Generasi Muda Puji Pembangunan Papua oleh Presiden Jokowi
Oleh : Viktor Awoitauw )*
Saat ini Papua semakin maju dan memiliki berbagai infrastruktur seperti Jalan Trans Papua dan Jembatan Youtefa. Modernitas ini terwujud berkat perhatian Presiden Jokowi, yang ingin Bumi Cendrawasih menjadi wilayah yang jauh lebih baik. Generasi muda memuji Presiden Jokowi yang membuat Papua semakin maju dan punya banyak fasilitas yang representatif.
Percepatan pembangunan di Papua terus ditingkatkan, agar masyarakat di Bumi Cendrawasih makin sejahtera. Program ini amat baik, agar tidak ada lagi ketimpangan antara Indonesia bagian barat dan timur. Karena rakyat Papua merupakan rakyat Indonesia juga, sehingga amat layak mendapatkan percepatan pembangunan.
Pembangunan Papua yang masif ini mendapat apresiasi dari generasi muda. Ketua Umum Eksponen Muda Papua Rahman Fatur menyatakan bahwa pembangunan Jokowi di bidang infrastruktur, ekonomi, sosial, kesehatan, dan pendidikan telah dirasakan masyarakat Papua hingga ke pedalaman.
Rahman Fatur melanjutkan, di sektor kesehatan, pendidikan, infrastuktur dan lainnya, pembangunannya sampai ke daerah pedalaman. Dulunya belum tersentuh, oleh Presiden Jokowi itu semua sudah terealisasi baik. Akselerasi pembangunan infrastruktur di era Jokowi berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal itu lantaran infrastruktur yang dibangun membuat perekonomian masyarakat bergeliat.
Rahman menerangkan infrastruktur yang memadai dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan, sehingga mempercepat jalur logistik. Rahman juga mengungkapkan bahwa di Tanah Papua, pemerintah Indonesia tercatat telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur di antaranya pembangunan jalan Trans Papua, pembangunan bandara, pelabuhan, Jembatan Youtefa, hingga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Kabupaten Merauke.
Pembangunan Papua pada pemerintahan Presiden Jokowi ada di hampir seluruh sektor. Bahkan, Presiden Jokowi sudah belasan kali datang ke Papua untuk memastikan pembangunan berjalan dengan efektif dan maksimal.
Apresiasi dari generasi muda amat wajar karena saat ini Papua sudah sangat maju, dan memiliki Bandara Internasional Sentani, Jalan Trans Papua, dan berbagai infrastruktur lain. Dengan infrastruktur ini maka tidak ada ketimpangan antara Papua dan daerah lain. Masyarakat juga diuntungkan karena bisa memanfaatkannya.
Untuk lebih memajukan Papua, maka diterbitkanlah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2017. Ada 7 instruksi penting dalam inpres tersebut, untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan rakyat Papua. Sehingga tidak ada lagi ketimpangan antara Indonesia barat dan timur.
Ketujuh poin dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2017 di antaranya: pendekatan pembangunan berbasis budaya, wilayah adat, dan orang asli Papua (OAP). Hal ini sejalan dengan poin dalam otonomi khusus, di mana OAP lebih banyak didengar dalam pembangunan Papua, dan semua pejabat harus orang Papua. Karena mereka tuan rumahnya, sedangkan pemerintah pusat yang memfasilitasi dengan dana APBN.
Poin kedua dalam Inpres adalah fokus pada wilayah tertinggal, terpencil, dan perbatasan. Sehingga masyarakat yang berada di Merauke pun bisa merasakan arus modernitas, dan tak lagi ketinggalan dengan warga sipil di Jayapura atau Manokwari. Sedangkan poin ketiga inpres adalah pendekatan dialog dengan seluruh pemangku kepentingan. Tujuannya agar tidak ada miskomunikasi antara pemegang proyek dan para Kepala Dinas serta pejabat lain.
Poin keempat dari inpres adalah pendampingan terhadap aparatur pemerintah daerah dan masyarakat, dan poin kelimanya adalah pemberdayaan dan pelibatan aktif masyarakat lokal. Tujuannya agar warga sipil Papua merasa ‘memiliki’ pemercepatan pembangunan Papua, karena proyek ini berguna untuk mereka sendiri.
Poin keenam dari inpres adalah pemberdayaan pengusaha orang asli Papua dan lokal. Tujuannya agar mereka ikut mendukung proyek pemercepatan pebangunan, baik dengan bantuan moril maupun materiil. Sedangkan poin terakhir dari inpres adalah kerja sama dengan pemangku kepentingan, LSM, mitra internasional, dan lain-lain. Sehingga proyek ini akan cepat selesai.
Ketujuh poin dari inpres tersebut bertujuan agar pembangunan di Bumi Cendrawasih dipercepat dan berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Nantinya diharap tidak ada lagi berita tentang anak yang mengalami busung lapar atau gizi buruk, karena kekurangan pangan di Papua. Karena pemerintah menerapkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di Papua maupun Jawa, atau pulau lain di Papua, tidak ada ketimpangan sosial dan perbedaan kesejahteraan yang mencolok. Karena di Bumi Cendrawasih juga sudah maju, berkat implementasi Inpres dan juga Otonomi Khusus. Misalnya sudah ada Jalan Trans Papua, jembatan Youtefa, bandara internasional Sentani, dan beberapa infrastruktur lain, sebagai bukti modernitas Papua.
Selain itu, masyarakat juga mendukung progam pemercepatan pembangunan, karena mereka ingin Papua maju. Program ini juga cukup berhasil karena menurut data BPS, tingkat pembangunan manusia naik 3%, jumlah pengangguran turun 2%, dan jumlah penduduk miskin turun 3%. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah membuat konsep program yang tepat guna.
Apresiasi diberikan oleh generasi muda Papua karena saat ini wilayah Bumi Cendrawasih makin maju, berkat perhatian dari Presiden Jokowi. Papua memiliki citra sebagai daerah yang modern dan punya infrastruktur yang memadai.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung