BPS: Tren Indeks Pembangunan Manusia Pada Era Jokowi Terus Mengalami Peningkatan
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melontarkan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai lebih mementingkan pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) ini menyatakan bahwa fokus pembangunan pemerintah tidak boleh mengesampingkan pembangunan SDM. Indeks pembangunan manusia dinilai perlu terus untuk ditingkatkan seiring dengan pembangunan infrastruktur.
Faktanya, data Badan Pusat Statistik, tren IPM pada masa pemerintahan Presiden Jokowi tercatat terus mengalami peningkatan. Catatan IPM nasional terus meningkatkan tiap tahunnya. Pada tahun pertama jabatannya di 2014, tingkat IPM nasional tercatat 68,9 persen.
Catatan itu berhasil ditingkatkan pada 2015 menjadi 69,55 persen pada 2015 dan 70,18 persen pada 2016. Kendati tidak meningkat secara signifikan, Jokowi terus meningkatkan IPM nasional pada 2017 menjadi 70,81 persen, dan 71,39 persen pada 2018, serta 71,94 persen pada akhir masa jabatan periode pertamanya pada 2019.
Setelah secara konsisten meningkatkan IPM pada 5 tahun pemerintahan pertamanya, Jokowi melanjutkan peningkatan IPM pada 2020 menjadi 71,94 persen dan pada 2021 menjadi 72,29 persen, serta 72,91 persen pada 2022.
Sementara itu, berdasarkan data human development report yang dirilis United Nation Development Programme (UNDP) pada 2021, Indonesia masih termasuk dalam negara dengan pembangunan manusia yang menengah dengan peringkat 114.
Namun, laporan UNDP tersebut menjelaskan bahwa, tren IPM Indonesia sejak 2010–2021 mengalami capaian yang cukup baik. Capaian IPM Indonesia berhasil naik 3 peringkat pada periode tersebut.