Harga Beras Medium Sudah Turun, Kebutuhan Semua Masyarakat Mampu Tercukupi
Oleh : Mayang Dwi Andaru )*
Harga beras pada kualitas medium sudah mengalami penurunan, kebutuhan dari semua elemen masyarakat mengenai stok bahan pangan mampu dijamin oleh Pemerintah RI bahwa semuanya telah tercukupi dengan sempurna sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat bahwa harga beras rata-rata dari jenis medium kini memang sudah mengalami penurunan sejak tanggal 10 Oktober 2023 lalu. Dilaporkan bahwa kini rata-rata harga beras nasional telah berada di harga 13.216 Rupiah per kilogram. Mengenai hal tersebut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa terjadinya penurunan akan harga beras medium itu seiring dengan mulai terpenuhinya permintaan dan juga kebutuhan beras di pasar.
Salah satu contoh dari telah terpenuhinya seluruh stok beras adalah di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta, yang mana secara bertahap kini mulai tercukupi. Dengan terpenuhinya permintaan di pasar, maka juga berarti kebutuhan dari masyarakat pun telah tercukupi, sehingga harga beras menjadi terkendali.
Maka dari itu, pihak Bapanas sendiri terus mendorong akan pemenuhan pasokan beras ke seluruh pasar di Tanah Air seiring dengan pentingnya untuk bisa terus mewaspadai terjadinya fluktuasi akan harga beras di pasaran. Kini secara perlahan stok beras di PIBC Jakarta sendiri memang telah kembali normal.
Sebagai informasi bahwa stok beras yang berada di PIBC per tanggal 10 Oktober 2023 adalah mencapai hingga sebanyak 29.161 ton. Angka terus menunjukkan terjadinya peningkatan hingga 10,7 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 26.340 ton saja.
Sementara itu, untuk harga rata-rata beras per 10 Oktober 2023 sendiri telah menjadi 12.833 Rupiah per kg, menurun hingga sebanyak 2,9 persen dari bulan September 2023 yang masih pada harga 13.222 Rupiah per kg.
Penurunan harga juga terjadi dengan cukup signifikan bahkan pada beras IR64, yang bisa turun hingga sebanyak 11 persen ke angka 11.200 Rupiah per kilogram, dan diperkirakan harga itu akan kembali mengalami penurunan dengan seiring adanya peningkatan stok beras medium yang masuk ke PBIC Jakarta.
Selain upaya untuk terus memenuhi bagaimana keterjaminan akan pasokan beras dari program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) menuju ke berbagai pasar di Tanah Air, langkah strategis lainnya yang terus ditempuh oleh pemerintah adalah dengan menggelontorkan beras komersial milik Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) ke pihak penggiling pagi.
Karena dengan adanya penggelontoran bantuan pasokan beras dari Perum Bulog menuju ke para penggiling padi itu maka jelas akan dapat semakin mempercepat distribusi beras dan juga semakin mendorong terpenuhinya kebutuhan beras di masyarakat dan juga di pasaran.
Pemerintah RI telah menggelontorkan pula adanya bantuan pangan beras untuk sebanyak 21,353 juta masyarakat berpendapatan rendah untuk bisa menjaga daya beli masyarakat dan pada akhirnya juga akan semakin mampu menekan kenaikan dari harga beras yang belakangan ini terjadi.
Diketahui bahwa per tanggal 9 Oktober 2023 lalu, realisasi akan upaya program penyaluran bantuan pangan berupa beras pada tahap kedua untuk bulan September 2023 telah mencapai hingga sebanyak 200 ribu ton atau sekitar 99,62 persen telah tersalurkan kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.
Untuk terus mampu menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap senantiasa terjaga, maka Pemerintah RI juga berencana untuk menambah jumlah importasi beras bahkan hingga sebanyak 1,5 juta ton. Adanya penambahan impor tersebut memang dalam rangka untuk mampu mengantisipasi adanya kemungkinan akan terjadinya penurunan produksi akibat dilanda dampak El Nino.
Bukan hanya itu, namun dengan adanya importasi yang dilakukan oleh Pemerintah RI tersebut juga untuk semakin menjamin akan keamanan stok cadangan beras pemerintah yang saat ini juga terus dinamis penyalurannya dalam mengintervensi stabilitas beras di pasaran sehingga harganya tetap stabil.
Kemudian pada tanggal 11 Oktober 2023, stok cadangan beras pemerintah yang berada di Bulog sendiri telah mencapai hingga sebanyak 1,6 juta ton. Sedangkan untuk penyaluran beras SPHP telah mencapai hingga sebanyak 821 ribu ton. Maka dengan adanya penambahan impor beras untuk CBP tersebut, maka diperkirakan cukup hingga pada akhir tahun 2023 ini.
Memang berbagai macam upaya telah terus dilakukan oleh Pemerintah RI untuk mampu menjaga stabilitas pasokan dan juga harga beras. Seluruhnya telah dikerjakan dengan sangat optimal dan maksimal. Mengenai pemenuhan stok CBP sendiri bersama dengan pihak Bulog akan terus dilakukan penjagaan akan stabilitas beras nasional hingga tahun depan sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo. Maka dari itu, kini harga beras pada kualitas medium sudah mulai terjadi penurunan dengan kebutuhan dari semua masyarakat pun juga telah tercukupi.
)* Penulis adalah kontributor pada Lembaga Sadawira Utama