Dulu Ingin Mati dan Frustasi, Kini Debi Berprestasi
Jakarta, LSISI.ID – Debi Ariesta menjadi salah satu atlet berprestasi Indonesia di ajang Asian Para Games 2018. Hal itu dibuktikannya dengan menyumbang dua medali emas lewat nomor standar perorangan dan beregu putri B1 di venue Cempaka Putih Sport Hall, Rabu 10 Oktober 2018.
Prestasi itu tidak instan diraih Debi. Terlebih, Derbi sempat memiliki mata normal, sebelum akhirnya menyandang disabilitas kategori B1, atau mengalami kebutaan total.
Diceritakan Debi, dunia para catur baru digelutinya secara intens pada umur 24 tahun. Sebelum itu, dia sempat mengalami stres dan frustrasi saat berusia 14 tahun. Meski begitu, Debi mengaku emang sudah hobi bermain catur sejak kelas 5 Sekolah Dasar (SD), dimana matanya masih normal.
“Saya stres, frustrasi. Bahkan sempat ingin minum sampo, karena ingin mati saja. Saya berpikiran bahwa hidup ini tidak berguna lagi. Beruntung ada orang tua yang terus memberikan semangat hingga akhirnya berprestasi seperti ini,” kata Debi seusai seremoni pengalungan medali emas.
“Mereka bilang harus menerima keadaan dan pantang menyerah untuk berjuang. Allah menciptakan kamu itu tidak sia-sia,” tambah Debi mengenang ucapan orang tuanya.
Perlahan tapi pasti, hidup Debi mulai berubah ketika menjadi juara 2 Kejuaraan Nasional 2011. Tren positif itu mengantarkannya menjadi juara di event internasional, seperti ASEAN Para Games 2013 Myanmar, ASEAN Para Games 2015 Singapura dan juga ASEAN Para Games 2017 Malaysia.
Lewat pengalaman itu, kesejahteraan dan kepercayaan diri Debi makin terangkat, karena pemerintah memberikan bonus besar bagi para atlet disabilitas berprestasi. Ia bahkan sudah terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) berkat sumbangan emasnya di Malaysia.
Di Asian Para Games 2018 ini, bonus miliaran rupiah dan rumah sudah menanti Debi. Kemenpora memang menjanjikan Rp1,5 miliar untuk sekeping emas di nomor perorangan dan sekitar Rp800 juta, apabila menang di nomor beregu.
“Alhamdullilah, rencananya bonus kali ini bakal saya pergunakan untuk naik haji bersama keluarga. Kemudian, saya juga mau bikin kos-kosan di daerah Tambun, yang merupakan tempat tinggal saya,” tutup ibu satu anak tersebut.
Sumber : medcom.id