Apresiasi Kesiapan Aparat Keamanan Tangkal Radikalisme Jelang Pemilu 2024
Oleh: S. A. Pamungkas )*
Untuk mencegah tindak pidana terorisme dan radikalisme jelang Pemilu 2024, Aparat Keamanan telah siap siaga untuk mengatasi berbagai ancaman tersebut. TNI – Polri terus mendukung upaya penanggulangan radikalisme di masyarakat, sebagaimana permintaan Presiden Jokowi agar TNI – Polri agar saling bekerja sama untuk menciptakan kondisi Tanah Air yang damai jelang Pemilu 2024.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri Satgaswil Kepulauan Bangka Belitung menggelar dialog Kebangsaan Ancaman Radikal dan Terorisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Dialog kebangsaan tersebut mengusung tema ‘Ancaman Radikal Terorisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’
Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal mengatakan, pihaknya mengapresiasi Dialog Kebangsaan yang diinisiasi Densus 88 Anti Teror POLRI ini. Hal ini penting sebagai bagian dari pembinaan kesadaran terhadap bela negara, mengingat pembinaan kesadaran bela negara adalah tanggung jawab seluruh komponen bangsa.
Ahmad mengatakan, saat ini tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin berat dan beragam. Secara historis, ancaman terhadap NKRI bukan hanya perang fisik bersenjata. Kedepan Proxy War akan semakin menjadi ancaman, dimana perang terjadi melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, ekonomi, sosial, budaya dan bidang lainnya.
Densus 88 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan dialog kebangsaan ini membuka peluang kolaborasi dengan sejumlah pihak untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang aman dan damai, terutama menjelang Pemilu. Ahmad menyampaikan bahwa dialog kebangsaan ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh pihak bahwa saat ini Indonesia diserang dari berbagai sisi, sehingga perlu keberanian agar dapat menghadapi tantangan dan ancaman yang datang untuk mengantisipasi perpecahan bangsa.
Untuk itu, masyarakat harus berkolaborasi dan mewaspadai berbagai potensi dari pihak-pihak yang hendak memecah belah bangsa. Para oposisi terus berupaya memecah belah bangsa agar mereka dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan mereka, bukan untuk kesejahteraan bangsa.
Sementara itu, Kasatgaswil Densus 88 Anti Teror Polri Provinsi Kep. Bangka Belitung, AKBP Maslikan mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah berkolaborasi dengan mereka untuk menggelar Dialog Kebangsaan yang temanya sangat relevan dengan kondisi saat ini. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menangkal radikal terorisme karena potensi ancaman menjelang tahun politik begitu kuat.
Meskipun sejauh ini Babel masih relatif aman, namun tetap perlu melakukan langkah antisipasi untuk menguatkan kesadaran individu terkait bahaya ancaman radikalisme. Kabidhumas Polda Sumbar, Kombepsol Dwi Sulistyawan, S.Ik mengingatkan kepada masyarakat di daerah setempat, untuk tidak terpengaruh dengan paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi. karena dampaknya bisa mengancam kesatuan dan persatuan NKRI.
Dwi menyampaikan, apabila ada masyarakat yang mengetahui hal-hal tersebut supaya memberitahu kepada kepolisian ataupun aparat penegak hukum lainnya. Sebab, pemahaman yang mengarah pada radikalisme dapat menyebabkan perpecahan, konflik di masyarakat. Dwi juga meminta kepada masyarakat turut menyukseskan Pemilu 2024, dengan menjaga Kamtibmas untuk tetap kondusif.
Di sisi lain, TNI Angkatan Darat mengerahkan prajurit untuk mewaspadai perkembangan radikalisme atau terorisme di tengah masyarakat. Adapun peran intelijen diperkuat untuk menghimpun informasi yang akan dikoordinasikan dengan kepolisian. Sebagai alat negara di bidang pertahanan, TNI memiliki tugas pokok menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara, salah satunya dalam menangkal radikalisme.
Radikalisme yang berkembang di tengah masyarakat merupakan salah satu bentuk ancaman karena gerakan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya aksi terorisme yang berpotensi meruntuhkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga dihadapkan dengan tugas TNI untuk berperan aktif mengatasi aksi terorisme dan mencegah penyebaran paham radikal. Dengan demikian perlu adanya keterlibatan TNI dalam mencegah perkembangan radikalisme di Indonesia, mengingat pesta demokrasi semakin dekat.
Komandan Rindam II/Swj, Kolonel Inf Didik Purwanto mengingatkan dan menekankan tentang pentingnya Tugas TNI dalam menjelang Pemilu 2024 mendatang agar menjadi perhatian bagi setiap prajurit TNI AD. Selain itu, prajurit diingatkan agar setiap tugas dipedomani dan dilaksanakan sesuai petunjuk Panglima sebagai salah satu pilar utama dalam pertahanan negara, TNI memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjamin tahapan Pemilu 2024 agar dapat berjalan damai.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan pesan kepada prajurit menjelang digelarnya Pemilu 2024, agar menjaga soliditas dan kekompakan dalam menghadapi berbagai tantangan tugas, tingkatkan transparansi serta akuntabilitas secara internal maupun eksternal. Selain itu profesionalisme dan sinergitas perlu dilaksanakan secara maksimal bersama dengan Polri serta komponen bangsa lainnya. Tentunya komitmen dan konsistensi TNI – Polri dalam memberantas radikalisme tidak perlu diragukan lagi. Keseriusan mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan penuh toleransi tersebut selayaknya juga didukung penuh oleh segenap rakyat Indonesia agar stabilitas keamanan nasional tetap terjaga.
)* Penulis adalah tim redaksi Saptalika Jr. Media