Diskusi Formasu dan KAMMI: DOB langkah konkrit sejahterakan Papua
Medan- Daerah Otonom Baru menjadi jalan penting dalam membangun Papua yang didasari semangat kerja sama pemerintah dan melibatkan kalangan pemuda.
Demikian salah satu poin kesimpulan diskusi “Peran Pemuda Dalam Membangun Ketahanan Sosial Budaya dan Pembangunan di Bumi Cendrawasih” yang digelar oleh Forum Rakyat Mahasiswa Sumatera Utara berkolaborasi dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan, di Aula BLPP Pertanian Kota Medan, Jumat (10/6/2022). Diakusi ini dihadiri ratusan peserta dari Ikatan Mahasiswa Papua (IMP), kader KAMMI dan berbagai perwakilan kampus di Kota Medan.
Sedangkan pembicara antara lain Kepala Departemen Ilmu Politik FISIP USU, Indra Fauzan, mahasiswa doktoral Ilmu Ekonomi USU asal Papua Ince Weya, Sekretaris Kesbangpol Drs Alfian Hutahuruk dan anggota DPRD Sumut Hendro Susanto yang berhadir secara virtual. Indra Fauzan menjelaskan program pemerintah dalam pembangunan di Papua sudah sangat baik. Daerah Otonom Baru (DOB) menjadi salah satu jalan pembangunan di bumi Papua demi kesejahteraan banyak orang.
“Inti dari pembangunan adalah kesejahteraan, tentunya dengan tidak mengesampingkan nilai leluhur dan tradisi yang sudah sangat melekat bagi masyarakat Papua,” ujarnya. Pada sisi lain kalangan pemuda menurutnya harus mampu menciptakan peluang bagi dirinya sendiri. Saat ini tidak sedikit pemuda Papua yang mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional, baik dalam bidang pendidikan maupun kebudayaan.
Mereka merupakan bagian dari usia produktif Indonesia yang jumlahnya saat ini sangat besar. Ini merupakan potensi besar untuk memberikan andil dalam pembangunan. “Usia produktif di negara ini tidak main-main jumlahnya, 2045 adalah kemakmuran Indonesia, pemuda Indonesia harus mampu menyambut dan terlibat di dalamnya,” katanya. Sementara itu, anggota DPRD Sumut Hendro Susanto mengatakan pemuda harus membangun ideologi, kebudayaan, sosial dan mengedepankan toleransi guna memajukan daerah menjadi lebih baik. Hal ini penting di Papua yang menjadi primadona dunia.
“Bumi Cendrawasih menjadi primadona di dunia internasional. Kekayaan hutan Papua hingga Freeport tetap menyita perhatian. Dan bicara tentang pembangunan dan kesejahteraan adalah tugas pokok pemerintah, namun hal demikian wajib bagi kita untuk mendukung program pemerintah sekaligus mengawasi dengan cara-cara yang baik dan elegan,” ujarnya. Sementara Ince Weya yang merupakan mahasiswa doktoral Ilmu Ekonomi USU asal Papua lebih menegaskan pentingnya peran pemuda dalam ketahanan sosial budaya. Saat ini pembangunan di Papua sudah banyak kemajuan ditandai dengan semakin mudahnya akses ke mereka. Ia sepakat DOB menjadi langkah konkrit menyejahterakan Papua.
“Walaupun tidak menutup kemungkinan ada pro dan kontra terkait hal tersebut,” ungkapnya. Sekretaris Kesbangpol, Alfian Hutahuruk, menyampaikan pemuda harus cinta tanah air, Indonesia yang kaya sumber daya alam kuliner dan tempat wisata yang indah harus dijaga karena generasi milenial ke depan sampai 2045 akan menjadi pelaku utama dalam
pembangunan Indonesia.
“Kecintaan terhadap negara ini harus terus kita tanam dan tumbuhkan dalam sanubari kita, terlebih generasi muda kita. Secara pribadi saya menghimbau dan mendukung program pemerintah pusat dan daerah, kesejahteraan papua yang paling mengerti adalah orang Papua. Mari terlibat dalam membangun bangsa ini dengan mendorong dan mendukung program pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya.