Antusiasme Warga Jayapura Menggunakan Jembatan Youtefa
Oleh : Rebecca Marian )*
Presiden Jokowi telah meresmikan Jembatan Youtefa pada Senin (28/10/2019). Jembatan bernama awal Holtekamp ini digadang-gadang akan mampu menjadi resolusi baru dalam kemajuan pembangunan di Tanah Papua. Termasuk roda perekonomian yang akan terus meningkat.
Jembatan Holtekamp atau yang kini populer dengan Jembatan Youtefa siap digunakan setelah diresmikan oleh Jokowi. Momentum peresmian ini bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2019. Menurut sejumlah laporan, akses infrastruktur ini dibangun sejak tahun 2015. Jembatan yang membentang sepanjang 732 meter dapat menghubungkan wilayah Distrik Muara Tami dengan Kota Jayapura.
Presiden Jokowi, dalam acara peresmian tersebut turut didampingi oleh beberapa petinggi yang berada di susunan kabinetnya yang baru. Antara lain ialah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Plt. Kapolri, Komjenpol Ari Dono, Kepala BIN Budi Gunawan, tak lupa hadir pula Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, beserta Direktur Operasi Hutama Karya Mohammad Indrayana. Saat acara peresmian ini, Presiden Jokowi terlihat begitu bahagia. Raut senyum diwajahnya tak dapat disembunyikan. Dirinya merasa bangga akan terwujudnya infrastruktur yang kedepannya dapat membantu warga Bumi Cendrawasih.
Mega proyek yang dinilai mampu meringkas jarak maupun waktu ini disambut antusiasme warga Papua. Tak hanya berfungsi sebagai jalan penghubung, kekokohan dan keindahannya disebut-sebut akan memunculkan destinasi baru di dunia pariwisata. Menariknya lagi, infrastruktur ini merupakan jembatan pertama dengan konstruksi plengkung utuh yang didrop dari daerah lain.
Dengan warna merah yang mencolok, pembangunan jembatan ini mampu meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Yakni, dalam kategori pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak paling jauh. Serta rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh yang paling panjang.
Pihak Hutama Karya merasa bangga dapat terlibat dalam proses pembangunan jembatan ikonik ini. Dengan terbangunnya jembatan Youtefa ini diharap akan mampu memberikan banyak manfaatnya. Yang paling menonjol adalah waktu tempuh akan lebih cepat jika berangkat dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Hanya sekitar 30 hingga 45 menit saja, yang sebelumnya dapat memakan waktu antara 1,5 hingga 2 jam. Seperti yang kita tahu wilayah Skouw termasuk embrio pusat perkembangan ekonomi di wilayah perbatasan.
Lebih lanjut kabar gembira lain menyusul diresmikannya jembatan ini adalah, akan dijadikan sarana pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020, yang akan diselenggarakan di tanah Papua. Kaitannya ialah, akan meringkas jarak tempuh menuju Venue beberapa cabang Olahraga yang berada di wilayah Koya, Muara Tami.
Pembangunan infrastruktur berupa jembatan ini dikabarkan menyedot dana hingga kurang lebih 1,8 triliun rupiah dengan sumber alokasi dana dari APBN. Keunikan mega proyek ini berada pada dua buah pelengkung baja berwarna merah yang terkesan kuat dan megah. Selain itu, perakitan bentang tengah jembatan ini kabarnya tidak dilakukan di lokasi pembangunan. Namun, berada di Kota Surabaya oleh PT PAL Indonesia. Setelah dirakit, Bentang Tengah selanjutnya dikirim menuju Papua menggunakan transportasi laut.
Berkenaan dengan hal ini, Presiden Jokowi mengatakan bahwa akses baru ini harus dijaga bersama, sebab akan menjadi tonggak sejarah di Bumi Cendrawasih. Warga Jayapura juga telah mulai menggunakan akses ini setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi. Namun, ikon baru Kota Jayapura ini belum begitu ramai dilalui kendaraan. Disebutkan, perusahaan PT Hutama Karya (Persero) kembali berada dibalik pembangunan mega proyek infrastruktur kebanggaan di ujung negeri yakni, Jembatan Youtefa, Papua.
Namun, pihaknya tak bekerja sendiri, perusahaan milik BUMN ini bekerja sama dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. dan PT Nindya Karya (Persero) bersama PTPP sebagai leader projectnya.
Akses jalan sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan telah dapat direalisasikan. Warga Papua sekarang bisa lebih tenang, sebab mereka tak butuh waktu lama lagi untuk menuju kota lainnya. Selain merasa terbantu, warga Papua yang dulunya kerap kali mengeluhkan soal distribusi kebutuhan pokok, kini tak lagi merasa merasa khawatir.
Dengan adanya jembatan ini diharap akan mampu menumbuhkan roda ekonomi di sektor lainnya. Sehingga kesejahteraan masyarakat Papua akan semakin berkembang. Geliat kehidupan akan semakin bergairah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga di sekitar jembatan youtefa.
)* Penulis adalah mahasiswi Papua tinggal di Jakarta