Apresiasi Keberhasilan Satgas Damai Cartenz Tangkap DPO OPM di Mimika
Oleh: Yomani Karu )*
Satgas Damai Cartenz kembali mencatat prestasi gemilang dengan berhasil menangkap salah satu pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Penangkapan kali ini menargetkan Lupa Waker alias Lupa Walo, pimpinan TPNPB-OPM wilayah Puncak, di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Prestasi ini bukan hanya sekedar pencapaian bagi tim keamanan, tetapi juga membawa harapan baru bagi upaya penegakan hukum dan perdamaian di wilayah Papua. Aksi ini memperlihatkan komitmen Satgas Damai Cartenz dalam menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah yang selama ini menjadi sorotan karena konflik berkepanjangan.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2024, Kombes Faizal Ramadhani, mengonfirmasi bahwa Lupa Waker ditangkap pada Minggu, 19 Mei 2024. Lupa Waker yang dikenal juga dengan nama Lupa Walo adalah anggota aktif Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan nomor DPO: 2/II/Res 1.13/2024 Reskrim.
Ia diduga terlibat dalam berbagai tindakan kriminal, termasuk pembakaran camp dan alat berat milik PT. Unggul di Mundidok, Kabupaten Puncak pada Februari 2021.
Penangkapan Lupa Waker tidak lepas dari peran serta masyarakat setempat yang memberikan informasi berharga mengenai keberadaannya. AKBP Bayu Suseno, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, menjelaskan bahwa laporan dari masyarakat tersebut menjadi kunci bagi Satgas untuk segera melakukan aksi penangkapan. Respon cepat dari tim menunjukkan kolaborasi yang efektif antara aparat keamanan dan warga dalam menjaga ketertiban di Papua.
Selain menangkap Lupa Waker, Satgas Damai Cartenz juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya adalah satu bilah sangkur, dompet, noken, noken kepal, KTP atas nama Les Mosip, uang tunai sebesar Rp113.000, dan dua unit telepon genggam.
Barang-barang bukti ini kini sedang diperiksa intensif oleh penyidik di Posko Satgas Damai Cartenz di Timika untuk menggali lebih dalam keterlibatan Lupa Waker dengan aktivitas kelompok TPNPB-OPM.
Langkah selanjutnya dari Satgas Damai Cartenz adalah melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap tiga DPO lainnya yang juga terlibat dalam pembakaran camp PT Unggul pada tahun 2021. Kombes Faizal menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai di sini dan akan terus berupaya menangkap anggota KKB lainnya yang masih buron.
Upaya berkelanjutan ini diharapkan mampu menciptakan suasana yang lebih kondusif di Papua, serta memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Keberhasilan penangkapan Lupa Waker adalah bukti nyata bahwa upaya penegakan hukum di Papua sedang berjalan dengan baik. Ini juga mengirimkan pesan kuat kepada kelompok-kelompok bersenjata lainnya bahwa aparat keamanan tidak akan tinggal diam dan akan terus berusaha keras untuk menegakkan hukum.
Satgas Damai Cartenz dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat, terus memperlihatkan dedikasi dan komitmen mereka dalam menciptakan perdamaian di wilayah yang selama ini diwarnai konflik.
Situasi keamanan di Papua memang sering kali menjadi tantangan besar. Kelompok-kelompok separatis seperti TPNPB-OPM kerap kali melakukan aksi-aksi kekerasan yang mengganggu stabilitas daerah. Namun, dengan keberhasilan operasi seperti ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi proses perdamaian dan pembangunan di Papua. Masyarakat pun dapat merasakan langsung hasil dari upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya menangkap anggota OPM memerlukan strategi dan persiapan yang matang. Peran intelijen dan informasi dari masyarakat sangat vital dalam operasi seperti ini. Dengan adanya dukungan dari masyarakat, aparat keamanan dapat bertindak lebih cepat dan efektif. Selain itu, koordinasi antar instansi juga menjadi kunci sukses dalam operasi penangkapan tersebut.
Penangkapan Lupa Waker juga menunjukkan pentingnya penegakan hukum yang tegas di wilayah konflik. Hal ini tidak hanya memberi efek jera bagi pelaku kejahatan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan. Dalam jangka panjang, diharapkan upaya-upaya seperti ini dapat membantu mengurangi aktivitas kelompok bersenjata dan membawa stabilitas yang berkelanjutan di Papua.
Operasi Satgas Damai Cartenz yang sukses ini juga diharapkan bisa menjadi model bagi operasi-operasi keamanan lainnya di wilayah konflik. Pendekatan yang humanis, cepat, dan tepat sasaran, serta dukungan masyarakat, terbukti efektif dalam menanggulangi ancaman dari kelompok bersenjata.
Ke depan, kolaborasi yang erat antara aparat keamanan dan masyarakat harus terus ditingkatkan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan warga Papua.
Dengan semakin banyaknya anggota OPM yang berhasil ditangkap, diharapkan Papua dapat berangsur-angsur pulih dari konflik berkepanjangan. Proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat pun dapat lebih fokus dilakukan tanpa terganggu oleh aksi kekerasan. Pemerintah diharapkan terus mendukung upaya-upaya penegakan hukum ini dengan menyediakan fasilitas dan dukungan yang diperlukan bagi aparat keamanan.
Keberhasilan Satgas Damai Cartenz dalam menangkap Lupa Waker harus menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus bekerja sama dalam menciptakan Papua yang damai dan sejahtera. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, koordinasi yang baik, dan dukungan dari masyarakat, penegakan hukum dan keamanan dapat diwujudkan.
Harapan besar ada pada keberlanjutan upaya ini untuk mencapai perdamaian yang hakiki di Papua. Semoga langkah ini menjadi awal dari serangkaian keberhasilan lainnya dalam menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
*) Mahasiswa Papua Tinggal di Semarang