Aparat Keamanan Terus Upayakan Penyelamatan Pilot Susi Air
Jayapura – Pilot pesawat Susi Air masih menjadi sandera Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua, bersama dengan para penumpang. Polri tidak tinggal diam dan terus mengupayakan penyelamatan mereka. KST masih terus diburu oleh tim gabungan Polri dan Satgas Damai Cartenz, agar para sandera selamat dan tidak mengalami luka serius.
KST Papua beraksi kembali dan kali ini mereka menyandera pilot dan penumpang Susi Air di wilayah Nduga, Papua. KST dikecam keras oleh masyarakat karena selalu melakukan tindak kejahatan. Terlebih korbannya adalah warga sipil yang tidak tahu apa-apa tetapi menjadi sandera dari kelompok separatis tersebut.
KST menjadi musuh bersama, tidak hanya bagi masyarakat Papua, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya mereka selalu menyerang warga sipil dan bertindak terlalu kejam, bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa. Terakhir, KST membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot serta penumpangnya, padahal sama sekali tidak ada hubungannya dengan pemerintah (yang mereka anggap sebagai musuh).
Para sandera belum dibebaskan dan masih dalam tahap pencarian oleh tim gabungan Polri dan TNI. Kemudian, beredar foto dan video di media sosial yang menampilkan capt. Phillips (pilot pesawat), sedang berada di bawah perintah anggota-anggota KST. Dia masih hidup dan menanti pertolongan dari para aparat.
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh mengaku telah melihat foto dan video tersebut. Pangdam membenarkan bahwa yang bersama dengan anggota KST dalam foto dan video itu adalah pilot Philip. Pada rekaman video yang beredar tersebut, KST telah mengakui melakukan aksi teror membakar pesawat Susi Air dan melakukan penyanderaan pilot.
Pangdam menegaskan, pihaknya terus mencari Philip semaksimal mungkin. Sesuai rencana, mereka melibatkan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah setempat. Langkah-langkah teknis dan taktis pencarian telah dilakukan. Dia berharap besar Philip segera ditemukan.
TNI bekerja sama dengan Polri untuk melakukan upaya penyelamatan pilot Susi Air. Kerja sama dilakukan agar misi penemuan para sandera dan penyelamatan mereka cepat selesai. Dengan kerja sama antara tim gabungan dan Satgas Damai Cartenz maka diharap KST akan segera ditemukan lalu membebaskan para korban.
Meski pilot Capt Phillips adalah seorang WNA, tetap wajib untuk diselamatkan. TNI dan Polri menjaga agar baik WNI dan WNA yang menjadi korban KST segera dibebaskan dan tidak menderita di tengah hutan.
Misi penyelamatan dilakukan dengan cepat dan teliti. Penyebabnya karena para penumpang bisa saja dalam kondisi sakit karena kedinginan di dalam hutan. Apalagi salah satu dari mereka masih bayi sehingga butuh kenyamanan dan kehangatan.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyatakan bahwa Polda Papua sudah melakukan pendekatan untuk menyelamatkan pilot Susi Air. Menurut dia, ada tokoh masyarakat dan pendeta yang berupaya membantu menyelamatkan warga negara Selandia Baru itu.
Mathius memastikan, Polda Papua tidak akan mundur menghadapi KST. Bersama TNI, mereka bekerja keras untuk menangani persoalan yang ditimbulkan oleh kelompok tersebut. Utamanya yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya di Paro. Dia tegas menyatakan, keselamatan manusia adalah hukum tertinggi.
Pendekatan yang dilakukan oleh Irjen Mathius sangat tepat karena berkaca dari kasus yang sebelumnya. Beberapa waktu lalu, KST pimpinan Egianus Kogoya pernah menculik para pekerja Papua dan akhirnya dibebaskan, dengan pendekatan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama. Saat ini selain dengan penerjunan aparat keamanan, para tokoh masyarakat juga bisa diutus agar mendekati Egianus Kogoya untuk membebaskan para korban.
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat memang diharap membantu pemberantasan KST, karena mereka adalah warga negara yang baik dan nasionalis. Dengan pengaruhnya maka KST akan melunak lalu membebaskan para penumpang yang disandera. Apalagi jika tokoh tersebut masih memiliki marga yang sama atau berkerabat dekat, dan rayuan mereka akan makin mudah agar KST menghentikan kekejiannya.
Dengan pendekatan secara kekeluargaan maka diharapkan KST akan membebaskan Capt Phillips beserta para penumpang pesawat. Polri memikirkan agar KST menyerah dan memberikan jalan bagi para sandera untuk kembali pulang. Walaupun ada cara ‘halus’ dengan pendekatan ini, tetapi misi penyalamatan yang dilakukan oleh Tim gabungan TNI-Polri dan Satgas Damai Cartenz tetap dilakukan untuk mencari lokasi KST sekaligus mengamankan rakyat Papua.
Polri bersama TNI berusaha agar menemukan markas KST pimpinan Egianus Kogoya. Meski pesawat Susi Air tak bisa diselamatkan, karena sudah terlanjur terbakar, yang penting nyawa pilot dan penumpangnya selamat. Polri terus mengupayakan penyelamatan pilot pesawat dan para penumpangnya yang masih disandera oleh KST. Untuk itu ada kerjasama dengan pasukan TNI agar KST ditemukan lalu para korban diselamatkan. Selain itu ada upaya penyelamatan dengan pendekatan secara kekeluargaan, agar KST membebaskan para sandera tanpa ada konflik senjata.