Aparat Keamanan Siapkan Langkah Tegas Kawal Pilkada Papua Dari OPM
Oleh : Hendrik Pattipawae )*
Pemerintah dan aparat keamanan terus berupaya keras dalam mengawal keamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Papua, di tengah ancaman yang meningkat dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Komitmen yang kuat dari aparat keamanan tersebut bertujuan menciptakan suasana aman agar masyarakat Papua dapat menjalankan hak pilih mereka tanpa rasa khawatir. Ancaman dari OPM di Bumi Cenderawasih, terutama di wilayah-wilayah yang rawan seperti Intan Jaya dan Puncak Jaya, telah membuat aparat keamanan bersiaga penuh. Berbagai upaya intensif dilaksanakan demi menjamin bahwa pesta demokrasi tingkat daerah ini berlangsung kondusif dan lancar.
Pasi Intel Batalyon 509, Lettu TNI Purba, menegaskan bahwa kelompok separatis terus berusaha mengacaukan stabilitas di Papua. Pada masa kampanye Pilkada 2024, mereka secara terang-terangan menargetkan serangan terhadap kandidat kepala daerah yang melakukan kampanye.
Menurut Purba, OPM kerap melakukan ancaman kekerasan apabila permintaan dana keamanan mereka kepada para kandidat tidak dipenuhi. Hal ini menciptakan ketakutan dan ketidakpastian, terutama ketika masyarakat berkumpul di lokasi kampanye.
Dia menambahkan bahwa situasi tersebut memaksa aparat keamanan, terutama TNI, untuk meningkatkan pengamanan di wilayah-wilayah rawan. Pusat kota dan lokasi strategis di wilayah Intan Jaya dijaga dengan ketat untuk mencegah aksi teror lanjutan dari kelompok separatis tersebut.
Purba juga memberikan pesan penting kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi ancaman tersebut. Kesadaran masyarakat dalam memperhatikan situasi sekitar dan menghindari kerumunan di lokasi-lokasi rawan dinilai dapat meminimalisir dampak negatif dari gangguan keamanan tersebut.
Sebagai bagian dari upaya mengamankan Pilkada, langkah-langkah pencegahan terus dilakukan untuk memastikan bahwa kontestasi politik tingkat daerah itu dapat berjalan dengan aman dan tertib.
Sementara itu, pengamanan ketat terhadap logistik pemilihan juga menjadi perhatian utama aparat keamanan. Pada 7 November 2024, logistik untuk Pemilihan Gubernur Papua Tengah tiba di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Kabag Ops Kompol R. Ahmad Hari Junianto, S.Kom. menyebutkan bahwa logistik tersebut diangkut menggunakan pesawat udara dan tiba di Puncak Jaya dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
Keterlambatan kedatangan surat suara disebabkan oleh adanya peristiwa meninggalnya salah satu calon Wakil Gubernur Papua Tengah, yang mengharuskan pembuatan surat suara baru. Kini, logistik tersebut telah ditempatkan di Gudang Logistik KPU Puncak Jaya dengan pengawalan ketat.
Kompol Hari menyatakan bahwa jajaran kepolisian berkomitmen penuh untuk mengawal seluruh tahapan Pilkada Serentak 2024 di Papua agar berjalan lancar dan aman. Pengamanan yang intensif pada setiap tahap pemilu bertujuan memastikan bahwa seluruh elemen masyarakat dapat berpartisipasi dengan tenang, tanpa merasa terancam oleh aksi gangguan atau kekerasan dari pihak-pihak tertentu.
Selain langkah-langkah pengamanan logistik, patroli intensif juga digelar di wilayah-wilayah yang rentan. Satuan Tugas Operasi Mantap Praja Cartenz II 2024, yang dibentuk untuk mengamankan Pilkada di Papua, melaksanakan patroli berskala besar guna mencegah gangguan dari kelompok separatis.
AKBP Herzoni Saragih, Kasatgas Banops OMPC II Papua Tengah, menyampaikan bahwa patroli tersebut melibatkan sekitar 75 personel gabungan dari Polda Papua, Brimob, dan Polres setempat.
Tujuan utama patroli tersebut adalah menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara pada 27 November mendatang.
Menurut Herzoni, kehadiran Polri di lapangan diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua, serta mengantisipasi segala bentuk gangguan yang berpotensi mengganggu kelancaran pesta demokrasi tingkat daerah tersebut. Polri dan jajaran terkait akan terus melakukan patroli intensif di wilayah yang dianggap rentan, memastikan bahwa masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa rasa takut.
Meskipun gangguan dari OPM menjadi ancaman serius, aparat keamanan tetap optimis bahwa persatuan dan ketenangan masyarakat Papua dapat terjaga. Pada masa yang krusial ini, kerjasama antara masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah sangat penting dalam menjaga stabilitas.
Solidaritas antarumat beragama di Papua juga menjadi kekuatan penting dalam menciptakan ketenangan, khususnya di tengah tantangan seperti saat ini. Di tengah situasi yang memanas, kebijaksanaan masyarakat dalam menggunakan media sosial untuk tidak memperkeruh suasana sangat diharapkan.
Langkah yang diambil aparat keamanan menunjukkan dedikasi untuk mengawal Pilkada Serentak 2024 di Bumi Cenderawasih dengan tegas. Komitmen penuh dari kepolisian, TNI, dan masyarakat Papua menjadi fondasi utama dalam mengatasi ancaman yang ada.
Ketegasan aparat keamanan dalam menghadapi kelompok separatis menjadi sinyal positif bahwa pesta demokrasi tingkat daerah itu akan berjalan aman dan damai. Keterlibatan semua pihak, baik masyarakat, aparat keamanan, maupun tokoh agama, akan berperan besar dalam mewujudkan suasana yang kondusif.
Dengan semua upaya tersebut, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Papua diharapkan dapat memberikan pesan kuat bahwa Bumi Cenderawasih tetap aman dan damai. Di tengah tantangan dari kelompok separatis, kekuatan persatuan menjadi kunci utama dalam mengawal Pilkada 2024 di wilayah berjuluk Surga Kecil di ujung Indonesia tersebut.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Bali