Apresiasi Capaian Ekonomi Presiden Jokowi, Pengamat : Dukung Transisi Pemerintahan Baru
Jakarta – Direktur Sekolah Kajian Stratejik Global dan Pengamat Ekonomi UI, Athor Subroto, menilai selama satu dekade kepemimpinannya, Presiden Jokowi memiliki semangat besar dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia.
“Adanya pertumbuhan ekonomi (Indonesia) di level 5 itu suatu resiliensi ekonomi yang sangat luar biasa dari Presiden Jokowi hingga saat ini,” ungkap Athor.
Athor menyebut, di tengah banyaknya gempuran disrupsi supply chain global, Indonesia masih bisa bertahan dan tumbuh dibanding negara lain, bahkan negara maju sekalipun seperti Eropa.
“Kita menjadi negara yang berkembang cukup baik karena adanya fondasi yang multiplier effectnya itu ditarik seperti halnya program hilirisasi untuk menjaga proses ekonomi terjadi di dalam sehingga multipliernya semakin besar,” terangnya.
Menurutnya, semangat Presiden Jokowi dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia direspons baik oleh pasar. Suka atau tidak, imbuhnya, nyatanya ekonomi Indonesia terus membaik.
Lebih lanjut, Athor memandang bahwa pemerintahan Prabowo – Gibran harus segera mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
“Hendaknya sesegera mungkin dengan langsung merealisasikan berbagai hal yang telah direncanakan,” harapnya.
Pengamat Ekonomi UI tersebut menuturkan bahwa komitmen adanya transisi yang halus dari pemerintahan Presiden Jokowi ke Prabowo adalah hal baik, sehingga quick win pemerintahan mendatang bisa berjalan dengan cepat karena itu hal yang harus disegerakan untuk dilaksanakan.
“Pesan dari Presiden Jokowi kepada jajarannya untuk mendukung kabinet Prabowo dapat menjadi sinyal pasar bahwa beliau ingin transisi ini sukses, karena kepemimpinan yang baik harus bisa diteruskan, karena jika tidak bisa diteruskan maka akan menjadi masalah,” jelasnya.
Sementara itu, Faisyal Chaniago, Pengamat Politik Ekonomi Universitas Bung Karno, menjelaskan bahwa pendekatan pemerintahan Presiden Jokowi bisa dicontoh oleh pemerintahan mendatang, Prabowo-Gibran, yakni dengan pendekatan soft, yang merangkul semua kompetitor politik sehingga terlibat di dalam kabinetnya.
Pihaknya juga mengapresiasi 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, terutama dalam hal hilirisasi. Menurutnya, itu perlu didukung oleh pemerintahan mendatang.
“Merangkul dan menjaga harmonisasi, sehingga politik tetap stabil dan tidak terjadi kegaduhan, pendekatan politik harmonisasi itu yang harus dilakukan oleh Prabowo,” paparnya.
Instruksi dari Presiden Jokowi, sambung Faisyal, sudah dijalankan oleh menterinya, banyak dari mereka yang tidak menjalankan arahan itu langsung ditegur oleh presiden.
Faisyal menerangkan, Indonesia mampu melewati geopolitik global yang sangat fluktuatif dan guncangan Covid-19 dengan baik di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Faisyal pun optimis pertumbuhan ekonomi selama era Presiden Jokowi bisa dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo.
“Pemerintah selanjutnya harus menjalankan hilirisasi karena ini akan menjadi income terbesar nanti,” tuturnya.
Dirinya menilai masa transisi harus dijaga dan dikawal seluruh pihak agar program pembangunan berjalan dengan berkesinambungan.
Program yang sudah berjalan, sambungnya, jangan sampai berhenti, karena pembangunan itu tidak hanya cukup 10 tahun saja, maka dari itu harus kontinu, maka itu membutuhkan transisi yang mulus sehingga ada kerja sama dan sinergitas.
“Di masa transisi ini sangat penting, supaya tidak ada tumpang tindih kebijakan sehingga seluruh program bisa berjalan dengan baik. Maka transisi ini harus dilakukan sampai kabinet baru terbentuk,” pungkas Faisyal.