Dunia Mengapresiasi Penanganan Covid-19 di Indonesia
Oleh : Ali Gunadi )*
Dunia saat ini mengapresiasi penanganan Covid-19 di Indonesia karena dianggap telah profesional. Pemerintah pun terus berkomitmen untuk semakin meningkatkan kualitas penanganan pandemi agar semua WNI dapat terlindungi dari Virus berbahaya tersebut.
Pandemi membuat seluruh dunia berubah, termasuk Indonesia. Kita semua dipaksa untuk beradaptasi dan memproteksi diri dari segala kemungkinan penularan Corona. Banyak orang yang mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat dan mematuhi protokol kesehatan, karena mereka mematuhi anjuran pemerintah, serta sadar bahwa hal ini penting untuk pencegahan penyebaran virus covid-19.
Pemerintah sejak awal pandemi sigap dalam upaya mencegah meluasnya penularan Corona dan mencanangkan protokol kesehatan, serta membuat banyak program lainnya. Hasilnya, dunia internasional memuji penanganan virus-19 covid di Indonesia karena dianggap profesional dan menjadi salah satu yang terbaik. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara bidang vaksinasi Kementrian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
Hasil dari profesionalisme pemerintah untuk menangani Corona sudah terlihat beberapa minggu ini. Kasus Corona menurun drastis menjadi tak sampai 10% dari jumlah awal. Pada awal juli 2021 pasien bisa mencapai 50.000-an orang per hari, sementara pada awal september menurun jadi hanya 4.000-an pasien saja. Ini adalah suatu prestasi yang patut disyukuri.
Hal ini diikuti pula dengan turunnya BOR (tingkat keterisian ranjang di Rumah Sakit) dan tingkat kematian pasien yang juga menurun. Jika ada yang meninggal dunia, maka rata-rata karena komorbid (penyakit bawaan) dan belum mendapatkan vaksin.
Siti Nadia melanjutkan, kasus Corona harian pada tanggal 13 september 2021 merupakan yang terendah sejak bulan mei 2021, yakni hanya 2.577 pasien. Angka ini sangat bagus karena ‘hanya’ 5% dari puncak gelombang Corona 2 bulan lalu. Sehingga penurunan jumlah pasien wajib kita syukuri.
Kerja keras pemerintah yang mendapat penghargaan walau tidak secara resmi, dari dunia internasional, patut kita apresiasi. Pasalnya, pemerintah selalu bergerak cepat dan punya strategi jitu dalam menangani Corona. Sejak awal pandemi, kita semua wajib menerapkan protokol kesehatan. Sejak hanya 3M, 5M, dan sekarang jadi 10M.
Protokol ini dibuat untuk menghindarkan banyak orang dari ganasnya Corona. Apalagi virus jahat ini makin bermutasi, sehingga kita harus makin waspada dan mengenakan masker ganda. Selain itu patuhi juga prokes lain seperti mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan imunitas, dan mengganti baju.
Namun dr Siti Nadia mengingatkan, turunnya jumlah pasien covid di Indonesia tidak boleh membuat banyak orang lalai, tetapi malah harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai ada serangan gelombang ketiga yang biasanya lebih dahsyat. Dalam artian, kita masih harus menaati protokol kesehatan dengan ketat, karena pandemi belum selesai.
Pemerintah sudah mengantisipasinya dengan penggenjotan vaksinasi nasional, karena seseorang yang sudah divaksin akan lebih kebal dari Corona. Vaksinasi massal, vaksinasi gotong-royong, dan vaksinasi door to door dilakukan agar makin banyak yang mendapatkan injeksi. Sehingga kekebalan kelompok terbentuk lebih cepat, sebagai syarat untuk mengakhiri pandemi.
Selain itu, strategi lain adalah dengan meningkatkan kualitas layanan di RS yang menangani pasien Corona. Jangan mentang-mentang jumlah pasien berkurang, layanannya malah menurun. Justru alat-alat seperti ventilator makin ditambah, agar tidak ada pasien yang sengsara.
Penanganan Corona di Indonesia diapresiasi oleh dunia dan kita semua senang karena berarti pemerintah telah melakukan berbagai program untuk menghalau virus covid jauh-jauh. Pemerintah selalu memperhatikan kesehatan rakyatnya. Jangan sampai ada penularan Corona lagi dan kita semua harus menaati prokes.
)* Penulis adalah kontributor Forum Literasi Pekanbaru