Delegasi Asing Dukung Gagasan Indonesia Tingkatkan Perbaikan Penanganan Perubahan Iklim Global
Pihak Delegasi Asing langsung mendukung upaya cemerlang yang telah diberikan oleh Indonesia mengenai perbaikan penanganan iklim. Hal tersebut disampaikan oleh mereka secara langsung dalam berlangsungnya sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali. Berawal ketika Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan sebuah pidatonya ketika memimpin sidang Forum of Young Parliamentarians.
Dalam pidato tersebut, Puan menyampaikan bahwa sangatlah penting bagi semua pihak untuk bisa mewariskan dunia yang jauh lebih baik, khususnya untuk kepentingan generasi penerus kita. Maka dari itu kita harus jauh lebih berfokus lagi kepada upaya penanganan berbagai macam krisis lingkungan supaya kelak mereka bisa hidup dengan layak di bumi tanpa adanya kerusakan yang mungkin saja bisa disebabkan oleh kesalahan generasi lama.
Tentu saja jika ini menyangkut kebaikan generasi penerus, maka tidak juga bisa sebagai generasi lama seolah memaksakan kehendak dengan hanya memberikan gagasan dan perintah yang kemudian menjadi pola ‘top-down’ saja. Melainkan mereka juga harus diberikan kesempatan untuk mengungkapkan apapun keresahan yang tengah mereka alami sejauh ini.
Maka dari itu perhelatan sidang IPU dalam forum diskusi parlemen muda sangatlah membantu untuk upaya akomodasi berbagai macam suara yang disampaikan oleh para anggota Parlemen muda sebagai wujud representasi generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinan dunia. Salah satu isu yang banyak mereka kemukakan adalah mengenai perubahan iklim yang memang menjadi tema besar perhelatan IPU ke-144 tersebut.
Upaya dari Indonesia untuk membuka topik diskusi sebesar mungkin dan mengakomodasi terjadinya dinamika seluas mungkin memang menjadi salah satu hal yang sangat tepat untuk dilakukan. Maka dari itu Puan menyampaikan bahwa dirinya sangat memandang bagaimana para pemuda tersebut bersuara mewakilkan kepentingan generasi mereka. Seluruh pemuda harus didengarkan dan juga diberikan kesempatan untuk mereka bisa turut andil dalam perubahan dunia yang jauh lebih baik ke depannya.
Bahkan sejak awal sidang pun, Politisi Partai PDI-Perjuangan tersebut juga sudah memberikan kesempatan untuk beberapa Parlemen muda yang memang sangat concern di bidang lingkungan dan perubahan iklim untuk banyak bicara dan mengeluarkan kritik serta solusi mereka di hadapan seluruh peserta sidang IPU ke-144. Karena memang tidak bisa di pungkiri bahwa keadaan bumi juga akan langsung berdampak bagi kehidupan mereka.
Dikabarkan bahwa tidak sedikit diantara kaum muda memberikan dukungannya terhadap upaya Indonesia tersebut dengan mengakomodasi suara Parlemen muda sebaik mungkin serta menyatakan protes mereka dengan sangat keras mengenai kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan oleh generasi lama dan ternyata berdampak buruk bagi lingkungan, khususnya justru membuat pemanasan global menjadi semakin meningkat. Tentunya mereka bersuara tersebut mewakili kepentingan pihak generasinya yang nanti akan menghuni bumi ini dan meneruskan generasi.
Salah satu hal yang bisa kita semua renungkan dan juga bisa kita berikan apresiasi besar adalah mereka dengan sangat berani serta tegas untuk meminta seluruh pihak IPU lebih memberikan aksi nyata mengenai isu perubahan iklim karena memang sudah sangat genting, tidak hanya menjadi sekedar pembahasan saja melainkan harus benar-benar diaktualisasikan menjadi bentuk aksi nyata.
Ditegaskan oleh Anggota Parlemen asal Swedia, J Hutberg bahwa seharusnya sama sekali tidak ada yang namanya emisi gratis. Maka dari itu selaku Parlemen, dirinya berharap selanjutnya akan ada peraturan yang dengan jelas mengatur mengenai penetapan harga untuk penggunaan karbon. Usulan tersebut sangatlah bagus lantaran kita tidak bisa membiarkan mereka yang telah membuat atau mengeluarkan polusi namun sama sekali tidak mendapatkan konsekuensi apapun. Setidaknya dengan adanya harga yang jelas, mereka para pembuat polusi akan menjadi berpikir dua kali atau menjadi jauh lebih berhemat untuk tidak sembarangan membuat polusi lagi.