Banyak Pihak Mendukung Perpanjangan Otonomi Khusus Papua
Oleh : Rebecca Marian )*
Otonomi khusus jilid 1 akan berakhir dan diperpanjang lagi tahun depan. Seluruh masyarakat Papua menyukai program ini, karena merupakan bentuk sayang dan perhatian dari pemerintah pusat. Bumi Cendrawasih jadi maju pesat dan tak lagi identik dengan hutan perawan yang terbelakang.
Tahun 2021 adalah masa yang mendebarkan karena ada otsus jild 2 dimulai. Penduduk di Bumi Cendrawasih bersorak gembira, karena berarti akan ada lebih banyak lagi kemajuan di sana. Sejak otsus jilid 1 tahun 2001 lalu, ada banyak sekali perubahan positif di Papua. Anak-anak mendapat beasiswa dari dana otsus dan ada banyak infrastruktur yang dibangun.
Berbagai kalangan mendukung perpanjangan otonomi khusus. Salah satunya Johanis Manibuy. Aktivis Suku Wamesa ini menyatakan bahwa Papua masih membutuhkan otsus. Karena membawa banyak kemajuan di sana. Sehingga akan lebih baik lagi jika program ini dilanjutkan.
Senada dengan Johanis, Markus Saroy sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pegunungan Arfak menyatakan bahwa otsus telah memberi banyak manfaat bagi Suku Arfak. Suku ini makin maju karena anak-anaknya bisa sekolah berkat beasiswa otsus. Sehingga ia menolak jika ada anggapan bahwa program ini merugikan.
Yerri Bomoi, Kepala Kampung Yomba di Kabupaten Teluk Wondama juga setuju bahwa otsus memberi manfaat yang baik untuk orang asli Papua. Mengingat dalam program otsus, hanya orang Papua asli yang boleh menjabat sebagai Gubernur dan pemimpin tingkat bawahnya. Orang asli Papua juga makin cerdas karena banyak sekolah dibangun dengan dana otsus.
Tak hanya tokoh adat, para pemuka agama di Papua juga mendukung perpanjangan otonomi khusus. Ahmad Rafadiso, Ketua MUI Teluk Bintuni menyatakan bahwa otsus sudah mewujudkan pembangunan sumber daya manusia pada generasi muda Papua. Karena mereka selain mendapat dana beasiswa, juga diberi keterampilan melalui pelatihan vokasi.
Pendeta Yohanis Mogidari juga menyatakan pendapatnya mengenai otsus. Menurutnya, program otsus baik untuk dilanjutkan dan perlu adanya evaluasi. Sehingga yang diberikan tidak hanya dana untuk pembangunan, tapi juga program untuk menata Papua jadi lebih maju. Selama ini, dana otsus juga sudah disalurkan untuk membangun gereja di Bumi Cendrawasih.
Banyaknya kalangan yang menyetujui perpanjangan otsus, mulai dari tokoh adat, anggota DPRD, sampai pemuka agama, menunjukkan bahwa program ini sudah cukup berhasil. Dalam kurun waktu 20 tahun sudah terlihat Papua berubah dari wilayah yang minim kemajuan menjadi sangat modern. Sehingga membuat turis suka mengunjunginya.
Parwisata di Papua memang digenjot untuk menambah devisa Provinsi. Para pelancong asing suka mengunjungi Raja Ampat dan terpesona akan keindahannya. Pembangunan Jalan Trans Papua, bandara Internasional Timika dan infrastruktur lain, yang berdiri berkat dana otsus, mendukung pariwisata, sehingga para turis bisa berkendara dengan nyaman dan cepat.
Para tokoh (baik pemuka adat maupun DPRD) di Papua setuju dengan perpanjangan otsus karena dananya tak hanya dirupakan bangunan dan infrastruktur lain. Namun juga ada program khusus untuk menjaring calon bintara, dari jalur otsus. Sehingga Bumi Cendrawasih akan aman saat dijaga oleh tentara yang merupakan putra asli Papua.
Dukungan untuk perpanjangan otsus juga diberikan oleh warga Papua yang bermukim di Jawa dan pulau lain, di luar Bumi Cendrawasih. Meskipun jauh dari tanah kelahiran, mereka berkampanye untuk mendukung otsus. Mereka juga bahagia berkat adanya otsus jilid 1 kemarin, karena dari dananya bisa melanjutkan kuliah di Jawa.
Otonomi khusus adalah program untuk memajukan Papua. Seluruh kalangan mulai dari masyarakat sipil, anggota DPRD, hingga pemuka agama menyetujuinya. Karena program ini sudah terbukti membawa Papua menuju modernitas.
)* Penulis adalah Mahasiswi Papua tinggal di Jakarta