Aparat Keamanan Tegaskan Netralitas dan Junjung Sinergitas Pasca Pemilu 2024
Aparat keamanan Republik Indonesia (RI) menegaskan akan terus menjunjung tinggi netralitas dan juga menjunjung sinergitas antar seluruh pihak, terutama pasca pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V / Brawijaya, Brigadir Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Brigjen TNI) Endro Satoto menyampaikan kepada seluruh prajurit untuk terus menjunjung tinggi netralitas mereka dalam Pemilu 2024 dan juga mampu memastikan agar tidak terjadi berbagai bentuk pelanggaran.
Hal tersebut dikarenakan karena pada saat ini, tahapan Pemilihan Umum atau Pemilu sendiri masih terus berlangsung hingga adanya hari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024.
Seluruh pihak aparat keamanan memang memiliki kewajiban untuk bisa menjaga stabilitas nasional dengan penuh akan rasa tanggung jawab terhadap keamanan untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
Bukan hanya itu, namun penting pula kepada seluruh pihak termasuk para prajurit aparat keamanan dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak mudah terpancing dengan adanya beberapa isu yang tersebar di dunia digital atau di media sosial, terlebih jika isu tersebut bersifat provokatif.
Pasalnya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa meski Pemilihan Umum telah selesai dilakukan, namun masih banyak dijumpai adanya penyebaran berita hoaks atau berita bohong yang dengan sengaja disebarluaskan oleh pihak tidak bertanggung jawab karena mereka ingin memanfaatkan situasi politik yang masih memanas dengan tujuan mampu memecah belah bangsa ini.
Maka dari itu, setiap pihak hendaknya mampu saling menjaga satu sama lain agar tidak terprovokasi sehingga tujuan dari kelompok yang ingin memeceh belah bangsa tersebut tidak sampai terjadi dan bangsa ini tetap menjadi solid.
Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini setelah pesta demokrasi, mereka juga terus mengoptimalkan sinergitas dengan pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sekaligus juga dengan seluruh komponen bangsa lainnya untuk menjamin terciptanya kondusivitas serta keamanan.
Bahkan untuk bisa menjamin adanya netralitas dari seluruh pasukan aparat keamanan, pihak Kepolisian Resor (Polres) Rembang dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0720 / RBG mendirikan Posko Netralitas TNI-Polri di Alun-Alun Lasem Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kapolres Rembang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Suryadi mengatakan bahwa posko itu didirikan untuk meyakinkan kepada seluruh masyarakat bahwa pihak aparat keamanan dari personel gabungan TNI dan Polri memang tetap netral pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini.
Tidak tanggung-tanggung, di posko tersebut seluruh masyarakat juga dapat secara langsung menyampaikan aduan mereka dengan mendatangi Posko atau melalui Hotline WhatsApp. Dengan didirikannya posko itu, menandakan bahwa seluruh aparat keamanan telah siap menerima jika tejadi aduan dari masyarakat hingga pelaksanaan kontestasi politik selesai dilaksanakan.
Sementara itu, untuk terus menjalin sinergitas antara TNI dan Polri dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif, pihak Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kepolisian Sektor (Polsek) Woyla Barat Polres Aceh Barat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Ade Rusfikar bersama dengan Babinsa Koramil / 10 Seda Hendri melakukan kunjungan sambang ke warga setempat.
Kegiatan patroli dan juga sambang warga itu dilaksanakan tentunya dalam rangka untuk semakin meningkatkan adanya kerja sama antara pihak TNI dan Polri dengan masyarakat setempat agar bisa tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di sana, utamanya pasca Pemilu 2024.
Sehingga dalam konteks ini, memang penting adanya sinergitas bukan hanya dari personel aparat keamanan saja melainkan juga diimbangi dengan dukungan penuh seluruh masyarakat di Indonesia.
Dengan adanya sinergitas antar seluruh pihak tersebut, maka pelaksanaan tugas pelayanan akan keamanan kepada semua masyarakat pun akan menjadi jauh lebih optimal dan diharapkan mampu meminimalisasi terjadinya perpecahan diantara warga setelah Pemilihan Umum 2024.
Memang sangat penting kepada semua pihak dalam menjaga ketertiban dan keamanan tersebut pada seluruh rangkaian Pemilu hingga semuanya benar-benar usai, terutama pada saat hasil hitung cepat atau quick count hingga real count nantinya. Pasalnya, bagaimana hasil Pemilihan Umum itu akan mampu menjadi acuan utama bagi seluruh pihak di Tanah Air.
Semua pihak juga harus bisa menghormayi apapun dan bagaimanapun hasil pleno sebagaimana hasil resmi yang mengikat dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), lantaran hasil tersebut akan mampu menentukan seperti apa nasib bangsa ini kelak. Jika situasi bisa terus dijaga akan keamanannya, maka juga berkorelasi akan semakin mempermudah berbagai program pemerintahan selanjutnya untuk semakin memajukan Indonesia.
Pasca pelaksanaan pencoblosan dalam rangkaian Pemilu 2024 seperti sekarang ini, diharapkan seluruh pihak termasuk masyarakat hingga aparat keamanan TNI dan Polri mampu menjalin sinergitas yang baik demi keberlangsungan wilayah yang tertib dan kondusif supaya mencegah terjadinya kemungkinan pecah belah bangsa.
*) Analis pada Lembaga Media Inti Nesia