Apresiasi Aparat Keamanan Lindungi Masyarakat dari Ancaman KST Papua
Oleh : Rebecca Marian )*
Apresiasi sangat besar patut diberikan kepada bagaimana kerja keras yang selama ini dilakukan oleh segenap aparat keamanan, yang mana mereka tidak kenal lelah selalu melindungi dan berusaha untuk mengedepankan keamanan masyarakat di Bumi Cenderawasih, utamanya dari ancaman aksi teror yang dilakukan oleh KST Papua.
Kepala Suku Kamoro di Kabupeten Mimika, Bernadus Yawa mengaku bahwa dirinya sangatlah berterima kasih dengan segala kerja keras yang selama ini terus diupayakan oleh para aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang selama ini sama sekali tanpa mengenal kata lelah terus melindungi segenap elemen masyarakat di Bumi Cenderawasih, khususnya Suku Kamoro sendiri dari bagaimana ulah bejat dan rangkaian aksi biadab yang terus dilakukan oleh gerombolan kelompok separatis dan teroris (KST) Papua yang kerap kali menyerang masyarakat bahkan orang asli Papua (OAP) sendiri.
Rasa terima kasih dan juga apresiasi yang sangat tinggi tersebut memang patut diberikan oleh segenap jajaran aparat keamanan personel gabungan TNI, Polri dan BIN lantaran selama ini sudah terus berada di sisi warga, utamanya untuk terus melindungi dan menciptakan agar daerah Bumi Cenderawasih terus dalam kondisi yang kondusif dan juga aman.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang selama ini kerja keras dari aparat keamanan terus dilakukan untuk bisa mengembalikan kedamaian di Tanah Papua, utamanya dari ancaman KST Papua. bahkan berbagai macam misi yang mengorbankan nyawa terus dilakukan dengan taruhan nyawa.
Selain itu, penolakan keras dari seluruh elemen masyarakat hingga pengecaman akan seluruh rangkaian aksi teror yang terus dilakukan oleh gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih itu juga terus mengalir termasuk juga dukungan penuh dari semua pihak kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan aparat keamanan untuk bisa menindak tegas mereka sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku di Tanah Air.
Apresiasi bukan hanya berasal dari masyarakat Papua dan para tokoh adat di provinsi paling Timur di Nusantara tersebut, namun juga berasal dari Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVII / Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Muhammad Saleh Mustafa. Dirinya memberikan apresiasi kepada seluruh anggota aparat keamanan dari personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri hingga BIN yang juga beberapa waktu lalu berhasil mengamankan senjata serta amunisi dari tangan KST Papua.
Tentunya dengan keberhasilan aparat keamanan untuk mengamankan persenjataan dan amunisi dari gerombolan kelompok separatis dan teroris itu juga merupakan salah satu bukti nyata dari bagaimana selama ini aparat keamanan benar-benar memiliki komitmen yang sangat kuat dan juga bekerja keras dalam menciptakan situasi yang aman dan damai di Bumi Cenderawasih.
Terlebih, adanya pengamanan akan persenjataan dan amunisi ilegal yang dimiliki oleh KST Papua tersebut juga merupakan salah satu strategi atau langkah yang sangat tepat dilakukan karena di satu sisi terus mengutamakan humanisme dalam menindak gerombolan kelompok separatis dan teroris tersebut, namun di sisi lain juga bisa melakukan pencegahan agar mereka tidak lagi terus melancarkan aksi teror yang membahayakan dan mengancam nyawa masyarakat orang asli Papua (OAP) sendiri.
Bahkan, dilaporkan bahwa bukan hanya sekedar senjata api (senpi) dan juga amunisi saja yang berhasil diamankan oleh aparat keamanan, namun pihaknya juga berhasil mengamankan pula serangkaian peralatan komunikasi seperti handy talky (HT), radio SSB, handphone beserta alat komunikasi lainnya sehingga jalur komunikasi atau hubungan interaksi dari KST Papua bisa dihambat agar mereka tidak terus-terusan melancarkan aksi biadab yang tidak manusiawi lagi.
Sementara itu, langkah lain dari aparat keamanan untuk terus melindungi dan mengayomi masyarakat di Bumi Cenderawasih juga dilakukan dengan adanya misi penyelamatan hingga upaya pencarian Pilot Susi Air yang sudah lebih dari 3 (tiga) bulan disandera oleh gerombolan kelompok separatis dan teroris tersebut.
Lagi-lagi, sebagaimana komitmen kuat dari seluruh aparat keamanan personel gabungan TNI, Polri dan BIN, bahwa mereka akan terus menindak dengan tegas dan mengupayakan keamanan hingga kedamaian di Bumi Cenderawasih namun menggunakan pendekatan yang humanis, maka mereka pun terus mengedepankan upaya negosiasi kepada KST Papua.
Proses negosiasi yang selama ini dilakukan pun masih belum menjumpai titik temu, sebab gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih itu sama sekali tidak bisa diajak untuk berkompromi. Namun aparat keamanan terus berupaya sedemikian rupa dengan juga melibatkan bantuan dari para tokoh agama dan para tokoh adat setempat.
Ancaman hingga rangkaian teror terus saja dilakukan oleh KST Papua dengan semakin berpotensi untuk menimbulkan banyak korban jiwa dan korban luka dari masyarakat Bumi Cenderawasih sendiri. Meski begitu, namun aparat keamanan sama sekali tidak gentar dan tidak kenal lelah selalu melindungi seluruh masyarakat sehingga kerja keras yang selama ini mereka lakukan tersebut sangat patut untuk mendapatkan apresiasi sangat besar.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta