Aparat Keamanan Bantu Cerdaskan Anak Papua, Bukti Papua Bagian NKRI
Aparat keamanan terus membantu dalam proses mencerdaskan anak-anak di Papua. Hal tersebut menunjukkan kehadiran aparat keamanan sekaligus kehadiran negara bagi masyarakat setempat, yang mana juga menjadi bukti nyata dari adanya integrasi Bumi Cenderawasih pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sama sekali tidak bisa terelakkan lagi.
Sebagai wujud dari kepedulian untuk terus membantu program Pemerintah, utamanya pada bidang pendidikan, Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 200 / BN melalui Pos Kelila melaksanakan kegiatan mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kelila untuk mencerdaskan anak Papua.
Mengenai hal tersebut, Komandan Satgas Yonif Raider 200 / BN Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Rakhmat Shaleh Siregar mengatakan kegiatan mengajar itu merupakan peran aktif dari pihaknya untuk memajukan dunia pendidikan, khususnya dalam rangka menciptakan para generasi muda yang cerdas dan memiliki sumber daya unggul.
Selain itu merupakan salah satu upaya aparat keamanan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta semakin memotivasi minat belajar dari para siswa dan siswi sekolah tersebut agar mereka dapat terus bersemangat dalam menuntut ilmu.
Dengan adanya kegiatan mengajar yang dilakukan oleh aparat keamanan itu, membuat Kepala Sekolah SDN Kelila, Giban Tabuni memberikan apresiasi atas kehadiran para personel yang telah memberikan pelajaran kepada anak-anak didik mereka. Bagaimana perhatian dan kepedulian negara sangat diapresiasi tinggi dan diharapkan mampu membantu pendidikan di Bumi Cenderawasih.
Upaya serupa dilaksanakan di Kampung Per Distrik Agats Kabupaten Asmat Papua, yang mana Anggota Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Kepolisian Resor (Polres) Asmat melaksanakan program Polisi Pi Ajar bersama dengan anak-anak di Papua.
Program Polisi Pi Ajar sendiri dipimpin secara langsung oleh Kepala Satuan (Kasat) Polair Polres Asmat, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Dito Ashari bersama dengan anggota dengan pergi mengajar di Kampung Per untuk mencerdaskan generasi emas di Bumi Cenderawasih.
Dirinya menjelaskan bahwa program itu merupakan wujud nyata dari kepedulian anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terhadap para generasi muda di Tanah Papua dan untuk semakin menanamkan rasa cinta Tanah Air bahkan sejak usia dini kepada anak-anak tersebut.
Bukan hanya mengajarkan baca tulis dan menghitung saja, namun Polri juga mengajarkan rasa cinta kepada Tanah Air dengan menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, sehingga sejak usia dini, anak-anak di Papua bisa tumbuh dengan rasa cinta kepada bangsa ini.
Lebih lanjut, aparat keamanan juga memberikan bantuan lain berupa alat tulis serta memberikan makanan tambahan kepada puluhan anak di Kampung Per serta ada pengobatan gratis yang dilakukan oleh Sie Dokkes Polres Asmat.
Sementara itu, dari pihak Badan Intelijen Negara (BIN) juga terus berupaya untuk semakin meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) muda di Papua melalui adanya Papua Youth Creative Hub (PYCH) yang menjadi wadah pengembangan akan talenta muda Bumi Cenderawasih.
Adanya PYCH merupakan salah satu bukti nyata dari komitmen kuat yang dimiliki oleh Pemerintah RI, melalui BIN terhadap upaya peningkatan sektor pendidikan di Tanah Papua.
Perwakilan personel Grup MAC (Music Anak Coment), Morde Sawaki mengungkapkan bahwa PYCH yang digagas oleh Badan Intelijen Negara itu patut diapresiasi sangat tinggi karena juga sangat membantu dalam memperkenalkan karya serta potensi anak muda di Papua hingga kancah nasional bahkan internasional.
Bagaimana pembangunan di Papua yang terus dikejar oleh Pemerintah RI termasuk dibantuk oleh para aparat keamanan merupakan bukti nyata bahwa wilayah paling Timur Nusantara itu sebagai bagian integral dari NKRI karena negara ini sama sekali tidak pernah mengabaikan mereka dan terus berupaya untuk memberikan kesempatan yang sama serta adil hingga ke pelosok Papua.
Bahkan jika dilihat berdasarkan dengan konstitusi, hukum internasional dan bagaimana kenyataan faktual, seluruhnya menyatakan bahwa Papua sendiri merupakan bagian yang sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh sebab itu pula, maka mengapa pemerintah tidak akan pernah melakukan negosiasi bahkan dalam bentuk apapun kepada pihak manapun demi terus mempertahankan serta membetantas setiap pihak yang ingin mengambil bagian secuil pun dari Tanah Papua dan NKRI.
Hingga menjelang masa akhir jabatannya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terus mengejar pemerataan pembangunan untuk wilayah Papua. Sejumlah infrastruktur terus digencarkan pembangunannya, mulai dari sektor transportasi, perkantoran pemerintah, jalan umum, pertanian dan fasilitas umum lain terus dibangun demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bumi Cenderawasih. Seluruhnya sudah menjadi bukti nyata yang sama sekali tidak kurang lagi, bahwa memang Papua merupakan bagian integral dari NKRI. Maka dari itu, mengapa negara terus hadir dan sangat mempedulikan setiap warga orang asli Papua (OAP) hingga termasuk aparat keamanan yang berupaya untuk mencerdaskan para anak Papua melalui banyak kegiatan pengembangan di sektor pendidikan.