Daniel Amo: Tidak akan Ada Pengibaran Bintang Kejora
KEEROM-Kepala Suku Waris, Daniel Amo sempat memberikan pernyataan terkait rencana aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di wilayah Distrik Waris, Kabupaten Keerom pada 1 Juli nanti. Pernyataan tersebut disampaikan melalui salah satu akun youtube dan sempat membuat resah masyarakat di Kabupaten Keerom.
Namun, Senin (27/6) kemarin malam di Kantor Bupati Keerom, Daniel Amo memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Menurutnya, apa yang sudah dia sampaikan bukan sebuah ancaman atau ajakan. Menurutnya, pernyataan tersebut hanya sebuah bentuk rasa aspirasi atau kritik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom terkait rencana pembangunan Kantor Bupati di Distrik Waris, Kampung Bompai. Dirinya berdalih, jika pernyataan tersebut hanya untuk mengingatkan kepada Pemkab Keerom untuk bisa mewujudkan pembangunan Kantor Bupati di Distrik Waris, sesuai dengan amanat undang-undang.
“Kemarin saya sempat mengatakan bahwa saya akan menaikkan bendera Bintang Kejora 1 Juli, itu hanya kritik karena Bupati anak negeri. Tapi hal (pengibaran) tidak akan pernah terjadi, karena itu hanya kritikan saja soal pembangunan kantor Bupati,” ungkap Daniel Amo kepada awak media saat ditemui di Kantor Bupati, Senin (27/6). Dirinya menegaskan, apa yang sudah disampaikan bukan sebuah isu yang mengancam tatanan NKRI di Kabupaten Keerom. Bahkan dirinya hanya menyebutkan jika ucapan tersebut hanya diperuntukkan khusus di wilayah Waris saja.
“Bapak bupati sudah jawab akan meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Bupati di Waris. Kami bisa menjamin bahwa tidak ada pengibaran. Dan ini tidak menyangkut soal negara atau pihak berwajib karena ini hanya kritikan,”katanya. Namun apa yang diucapkan oleh Daniel Amo sudah terlanjur beredar di media sosial dan membuat resah. Padahal, jauh-jauh hari, Bupati Keerom, Piter Gusbager telah menegaskan bahwa pembangunan Kantor Bupati Keerom di Kampung Bompai, Distrik Waris, merupakan salah satu program unggulan mereka.
Bahkan Bupati Keerom berharap, pembangunan Kantor Bupati di Waris sudah bisa dimulai tahun ini dan difungsikan pada 2024 mendatang. Sementara itu, Kepala Kampung Bompai, Distrik Waris, Lukas Maunda bersyukur masyarakatnya tidak terhasut dengan isu-isu tersebut (pengibaran Bintang Kejora). “Terkait pengibaran Bintang Kejora 1 Juli, kami sangat buta soal isu yang tidak jelas seperti itu. Di kampung saya tidak ada isu seperti itu. Dan tidak akan pernah terjadi. Saya sebagai Kepala Kampung sangat menjamin tidak akan terjadi,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kampung Banda, Joni May juga membeberkan jika masyarakatnya tidak mudah terhasut dengan isu-isu pengibaran Bintang Kejora. Sehingga ia menekankan kepada oknum-oknum untuk berhenti merusak kedamaian yang sudah terjalin selama ini. Senada dengan itu, Kepala Kampung Ampas, Distrik Waris, Manfred Bonggoro juga menjamin tidak akan pernah terjadi pengibaran dengan alasan apapun di wilayah pemerintahannya. “Kemarin-kemarin ada isu soal pengibaran Bintang Kejora di Distrik Waris, saya berjanji bahwa isu itu tidak akan pernah terjadi di kampung kami (Ampas),” pungkasnya. (eri/tho)
KEEROM-Kepala Suku Waris, Daniel Amo sempat memberikan pernyataan terkait rencana aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di wilayah Distrik Waris, Kabupaten Keerom pada 1 Juli nanti. Pernyataan tersebut disampaikan melalui salah satu akun youtube dan sempat membuat resah masyarakat di Kabupaten Keerom. Namun, Senin (27/6) kemarin malam di Kantor Bupati Keerom, Daniel Amo memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Menurutnya, apa yang sudah dia sampaikan bukan sebuah ancaman atau ajakan. Menurutnya, pernyataan tersebut hanya sebuah bentuk rasa aspirasi atau kritik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Keerom terkait rencana pembangunan Kantor Bupati di Distrik Waris, Kampung Bompai. Dirinya berdalih, jika pernyataan tersebut hanya untuk mengingatkan kepada Pemkab Keerom untuk bisa mewujudkan pembangunan Kantor Bupati di Distrik Waris, sesuai dengan amanat undang-undang.
“Kemarin saya sempat mengatakan bahwa saya akan menaikkan bendera Bintang Kejora 1 Juli, itu hanya kritik karena Bupati anak negeri. Tapi hal (pengibaran) tidak akan pernah terjadi, karena itu hanya kritikan saja soal pembangunan kantor Bupati,” ungkap Daniel Amo kepada awak media saat ditemui di Kantor Bupati, Senin (27/6). Dirinya menegaskan, apa yang sudah disampaikan bukan sebuah isu yang mengancam tatanan NKRI di Kabupaten Keerom. Bahkan dirinya hanya menyebutkan jika ucapan tersebut hanya diperuntukkan khusus di wilayah Waris saja.
“Bapak bupati sudah jawab akan meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Bupati di Waris. Kami bisa menjamin bahwa tidak ada pengibaran. Dan ini tidak menyangkut soal negara atau pihak berwajib karena ini hanya kritikan,”katanya.
Namun apa yang diucapkan oleh Daniel Amo sudah terlanjur beredar di media sosial dan membuat resah. Padahal, jauh-jauh hari, Bupati Keerom, Piter Gusbager telah menegaskan bahwa pembangunan Kantor Bupati Keerom di Kampung Bompai, Distrik Waris, merupakan salah satu program unggulan mereka.
Bahkan Bupati Keerom berharap, pembangunan Kantor Bupati di Waris sudah bisa dimulai tahun ini dan difungsikan pada 2024 mendatang. Sementara itu, Kepala Kampung Bompai, Distrik Waris, Lukas Maunda bersyukur masyarakatnya tidak terhasut dengan isu-isu tersebut (pengibaran Bintang Kejora). “Terkait pengibaran Bintang Kejora 1 Juli, kami sangat buta soal isu yang tidak jelas seperti itu. Di kampung saya tidak ada isu seperti itu. Dan tidak akan pernah terjadi. Saya sebagai Kepala Kampung sangat menjamin tidak akan terjadi,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kampung Banda, Joni May juga membeberkan jika masyarakatnya tidak mudah terhasut dengan isu-isu pengibaran Bintang Kejora. Sehingga ia menekankan kepada oknum-oknum untuk berhenti merusak kedamaian yang sudah terjalin selama ini. Senada dengan itu, Kepala Kampung Ampas, Distrik Waris, Manfred Bonggoro juga menjamin tidak akan pernah terjadi pengibaran dengan alasan apapun di wilayah pemerintahannya. “Kemarin-kemarin ada isu soal pengibaran Bintang Kejora di Distrik Waris, saya berjanji bahwa isu itu tidak akan pernah terjadi di kampung kami (Ampas),” pungkasnya