Hukum Tegas KST, Tokoh Papua Kecam Pembunuhan Aktivis Kemanusiaan
Dukung penuh hukuman tegas kepada KST Papua, banyak pihak termasuk tokoh masyarakat di Bumi Cenderawasih sendiri mengecam dengan sangat keras bagaimana kasus pembunuhan yang dilakukan oleh gerombolan separatis itu kepada aktivis kemanusiaan.
Salah satu Tokoh Masyarakat Papua, Yonas Alfons Nusy mendukung penuh akan penegakan hukum yang sangat tegas kepada Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Bumi Cenderawasih. Hal tersebut dikarenakan bagaimana banyaknya tindakan keji yang sangat biadab yang selama ini mereka gencarkan termasuk melakukan pembunuhan kepada warga sipil.
Mirisnya adalah korban pembunuhan dari gerombolan separatis tersebut merupakan seorang wanita yang merupakan aktivis kemanusiaan dan dia selalu memperjuangkan bagaimana hak dari masyarakat orang asli Papua (OAP) sendiri. Alih-alih mendapatkan apresiasi berkat kinerjanya, justru perempuan itu menjadi korban dari kebiadaban KST.
Jelas saja bahwa selama ini, seluruh gangguan yang terus dilakukan oleh pihak kelompok teroris di provinsi paling Timur di Tanah Air itu telah sangat mencederai kehidupan dari seluruh masyarakat orang asli Papua (OAP) di sana dan di atas tanah mereka sendiri. Pasalnya, sejatinya masyarakat di negeri Mutiara Hitam itu.
Selain itu, nampak pula bahwa seluruh kekejian yang selama ini digencarkan oleh gerombolan separatis tersebut merupakan bentuk kejahatan manusia yang sangat berat dan menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat lantaran sudah mengancam nyawa.
Tidak cukup sampai di sana saja, namun seluruh kebiadaban dan aksi yang mereka lancarkan juga merupakan sebuah kejahatan yang sangat terstruktur sehingga hal itu memang harus sesegera mungkin untuk dihentikan oleh seluruh jajaran aparat keamanan dari personel gabungan baik dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) ataupun Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan melakukan penegakan hukum yang sangat tegas.
Dengan adanya kasus pembunuhan terhadap seorang aktivis kemanusiaan bernama Michelle Kurisi Doga itu merupakan sebuah tragedi kemanusiaan yang memang sangatlah biadab dilakukan oleh KST Papua terhadap seorang perempuan orang asli Papua sendiri, bahkan juga masih memiliki hubungan kerabat dengan tokoh adat di Bumi Cenderawasih.
Mengetahui kasus pembunuhan tersebut, Yonas Alfons Nusy selaku salah satu tokoh masyarakat di Papua langsung mengecam dengan sangat keras pihak gerombolan teroris itu. Dirinya mengucapkan bahwa Tuhan tidak akan pernah mendengarkan dan juga tidak akan pernah merestui apapun kegiatan yang mereka lakukan lantaran terus menggencarkan perilaku yang sangat biadab serta menghancurkan harga diri perempuan di Papua di atas tanah mereka sendiri.
Sementara itu, senada dengan ungkapan kecaman yang dikemukakan oleh Tokoh Masyarakat di Bumi Cenderawasih tersebut, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo juga mengutuk dengan sangat keras adanya kasus pembunuhan terhadap aktivis kemanusiaan bernama Michelle Kurisi Doga itu.
Banyak sekali aksi yang sudah sangat merugikan berbagai pihak dilakukan oleh KST Papua, bahkan kini mereka kembali memakan korban jiwa lagi. Sehingga adanya aksi pembunuhan dan juga teror berkelanjutan yang terus digencarkan oleh gerombolan kelompok makar itu memang sudah sepatutnya harus bisa sesegera mungkin untuk dihentikan dengan sikap yang sangat keras dan tegas oleh seluruh jajaran aparat keamanan, hendaknya pendekatan yang dilakukan sudah bukan dengan bentuk diskusi lagi.
Mengingat, sejauh ini padahal Pemerintah Republik Indonesia (RI) terus mengimbau kepada seluruh pihak termasuk jajaran aparat keamanan dari personel gabungan agar mereka bisa menggunakan pendekatan yang humanis dengan berdialog kepada KST, namun karena sudah terlanjur banyak sekali aksi kekejian yang mereka lakukan, maka sepertinya pendekatan dengan cara-cara berdiskusi tersebut hendaknya patut untuk dievaluasi.
Selain itu, selama ini seluruh pendekatan diskusi yang dilakukan oleh aparat keamanan TNI dan Polri bahkan juga telah dibantu oleh banyak pihak lain seperti tokoh masyarakat, tokoh adat hingga tokoh agama setempat saja terus ditolak oleh gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih itu.
Bagaimana situasi konflik yang berada di Papua, khususnya di wilayah Papua Pegunungan memang sudah sama sekali tidak bisa dipandang dengan sederhana. Lantaran sudah sangat berkali-kali aksi kejahatan kemanusiaan selalu merupakan tindak brutal yang dilakukan oleh KST Papua.
Bukan hanya aktivis kemanusiaan saja, namun beberapa waktu sebelumnya, kelompok separatis dan teroris di negeri Mutiara Hitam itu juga memperlakukan secara sangat tidak manusiawi para tenaga kesehatan (nakes) serta puskesmas yang secara resmi padahal sedang menjalankan tugas dan kewajiban mereka.
Kecaman dengan sangat keras datang dari berbagai kalangan elemen masyarakat, termasuk diantaranya tokoh masyarakat di Papua sendiri hingga Ketua MPR RI saat ini. Mereka semua mengecam dengan sangat keras bagaimana tindak pembunuhan yang dilakukan oleh KST Papua kepada salah satu aktivis kemanusiaan. Sehingga hukuman tegas memang sudah sangat patut untuk diberikan kepada mereka.