Gegap Gempita Pariwisata NTT Sambut KTT ASEAN
NTT – Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menyambut pelaksanaan KTT ASEAN Summit 2023 pada tanggal 9-11 Mei 2023.
Salah satu tujuan utama pelaksanaan KTT tersebut adalah meningkatkan perdamaian dan stabilitas kawasan. Selain itu, pelaksanaan KTT ASEAN juga akan memberikan dampak positif bagi pariwisata Indonesia.
Salah satu objek wisata terkenal di NTT adalah Labuan Bajo. Kabupaten Manggarai Barat yang menjadi tuan rumah objek wisata tersebut, menyatakan bahwa selama pelaksanaan KTT ASEAN, Labuan Bajo tetap akan buka untuk para wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Zeth Sony Libing, mengatakan, momentum tersebut tidak hanya untuk memperkenalkan Labuan Bajo, tetapi juga destinasi lain di Pulau Flores.
”Kalau Labuan Bajo sudah terkenal karena menjadi destinasi superprioritas,” ujarnya.
Menurut Zeth, dalam kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mempromosikan destinasi wisata di sembilan kabupaten lainnya di Pulau Flores dengan lebih agresif.
Labuan Bajo dianggap sebagai pintu gerbang wisata di sisi barat Pulau Flores yang memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi semua tempat wisata di sana.
Beberapa contoh tempat wisata yang akan dipromosikan di antaranya adalah kampung adat Wae Rebo dan situs fosil manusia purba Homo Florensiensis yang berada di Kabupaten Manggarai, perkebunan kopi di Kabupaten Manggarai Timur, Kampung Adat Bena dan pusat kerajinan bambu di Kabupaten Ngada, serta Desa Wisata Pajoreja dan Gunung Ebulobo di Kabupaten Nagekeo.
Selain itu, terdapat juga tempat-tempat wisata menarik lainnya seperti rumah pengasingan Presiden RI pertama Soekarno dan danau tiga warna Kelimutu yang berada di Kabupaten Ende, perkampungan tenun ikat di Kabupaten Sikka, kota beribu kapel di Kabupaten Flores Timur, deretan gunung berapi aktif dan pasar barter di Kabupaten Lembata, serta surga bawah air di Alor.
“Semua tempat wisata ini akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Pulau Flores dan sekitarnya”, jelasnya.
Sementara itu, pelaku UMKM NTT dan Owner Putri Pak Tani, Fitriah Dahlan sangat mendukung kegiatan KTT ASEAN di Labuan Bajo dan berharap dapat berdampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar.
“Saya sangat mendukung kegiatan KTT ASEAN Summit, karena untuk pertama kalinya kegiatan ini dilakukan di provinsi NTT,” ucapnya.
“harapannya, semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar, sukses, dan berdampak ekonomi untuk warga Labuan Bajo dan provinsi NTT,” lanjutnya.
Dalam acara tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah dan memimpin ASEAN sebagai ketua. Berbagai hal penting akan dibahas dalam KTT tersebut, termasuk isu-isu ekonomi, politik, dan keamanan di kawasan ASEAN. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan KTT ASEAN 2023 dapat menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara anggota ASEAN.