Generasi Muda Papua Masa Depan Indonesia
Oleh: Rebecca Marian )*
Papua adalah bagian dari Indonesia dan generasi mudanya adalah masa depan Indonesia. Para putra Papua juga diperhatikan pemerintah dengan memberikan beasiswa Otonomi Khusus (Otsus), sehingga dapat meneruskan tongkat estafet pembangunan Indonesia.
Papua yang dulu bernama Irian Jaya berstatus provinsi ‘bungsu’ pada tahun 1969 dan hal ini berpengaruh terhadap perkembangannya. Pada era Orde Baru masih sentralisasi dan kemudian di era reformasi diganti dengan desentralisasi. Tahun 2022 ada otonomi khusus yang makin memajukan Papua, karena Pemda Papua bisa membangun daerahnya sendiri dan mendapatkan pembiayaan dari dana Otsus.
Dana Otsus sangat penting karena salah satunya diberikan untuk beasiswa bagi para putra Papua. Anak-anak Papua adalah masa depan Indonesia, dan dengan beasiswa Otsus maka mereka bisa mengenyam pendidikan tinggi serta jadi calon pemimpin bangsa. Masa depan Indonesia berada di tangan para anak-anak, pemuda dan Orang Asli Papua (OAP) karena mereka adalah warga negara Indonesia dan berhak pula jadi pejabat tinggi.
Bahwa anak-anak Papua dan OAP bisa menjadi pemimpin di masa depan. Bukan tak mungkin anak Papua menjadi presiden Indonesia. Untuk melatih OAP maka yang perlu ditekankan adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dalam artian, pembangunan di Papua tidak hanya ditekankan pada infrastruktur, tetapi juga SDM-nya. Caranya adalah dengan memberi akes ke bidang pendidikan, dan salah satunya melalui beasiswa Otsus.
Tiap tahun, lebih dari 1.000 pelajar Papua mendapatkan beasiswa Otsus. Beasiswa ini sangat dibutuhkan karena biaya hidup di Papua lebih tinggi daripada di Jawa atau daerah lain, dan jika ada beasiswa maka akan sangat meringankan beban orang tua. Apalagi beasiswa tersebut diberikan sampai jenjang kuliah sehingga masyarakat Papua bisa belajar di Universitas dan makin terpelajar.
Beasiswa Otsus terbukti berhasil karena salah satu alumninya saat ini menjadi pejabat di usia muda. Billy Mambrasar yang baru berusia 34 tahun, telah menjadi Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo. Ia membuktikan bahwa dengan menempuh pendidikan tinggi, bisa mengubah nasib. Dari yang awalnya anak penjual kue, lalu mendapatkan beasiswa Otsus, bisa kuliah di Universitas Oxford Inggris, dan akhirnya jadi pejabat.
Billy Mambrasar adalah satu dari beberapa orang asli Papua yang berhasil jadi pejabat. Sebelumnya ada Fredy Numberi yang pernah jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah itu ada juga Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo yang baru saja dilantik pada Juni 2022 lalu.
Dengan contoh dari Freddy Numberi, John Wetimpo, dan Billy Mambrasar, maka bisa saja di masa depan anak-anak Papua jadi pejabat seperti mereka. Bahkan akan memiliki posisi lebih tinggi dari menteri, yaitu presiden. Syarat untuk jadi presiden Indonesia adalah warga negara Indonesia (WNI) dan warga Papua adalah WNI juga, sehingga mereka juga berhak untuk jadi RI-1.
Penunjukan Billy Mambrasar dan pejabat-pejabat lain yang orang asli Papua menandakan bahwa mereka memiliki kemampuan tinggi. Berarti masyarakat Bumi Cendrawasih memiliki potensi tinggi, dan mampu menjadi pemimpin. Pendidikan terbukti menjadi cara agar anak-anak Papua lebih maju dan bisa berkarir jadi pejabat, baik di daerah maupun di pemerintah pusat.
Untuk lebih mengasah bakat dan menyediakan akses ke bidang pendidikan, maka diharap beasiswa Otsus akan diperbanyak kuotanya. Tahun 2022 dana Otsus yang diterima oleh Papua juga ditambah, yakni sebesar 12,8 Triliun. Angka ini sangat tinggi karena pada awal Otsus diberlakukan tahun 2002, dana Otsus baru mencapai milyaran rupiah.
Makin banyak dana Otsus maka makin besar juga beasiswanya, dan makin besar peluang anak-anak Papua untuk mendapatkannya. Mereka yang sudah mendapat beasiswa tentu makin rajin belajar dan bercita-cita tinggi, ingin jadi presiden dan memajukan Indonesia lewat Papua.
Para putra Papua selain bersekolah juga diberi motivasi agar terus berusaha keras dan bisa belajar hingga bangku kuliah. Mereka didorong oleh para guru untuk bisa jadi calon pemimpin Indonesia di masa depan. Peran pengajar sangat penting karena pra murid akan termotivasi untuk bercita-cita tinggi, dan mereka diajak untuk maju agar bisa membanggakan Indonesia.
Para murid dimotivasi untuk tekun belajar dan bisa mengikuti jejak George Saa, putra Papua yang berhasil jadi pemenang olimpiade fisika internasional. Pria kelahiran Manokwari ini dibimbing oleh Profesor Yohanes Surya, dan bangga karena mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. George membuktikan bahwa putra Papua sangat cerdas dan memajukan masa depan Indonesia.
Generasi muda Papua adalah anak Indonesia dan mereka dimotivasi untuk maju dan belajar lebih keras. Dengan diberi beasiswa Otsus maka mereka bisa mengenyam pendidikan tinggi, lalu mewujudkan cita-citanya untuk membangun Indonesia dan Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta