan nusantara, karakter pelajar pancasila, bela negara dan kewirausahaan,” terangnya.
Memang seluruh mahasiswa yang menghuni AMN Surabaya tersebut nantinya akan disiapkan untuk bisa menjadi generasi penerus yang memiliki semangat untuk terus menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan di Indonesia.
“Para mahasiswa di AMN ini disiapkan untuk menjadi pelopor, motivator, inisiator dan agen perubahan yang mampu menularkan semangat persatuan kesatuan dalam keberagaman dan cinta Tanah Air untuk membangun daerahnya masing-masing dalam bingkai NKRI,” pungkas Budi Gunawan