Dukung Pengembangan Green Energy, Mobil Listrik Warnai KTT ke-43 ASEAN di Jakarta
Jakarta – KTT ke-43 ASEAN akan berlangsung di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang. Pemerintah menyediakan ratusan mobil listrik dalam rangka menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan energi hijau atau green energy.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Setya Utama, mengatakan bahwa pemerintah menggandeng perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai, untuk menyiapkan kebutuhan mobil listrik. Total ada 346 unit mobil listrik dengan tipe IONIQ 5 dan IONIQ 6 yang akan digunakan pada agenda tersebut.
“Mobil ini akan digunakan untuk spouse (pasangan) para pemimpin negara-negara yang hadir. Kedua, untuk para menteri luar negeri negara ASEAN. Kemudian untuk para pasukan pengamanan (security) seperti paspampres,” kata Setya Utama, dilansir dari laman resmi setkab.go.id.
Setya Utama menyebut bahwa total ada 346 unit mobil listrik dari Hyundai yang merupakan gabungan dari Ioniq 6 dan Ioniq 5 pada KTT ASEAN ke-43 pada September 2023 mendatang.
Dirinya mengungkapkan bahwa, panitia nasional juga akan menyiapkan shuttle dan MRT sebagai fasilitas transportasi yang menghubungkan tempat akomodasi dengan lokasi acara yang kebanyakan digelar di area Gelora Bung Karno.
Direktur PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Woojune Cha, menyatakan kebanggaannya karena dapat berkontribusi dalam KTT ke-43 ASEAN.
Menurutnya, dukungan ini merupakan wujud komitmen Hyundai terhadap visi dan misi negara mengenai sustainability.
“Kami pun senang bisa meneruskan tren sinergi dengan pemerintah setelah sebelumnya kami turut menyediakan armada kendaraan untuk G20 dan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo. Tidak hanya IONIQ 5, kami juga menyediakan armada kendaraan listrik keluaran terbaru Hyundai, IONIQ 6 sebagai kendaraan untuk pasangan delegasi VVIP,” tutur Woojune Cha.
Untuk diketahui, Ekonomi Hijau adalah sebuah era ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau diharapkan tidak menghasilkan emisi karbon dioksida dan polusi lingkungan dan hemat sumber daya alam.