Bantuan Logistik Lengkap dari Pemerintah Dipuji Warga Aceh Sebagai Penopang Pemulihan

Oleh: Dhita Karuniawati )*
Aceh kembali diuji oleh bencana alam yang berdampak luas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Banjir dan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di provinsi ini menyebabkan ribuan warga terdampak, mulai dari kerusakan rumah, terganggunya aktivitas ekonomi, hingga keterbatasan akses kebutuhan dasar. Di tengah situasi sulit tersebut, kehadiran bantuan logistik yang lengkap dan terkoordinasi dari pemerintah mendapat apresiasi luas dari masyarakat Aceh. Bantuan ini dinilai menjadi penopang utama dalam mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
Sejak hari-hari awal bencana, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, TNI, Polri, serta pemerintah daerah bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik ke wilayah terdampak. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, minyak goreng, air mineral, makanan siap saji, selimut, matras, perlengkapan bayi, hingga obat-obatan dan layanan kesehatan. Distribusi bantuan dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan daerah yang paling parah terdampak dan sulit dijangkau.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan pengiriman bantuan logistik pemerintah menggunakan Kapal Barito Mas untuk penanganan bencana di Aceh merupakan wujud nyata kehadiran negara bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan tanah longsor di daerah itu.
Menhub menyampaikan di balik pengiriman logistik itu, terdapat semangat kebersamaan dan gotong royong seluruh elemen bangsa untuk saling membantu di saat sulit. Bantuan ini bukan sekadar barang, tetapi wujud kepedulian dan kehadiran negara untuk masyarakat Aceh.
Kapal Barito Mas mengangkut berbagai kebutuhan penting, antara lain material konstruksi jembatan, 2 unit truk tangki LPG, 4 unit instalasi pengolahan air, serta 3 unit mobil boks instalasi pengolahan air. Selain itu, kapal tersebut juga memuat bantuan dari PT Temas Tbk, Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA), masyarakat Lhokseumawe di Jakarta, serta Komunitas Petualang Nusantara.
Menurut Menhub, kolaborasi antara pemerintah, BUMN, pelaku usaha dan masyarakat menjadi kekuatan utama dalam memastikan bantuan dapat segera sampai kepada yang membutuhkan. Ini adalah bukti bahwa ketika kita bersatu, kita bisa bergerak lebih cepat dan lebih kuat untuk membantu sesama.
PLN Indonesia Power (PLN IP) juga bergerak cepat untuk membantu warga yang terdampak bencana. Sebagai bagian dari langkah responsif perusahaan terhadap kondisi darurat di Aceh Tamiang, PLN IP menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada lima posko utama yang menjadi pusat pendampingan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Penyaluran bantuan ini diberi langsung oleh Direktur Operasi Pembangkit Batu Bara PLN IP M. Hanafi Nur Rifai, yang turun langsung memastikan kebutuhan di lapangan terpenuhi. Ini menjadi bentuk nyata kepedulian PLN Indonesia Power dalam memberikan dukungan langsung dan membantu meringankan beban warga yang terdampak.
Menurut Hanafi, bantuan ini bukan sekadar penyaluran logistik, tetapi bentuk komitmen untuk selalu hadir mendampingi masyarakat. PLN Indonesia Power akan terus memberikan dukungan yang konsisten agar proses pemulihan berjalan lebih cepat, aman, dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi bersama LAZ PLN IP, bantuan yang disalurkan mencakup berbagai kebutuhan dasar masyarakat seperti paket sembako serta obat-obatan. Lebih dari 250 paket bantuan kebutuhan dasar turut disalurkan ke lima titik utama, yaitu Posko Masjid Al Ikhlas Aceh Tamiang, Posko Kemensos, Posko Gardu Induk Tualang cut, Posko YBM ULP dan Posko Polri.
Hanafi mengatakan bahwa bantuan yang diberikan merupakan wujud kepedulian PLN IP dalam mendampingi masyarakat. Perusahaan akan terus hadir di tengah warga, memberikan dukungan nyata dan berkelanjutan agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan aman.
Sementara itu, di Dusun Subur, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Polri melakukan perbaikan sumur bor yang sudah ada dan membangun sumur bor baru. Untuk mendukung fasilitas ini, diserahkan dua unit tandon air beserta kakinya, dua unit genset, dua unit pompa air, serta satu perangkat instalasi pipa dan air
Masyarakat setempat menyampaikan rasa terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran Polri atas upaya pemulihan yang berkelanjutan. Bantuan yang diberikan dinilai sangat membantu warga untuk kembali beraktivitas normal.
Salah satu warga bernama Irwandi, mengatakan pihaknya dan segenap lapisan masyarakat desa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polri yang telah memberikan bantuan berupa tangki air. Bantuan ini akan disalurkan dengan sebaik-baiknya. Polri untuk masyarakat, Brimob untuk nusa dan bangsa.
Secara umum, bantuan logistik lengkap dari pemerintah dinilai sebagai faktor kunci dalam menjaga ketahanan masyarakat Aceh pascabencana. Apresiasi warga mencerminkan bahwa kehadiran negara melalui kebijakan dan tindakan nyata memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, aparat keamanan, relawan, dan masyarakat, proses pemulihan di Aceh diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.
Pengalaman penanganan bencana di Aceh dapat menjadi pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia. Bantuan logistik yang cepat, tepat, dan lengkap bukan hanya soal memenuhi kebutuhan darurat, tetapi juga investasi sosial untuk menjaga kepercayaan publik dan memperkuat ketahanan nasional. Warga Aceh berharap komitmen pemerintah ini terus berlanjut, sehingga pemulihan pascabencana dapat berjalan optimal dan kehidupan masyarakat kembali normal secara bertahap.
*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia