Bansos Warga Terdampak Covid-19 Diperpanjang Sampai Desember 2020
Oleh : Dodik Prasetyo )*
Pandemi akibat merebaknya virus covid-19 belum berakhir dan vaksinnya juga belum ditemukan. Kondisi ini membuat pemerintah sigap dan memperpanjang masa pemberian bansos (bantuan sosial) dari yang sebelumnya hanya sampai Juni, diberikan hingga desember. Diharapkan masyarakat bisa bertahan dengan adanya paket bansos ini.
Bantuan sosial dari pemerintah pusat RI berupa paket berisi beras dan sembako lainnya, atau uang sebesar 600.000 diberikan kepada jutaan orang. Paket bansos ini tak hanya diberikan pada warga Jabodetabek namun juga di seluruh Indonesia. Masyarakat merasa senang karena diperhatikan oleh pemerintah, karena memang mereka sedang mengalami kekurangan finansial.
Di bulan Juli ini, sebenarnya sudah habis masa pemberian bansos, tapi pemerintah memutuskan untuk memperpanjangnya hingga desember. Hal ini dijelaskan oleh Mentri Sosial Juliari Batubara, dalam acara peringatan hari lahir pancasila secara online. Pemberian bansos ini sudah sesuai dengan instruksi presiden. Total ada dana sebesar 2,7 trilyun rupiah untuk anggaran bantuan sosial ini.
Yang jadi penentu dari perpanjangan pemberian bantuan sosial adalah kondisi ekonomi Indonesia belum 100 persen pulih seperti sedia kala. Masih banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Para pedagang kecil juga menjalani kehidupan dengan miris. Walau sudah mulai boleh berjualan di era new normal, tapi hasilnya belum sebesar dulu, sebelum ada serangan corona.
Ketika masih banyak orang yang berada dalam kesulitan finansial, maka paket bantuan sosial terus diberikan hingga akhir tahun. Namun nilainya berkurang, dari yang sebelumnya 600.000 rupiah per orang, jadi 300.000 rupiah. Masyarakt diharap tidak kaget dengan adanya penurunan nominal bantuan sosial ini. Mengertilah bahwa masih banyak kebutuhan yang harus diutamakan oleh pemerintah, misalnya biaya untuk menangani pasien corona, pembangunan infrastruktur, dan lain-lain.
Walau ada penurunan nominal dari paket bantuan sosial, namun masih banyak bantuan lain dari pemerintah. Di antaranya subsidi listrik untuk pelanggan 450 VA maupun 900 VA. Jadi tidak hanya warga dari kelas bawah yang bisa mendapatkan bantuan, tapi juga masyarakat kelas menengah. Karena mereka juga terdampak oleh pandemi covid-19.
Selain itu, masih ada bantuan lain selain bansos dan subsidi listrik. Misalnya program keluarga harapan dan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Jika ada yang kurang mampu dan sudah terdata, maka secara otomatis akan mendapatkannya. Bantuan ini sudah dipastikan tepat sasaran.
Masih ada lagi program untuk membantu masyarakat yang terkena efek corona, yaitu kartu pra kerja. Pemilik kartu ini selain mendapat uang juga mendapat skill baru yang bisa dipelajari secara daring. Keterampilan ini yang paling penting, karena bisa dijadikan sebagai modal untuk memulai usaha baru.
Banyaknya subsidi dan program selain bansos ini membuat masyarakat sangat terbantu. Jadi mereka tidak hanya mendapat uang tunai, tapi juga diskon bahkan gratis rekening listrik. Beban hidup jadi sedikit berkurang, dan bantuan sosial berupa sembako sangat bermanfaat karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
Distribusi bantuan sosial juga dikendalikan dan diawasi dengan ketat, agar tidak melenceng dan malah disalahgunakan oleh oknum. Ada pula kerjasama dengan salah satu Bank plat merah untuk mentransfer langsung ke penerima bantun. Jadi dipastikan langsung diterima dan dimanfaatkan oleh warga yang kekurangan.
Bantuan sosial sebesar 300.000 rupiah diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak covid-19. Pemberian bansos ini diperpanjang hingga desember, dari yang sebelumnya hanya sampai bulan juni tahun 2020. Memang nominalnya berkurang 50 persen dari bansos yang sebelumnya. Namun sudah seharusnya uang sebesar ini disyukuri oleh masyarakat yang menerimanya, karena merupakan bukti perhatian dari pemerintah.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)