BIN Salurkan Bantuan Ke Wilayah Terisolir Gempa Cianjur
Oleh : Raka Ramadhan )*
Badan Intelijen Negara (BIN) masih menyalurkan bantuan ke korban gempa Cianjur, sampai ke wilayah yang terisolir dan terpencil. Bantuan terus disalurkan karena para korban gempa masih ada yang belum mendapatkannya. Masyarakat di Kabupaten Cianjur sangat berterima kasih karena BIN bergerak cepat dalam menolong mereka.
Saat Kabupaten Cianjur dilanda gempa sampai lebih dari sekali, tim kemanusiaan BIN bergerak untuk menyalurkan bantuan. Posko bantuan didirikan di Desa Cijedil dan makanan serta barang-barang bantuan lain ditampung di sana, baru diberikan ke wilayah lain. BIN berupaya agar seluruh desa di Kabupaten Cianjur mendapatkan bantuan, agar tidak ada rakyat yang kesusahan.
Tim kemanusiaan BIN menyisir wilayah di Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, yang masih terisolir, yakni di Kampung Gunung Lanjung 1. Akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda 4. Jadi para anggota tim kemanusiaan BIN menyalurkan bantuan dengan berjalan kaki.
Inspektur Utama BIN, Eman Sungkowo, menyatakan sesuai dengan perintah Kepala BIN, Budi Gunawan, tim kemanusiaan BIN akan terus menjangkau korban terdampak gempa bumi di wilayah yang sulit diakses. BIN berkomitmen untuk selalu berada di garda terdepan dalam menjaga keselamatan masyarakat.
Masyarakat mengapresiasi langkah tim kemanusiaan BIN yang datang ke lokasi terisolir di Kabupaten Cianjur. Bahkan, mereka rela berjalan kaki demi menolong warga penyintas gempa. Sepanjang jalan setapak terlihat pemandangan berupa rumah dan bangunan yang hancur. Masyarakat tinggal di tenda yang dibuat seadanya dari terpal, dan dihuni 25 orang.
Kondisinya sangat mengenaskan dan tim kemanusiaan BIN bergerak cepat untuk membantu mendirikan tenda yang lebih layak. Mereka juga memberikan bantuan berupa makanan siap santap, uang tunai, dan beberapa barang lain yang dibutuhkan oleh para pengungsi gempa Cianjur.
Masyarakat sangat senang karena diperhatikan oleh BIN. Apalagi yang diberikan bukan berkardus-kardus mie instan atau bahan makanan mentah, melainkan makanan yang sudah dimasak. Warga Cianjur bisa langsung makan tanpa harus memasak terlebih dahulu, karena di tenda pengungsian belum ada alat masak yang layak. Mereka sibuk menyelamatkan diri dan keluarganya serta tidak membawa harta apa-apa, apalagi kompor.
Selain bantuan makanan, BIN juga memberikan bantuan berupa layanan kesehatan, yang bekerja sama dengan Puskesmas setempat. Para dokter datang dan memeriksa para pengungsi gempa Cianjur. Mereka dipastikan selalu sehat dan menjaga kebersihan, dan memakai masker, karena saat ini masih masa pandemi.
Ketua Tim Dokter Medical Intelligence BIN, Dokter Sri Wulandari, menyatakan bahwa kehadiran tim medis BIN di Cianjur untuk membantu para korban gempa. Para korban memiliki masalah kesehatan. Untuk itu, tim medis memberlakukan sistem door to door. Untuk mendukung sistem ini maka disediakan mobil ambulans berisi 2 dokter dan 7 tenaga kesehatan.
Sementara itu, tim kemanusiaan BIN juga datang ke wilayah terisolir di Kampung Burangkeng, Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur. Deputi VII BIN Prabawa Ajie menyatakan bahwa bantuan yang diberikan adalah makanan siap saji, uang tunai, dan kebutuhan orang dewasa serta anak-anak. Ada 300 warga kampung yang menerima bantuan tersebut.
Prabawa Ajie menambahkan, Desa Mangunkerta sangat memprihatinkan keadaannya. Bantuan belum ada lagi dan jika ada, jumlahnya sangat kecil. Masyarakat sudah mendirikan tenda tetapi lokasinya agak rawan (di dekat persawahan dan perkebunan). Oleh karena itu tim kemanusiaan BIN membuat tenda tambahan yang lebih representatif.
Masyarakat Desa Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, sangat senang karena ada bantuan dari BIN. Penyebabnya karena mereka tidak mendapatkan bantuan yang layak sebelumnya. Namun kemudian BIN membawa uang, makanan, dan barang bantuan lain. Apalagi BIN juga memberikan layanan kesehatan dan mereka sangat membutuhkannya.
Tenda yang didirikan oleh BIN juga dipuji karena lebih layak. Masyarakat bisa tinggal sementara di sana, karena rumahnya rusak berat akibat gempa. Di tengah pengungsian, mereka tidak kehilangan harapan karena masih mendapatkan bantuan oleh BIN, yang rela datang jauh-jauh ke wilayah yang terisolir di Cianjur. BIN menjaga komitmen untuk menolong warga Cianjur sampai ke tempat terpencil.
Keadaan di Kabupaten Cianjur saat ini masi belum pulih 100% karena puing-puing bangunan belum dibersihkan dan masyarakatnya masih mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun mereka tetap sabar dan ikhlas. Terlebih ketika BIN tak hanya memberi fasilitas kesehatan, tetapi juga trauma healing. Masyarakat, terutama anak-anak, akan diajari cara menghilangkan trauma akibat kerasnya gempa.
Tim kemanusiaan BIN memberikan bantuan ke masyarakat di Kabupaten Cianjur yang berada di wilayah terisolir. Mereka senang karena anggota tim kemanusiaan BIN datang dan rela berjalan kaki, ketika akses jalannya tak bisa dilewati mobil. Bantuan yang diberikan juga sangat berharga, seperti makanan siap saji, obat-obatan, uang tunai, dan lain sebagainya.
)* penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute