Aparat Keamanan Gelar Operasi Khusus Lindungi Masyarakat dari Teror OPM
Oleh: Devaryo Valarie )*
Dalam beberapa bulan terakhir, Organisasi Papua Merdeka (OPM) sering menyerang pos-pos TNI dan Polri, seperti di Distrik Homeyo, juga menarget pasar tradisional, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit dan rumah masyarakat. Teror yang dilakukan OPM jelas menimbulkan keresahan dan ketakutan masyarakat. Oleh karena itu, tindakan OPM tersebut harus ditumpas. Pemerintah dan aparat keamanan khususnya yang berada di wilayah Papua terus berkomitmen melindungi masyarakat dan menangani serta mengantisipasi keberadaan OPM agar tidak semakin bertindak brutal.
Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap Papua dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas (Ratas) yang membahas soal operasi khusus Papua dengan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Menteri yang hadir antara lain Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan. Selain itu, hadir pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, menyatakan bahwa pihaknya saat ini menyusun rencana percepatan pembangunan Papua. Salah satunya dengan program pendekatan kesejahteraan. Selain itu, dalam Ratas bersama Presiden juga dibahas pendekatan keamanan yang harus diberikan perhatian khusus. Tujuannya untuk menjamin kedamaian di Papua.
Aparat keamanan melalui Operasi Damai Cartenz 2024 sangat berhasil dalam mengungkap kasus-kasus yang melibatkan anggota OPM aktif. Aparat telah melakukan upaya penegakan hukum yang tegas dan terukur terhadap OPM pada sembilan wilayah, dan tentunya penegakan hukum ini dilakukan secara tegas dan terukur.
Tindakan tegas terhadap kekejaman OPM di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah dilakukan oleh Aparat Keamanan Gabungan TNI-Polri. OPM telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut. Kekejaman dimulai dengan serangan terhadap Polsek Homeyo pada 30 April 2024 yang menewaskan seorang warga sipil remaja bernama Alexsander Parapak, pembakaran bangunan SD Inpres Pogapa pada 1 Mei 2024, dan upaya penyerangan terhadap Koramil 1705-05/Homeyo pada 2 Mei 2024.
Serangan OPM tersebut telah menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat setempat. Dalam menindaklanjuti gangguan OPM tersebut, pasukan Brimob dari Satgas Blukar dan Pasukan Kopassus dari Satgas Nanggala telah diterjunkan pada 3 Mei 2024. Keduanya merupakan bagian dari Operasi Damai Cartenz 2024. Penindakan tegas terhadap OPM pelaku tindak pidana di Distrik Homeyo adalah langkah untuk memastikan keamanan di daerah tersebut sehingga masyarakat setempat dapat beraktivitas dengan aman.
Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil mengamankan seseorang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Almarhum Danramil 1703-4/Aradide, Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey yang tertangkap tengah membawa kabur telepon genggam milik korban, pada 11 Mei 2024 sekitar pukul 10.40 WIT.
Pelaku bernama Anan Nawipa, laki-laki, lahir di Widimeida, 6 Juli 1991, beralamat di Kampung Widimeida, Kabupaten Paniai. Saat ini pelaku sedang dilakukan pendalaman lebih lanjut di Mako Polres Paniai. Sejumlah barang bukti yang diamankan di antaranya 1 buah telepon genggam dengan nomor kartu SIM milik almarhum Danramil Aradide, Lettu (Anm) Oktovianus Sogalrey; 1 buah parang; 1 set kunci L; 1 buah buku rekening BRI dan 1 buah tas samping berwarna biru-hitam.
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca mengatakan bahwa Operasi Damai Cartenz 2024 bertujuan untuk melindungi masyarakat dari gangguan OPM. Pihaknya melakukan supervisi ke Mako Batalyon B Pelopor di Timika dalam rangka mengecek langsung pelaksanaan Operasi Damai Cartenz 2024. Operasi Damai Cartenz rutin dilakukan setiap tahun demi melindungi masyarakat dari gangguan-gangguan OPM. Sinergi antar satuan tugas harus benar-benar terjaga dan bekerja dengan jujur/ikhlas sehingga dapat menghadirkan kedamaian bagi masyarakat Papua.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan penghargaan bagi Tim Operasi Damai Cartenz yang berprestasi dan memberikan apresiasi bagi seluruh personel Operasi Damai Cartenz yang bertugas di pos-pos pada sembilan wilayah. Kapolri juga berpesan agar tetap melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan tetap waspada, serta yang utama yakni menjaga kesehatan diri.
Sementara Tim Satuan Tugas (Satgas) TNI-Polri akan menggunakan jalur kekerasan terhadap anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menimbulkan banyak korban di Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengatakan TNI-Polri secara intensif melakukan pengejaran kepada OPM. Pihaknya tetap mengutamakan metode dialog dan komunikasi dengan OPM. Namun, jika mereka memilih jalur kekerasan, maka TNI-Polri tidak akan segan-segan untuk menghadapinya dengan kekerasan juga.
Tindak kejahatan yang dilakukan OPM tidak mendukung hak asasi manusia, terutama bagi warga sipil di Papua. OPM melakukan kesalahan moral yang serius dengan menggunakan kekerasan. Kerja sama pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat tentu sangat diperlukan untuk menindak tegas OPM di Papua.
)* Penulis merupakan mahasiswi asal Papua di Surabaya