Gelaran KTT ASEAN Membuka Peluang Kerjasama Barudi Berbagai Bidang
Oleh : Tyas Permata Wiyana )*
Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023. Setelah jadi ketua maka KTT ASEAN 2023 diselenggarakan di negeri ini, tepatnya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) di bulan Mei 2023. Masyarakat mendukung penuh KTT ASEAN karena menguntungkan mereka, terutama dari segi ekonomi dan pariwisata.
KTT ASEAN 2023 akan diselenggarakan ini sangat penting karena akan membuka berbagai peluang dan menambah kerjasama baru antar negara-negara di Asia Tenggara. Rencananya akan ada kerjasama juga mengenai industri mobil listrik yang merupakan kendaraan masa depan.
KTT ASEAN juga sangat menguntungkan karena akan membuka peluang menambah kerjasama baru. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa ada total delapan pertemuan dengan format pleno dan retreat yang akan diadakan di Puncak Waringin, Labuan Bajo.
Menteri Retno menambahkan, di sela-sela agenda utama KTT ASEAN 2023, juga akan dibahas kerja sama ekonomi regional seperti Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA). Pokok pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu yang disoroti di Labuan Bajo.
Dalam artian, KTT ASEAN akan menambah peluang kerjasama dengan berbagai negara di Asia Tenggara. Kerjasama akan membuat ASEAN lebih maju karena ada kolaborasi dari banyak pihak. Hasilnya, yang diuntungkan bukan hanya rakyat Indonesia tetapi juga warga di Asia Tenggara.
Sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023, Indonesia mendorong penguatan arsitektur kesehatan di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik lewat pendekatan One Health. Pendekatan bidang kesehatan ini mengutamakan kinerja lintas sektor dalam hal penyelesaian permasalah kesehatan seperti penanganan wabah dan pandemi.
One Health adalah pendekatan pemersatu yang diindikasikan yang bertujuan untuk secara berkelanjutan menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat dan ketergantungan di antara manusia hewan dan ekosistem, mengakui kesehatan hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas.
Staf Khusus Menko PMK Bidang Kerja Sama Internasional, Joko Kusnanto Anggoro mengatakan, ada beberapa dokumen yang akan diangkat ke KTT ASEAN ke-42. Yaitu dokumen di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan pembangunan perdesaan yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat Menteri Pilar Sosial Budaya di Bali pada 8 Mei 2023.
Ke empat dokumen tersebut adalah ASEAN Leaders Declaration on One Health Initiative, ASEAN Declaration on the Protection of Migrant Workers and Family Members in Crisis Situations. Kemudian ASEAN Declaration on the Placement and Protection of Migrant Fishers, dan ASEAN Leaders’ Statement on the Establishment of the ASEAN Village Network.
Ke empat dokumen ditujukan untuk memperkuat arsitektur kesehatan di kawasan melalui pengarusutamaan pendekatan One-Health dan meningkatkan perlindungan hak-hak pekerja migran dalam situasi krisis dan pekerja migran yang bekerja di sektor perikanan
Kusnanto menambahkan, dokumen yang ada juga akanmendorong percepatan pembangunan perdesaan melalui pembentukan jejaring desa untuk saling berbagi pengetahuan dan peluang kerja sama di ASEAN.
Dengan kerjasama di KTT ASEAN 2023, masyarakat optimis Indonesia dan seluruh anggota ASEAN akan lebih maju. Kerjasama akan saling menguntungkan, terutama di bidang ekonomi.
Sementara itu, KTT ASEAN 2023 juga akan membuka peluang bagi industri kendaraan listrik. Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dan juga Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan KTT ASEAN 2023 ini berpotensi menambah kerja sama baru dan implementasi kendaraan listrik yang ramah lingkungan di ASEAN.
Melalui KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, sudah ada beberapa hal yang nantinya akan disepakati, salah satunya mengenai ekosistem industri dan perdagangan kendaraan listrik (EV) di ASEAN.
Menurut Arsjad, kesepakatan tersebut diproyeksikan dapat berkontribusi untuk upaya dekarbonisasi di ASEAN, di mana saat ini kawasan tersebut menyumbang 8% emisi karbon dunia. Kesepakatan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN dan juga mendorong komitmen net zero yang dapat menarik investasi dalam hilirisasi ekosistem industri EV.
KTT ASEAN jadi momentum untuk mengembangkan mobil listrik di tanah air. Presiden Jokowi mendorong penyelenggaraan KTT dengan menggunakan mobil listrik yang lebih ramah lingkungan. Amanat Presiden Jokowi yang ingin menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik sebagai operasional selama KTT menjadi pembuktian industri otomotif Indonesia sudah maju dan siap jadi basis pengembangan mobil listrik.
Diprediksi, industri mobil listrik akan berkembang di Indonesia. Apalagi di negeri ini terdapat tambang nikel yang hasilnya bisa diolah jadi baterai mobil listrik. Ketersediaan sumber daya alam bisa mendukung industri mobil listrik di Indonesia.
Pemerintah memang menggalakkan penggunaan mobil listrik karena lebih ramah lingkungan. Pertama, mobil listrik tidak menggunakan bahan bakar minyak. BBM memang mudah ditemukan di mana-mana tetapi kelemahannya, ia berasal dari pengolahan fosil. Padahal persediaan fosil di Indonesia terbatas dan diprediksi 10-20 tahun lagi habis. Oleh karena itu masyarakat diharap bersiap untuk ganti dari BBM ke sumber daya listrik.
KTT ASEAN 2023 akan membuka banyak peluang kerjasama yang baru pada negara-negara anggotanya. Indonesia akan memanfaatkan posisi Ketua ASEAN dengan baik, dan mengajak banyak negara di Asia Tenggara untuk bekerjasama. Dengan adanya kerja sama ini maka diharapkan banyak investasi masuk dan terjadi peningkatan ekonomi maupun kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute