Warta Strategis

Memaknai Dzikir Bersama Presiden Joko Widodo

Oleh : Rika Prasetya )*

Pada 1 Agustus lalu, ribuan orang memadati Istana negara demi mengikuti dzikir bersama yang diadakan presiden Joko Widodo. Acara ini digelar sebagai rangkaian dari peringatan HUT RI yang biasa diperingati tanggal 17 Agustus. Dalam kesempatan ini, aparat pemerintah bersama dengan rakyat Indonesia berdoa bersama-sama demi kemajuan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, terlihat presiden Joko Widodo beserta wakilnya Bapak Jusuf Kalla turut duduk bersama dan mengikuti acara dzikir bersama tersebut. Joko Widodo saat itu mengenakan kemeja putih dengan jas dan Sarung,. Sementara itu Jusuf Kalla mengenakan aju koko putih beserta celana panjang hitam.

Kekompakan dzikir bersama tersebut sudah dapat dirasakan sejak sore hari. Banyak orang yang sudah berkumpul di depan istana negara sejak pukul 5 sore. Acara ini rupanya dihadiri oleh sekitar 2.000 majelis taklim, sementara ulama yang hadir pun cukup banyak yakni sekitar 500 ulama.

Dalam acara sakral tersebut, tentunya diharapkan agar dalam peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-73 ini negara ini bisa semakin sejahtera. Kehidupan rakyatnya terjamin dan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.

Tak dapat dipungkiri jika saat ini Indonesia tidak lepas dari masalah. Tidak hanya di wilayah internal seperti rentan konflik, maupun skala internasional yakni tentang keadaan ekonomi yang belum stabil. Hal itu tidak bisa jika hanya diusahakan oleh tangan manusia. Perlu adanya kuasa sang pencipta agar bisa membantu negeri ini untuk menghadapi rintangan-rintangan ke depannya.

Komunitas muslim pun bersatu padu menggelar acara dzikir bersama memenuhi undangan Presiden di Istana Negara untuk bersama-sama menghadapi kemelut dan tantangan zaman yang utama adalah dengan cara berserah diri kepada Tuhan. Acara pun berlangsung dengan khusyuk. Bersama alim ulama yang memimpin dzikir akbar tersebut, diharapkan doa-doa yang sudah dipanjatkan bisa dikabulkan dan membawa kebaikan bagi Indonesia serta seluruh rakyatnya.

Tentunya dzikir bersama di istana negara pada Rabu lalu tidak hanya terbatas pada mereka yang hadir di istana negara saja Akan tetapi terhubung dengan seluruh rakyat Indonesia di rumah-rumah yang menyaksikan acara itu lewat layar televisi mereka. Ketika semua doa dan kebaikan-kebaikan yang tulus itu dipanjatkan ke langit maka keberkahannya pun semoga dapat dirasakan oleh kita semua sebagai bagian dari rakyat Indonesia.

Acara dzikir bersama ini juga menjadi simbol bahwa pemerintah ingin agar masyarakat juga berpartisipasi dalam membenahi negara ini. Mewujudkan persatuan juga mewujudkan kemajuan negeri ini bukan hanya tugas pemerintah. Tapi kita sebagai rakyat pun perlu ikut andil dan berperan mewujudkan negeri impian yang lebih maju dan sejahtera.

Permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa ini tidak sepatutnya hanya dibebankan kepada pemerintah. Menyalahkan keadaan tidak akan ada gunanya, menyalahkan kinerja pemerintah pun bukan sebuah hal yang bijaksana. Karena mereka bisa berkuasa karena dipilih secara sah oleh rakyat Indonesia. Tugas kita bukan untuk saling menyalahkan. Tapi bersama-sama mencari solusi agar Indonesia ini suatu hari bisa menjadi sebuah negara besar yang maju dengan ilmu pengetahuan.

Indonesia sebagai negara yang beragama tentunya tidak hanya menyelesaikan masalah lewat kekuatan manusia saja. Tapi ada kekuatan yang lebih besar yang diyakini oleh kita sebagai umat beragama. Tentu kita yakin akan adanya kekuatan dari Tuhan semesta alam. Dalam hal ini presiden RI menggerakkan jajarannya untuk mengadakan dzikir bersama dan dibuka untuk rakyat pula.

Bersama-sama duduk memanjatkan doa, tidak hanya doa untuk kepentingan  pribadi tapi juga doa sebagai rakyat yang cinta kepada negerinya. Tak lupa juga dzikir tersebut diselingi dengan dakwah dari para ulama. Sambutan diberikan KH. Mustofa Aqil Siradj selaku ketua umum majelis dzikir dan hubbul wathon. Selain itu juga ada sambutan dari KH. Ma’ruf Amin dan juga sambutan dari Presiden Joko Widodo.

Lewat sambutan-sambutan tersebut membuat pikiran rakyat terbuka akan pentingnya persatuan dan  kesatuan dari seluruh rakyat untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi dari masa ke masa. Selama ini kemerdekaan Indonesia diperingati setiap tanggal 17 Agustus, kita merasa sudah merdeka dari jajahan negara lain. Namun, tantangan saat ini bukan lagi kita telah bebas dan  merdeka tapi bagaimana kita memabawa negeri ini untuk bisa semakin maju dan sejahtera.

Dzikir bersama ini menjadi yang kedua kalinya digelar di istana negara. Hal ini menjadi solusi dari sebuah kegelisahan tentang kondisi bangsa. Pemerintah pun mengajak rakyat untuk bersama-sama dalam  memikirkan  nasib bangsa ini. Salah satunya dengan mengadakan semua permasalahan dan meminta solusi dari Allah Swt lewat dzikir bersama yang digelar di istana merdeka.

Sambutan masyarakat untuk acara dzikir ini pun sangat antusias. Ada banyak orang yang tergerak  hatinya untuk mengikuti acara ini. Dzikir akbar yang digelar pada sore hingga malam hari ini pun dipadati banyak pengunjung. Sebelum dzikir berlangsung terlebih dahulu para pengunjung sempat menunaikan sholat maghrib dan sholat isya berjamaah.

Tidak hanya mendapat sambutan baik dari rakyat  lewat antusiasme mereka datang ke acara ini. Respon positif pun juga datang dari kalangan ulama. Seperti yang dikatakan K.H. Ma’ruf Amin, mudah-mudahan dengan dzikir ini ada pertolongan Allah untuk bangsa sehingga diberikan kemudahan dan dijaga oleh Allah. Dzikir ini dimaksudkan untuk memohon kepada Allah untuk memberikan pertolongan atas masalah-masalah yang tidak bisa diusahakan oleh manusia.

Di bulan Agustus ini, menyambut HUT RI yang akan berlangsung tidak lama lagi, dzikir bersama digelar juga demi memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Apalagi sebagai muslim tentunya tahu bahwa mencintai negara juga bagian dari iman. Tentunya membela negeri ini tidak sama seperti di waktu belum merdeka. Sekarang tak ada lagi angkat senjata, yang diperlukan adalah bagaimana kita bisa saling menjaga kekompokkan kita dengan tidak mudah dipecah belah.

Dengan cara mendukung apa yang saat ini tengah dikerjakan oleh pemerintah RI. Tak dipungkiri, memang ada pula kinerja mereka yang mungkin dirasa belum maksimal yang perlu dikoreksi bersama-sama. Tapi setidaknya kita tidak bersikap apatis kepada pemerintah. Bagaimana pun sistem pemerintahan itu diperlukan demi berjalannya sebuah negara, apalagi negara yang besar seperti Indonesia.

Dibanding terus mengkritik kebijakan pemerintah, sebagai rakyat kita lebih baik mengerjakan sebaik mungkin hal-hal yang menjadi minat maupun profesi  kita masing-masing. Itu justru akan menjadikan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang handal dibidangnya masing-masing. Perlu diketahui bahwa sumber daya manusia itu menjadi aset yang lebih berharga dibanding sumber daya alam yang Indonesia miliki saat ini.

Sebagai masyarakat, maka sudah sepatutnya kita menjadi pihak yang ikut membanggakan Indonesia. Lewat dzikir bersama tersebut selain untuk memohon pertolongan Allah SWT,  juga menjadi ajang muhasabah diri apa yang perlu diperbaiki agar masing-masing dari kita bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

)* Penulis adalah Mahasiswi UIN Mataram

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih