Idealnya Rekonsiliasi Nasional itu Tanpa Syarat
Oleh : Andreas Wijaya )*
Angin segar menyelimuti pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di stasiun MRT Lebak Bulus sejak pilpres berakhir. Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo adalah pertemuan seorang sahabat, kawan, saudara yang sudah di tunggu-tunggu oleh masyarakat yang ingin ketenangan karena hampir 10 bulan terganggu dengan polarisasi kepentingan elit politik.
Ucapan selamat bekerja dari prabowo menambah suasana hangat kedua rival tersebut yang selama sepuluh bulan beradu gagasan tentang kemajuan bangsa Indonesia. Ia pun mengatakan siap membantu pemerintahan jokowi jika dibutuhkan. Seirama dengan prabowo, pada pertemuan tersebut jokowi menghimbau agar masyarakat menghrntikan ucapan cebong dan kampret.
Seperti tidak mengindahkan pertemuan antara kedua tokoh tersebut. Pihak kubu Prabowo masih saja mengajukan persyaratan untuk rekonsiliasi tersebut. Rekonsiliasi tersebut meminta syarat agar Ketua FPI Rizieq Shihab dipulangkan ke tanah air. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Sebelumnya wacana agar pemulangan Riziek Shihab ke Indonesia menjadi salah satu elemen dalam rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo dilontarkan oleh Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Danhil Anzar dalam unggahan Twitternya pekan lalu.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut sang ketua umum, Prabowo Subianto tidak pernah mengajukan syarat rekonsiliasi dengan presiden terpilih, Joko Widodo terkait pemulangan Ketua FPI itu. Ia memastikan bahwa rapat internal untuk membahas rencana rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi sendiri belum pernah dilakukan. Ia berpedapat bahwa hal tersebut merupakan keinginan pihak-pihak yang dekat dengan Prabowo saja.
Hal ini berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang mengonfirmasi bahwa Prabowo sendiri lah yang meminta persyaratan rekonsiliasi kepada Presiden terpilih Joko Widodo untuk memulangkan Rizieq Shihab.
Pemulangan Rizieq Shihab dianggap hanya sebuah retorika untuk menghibur kelompok pendukungnya yang sebagian besar berasal dari Alumni 212 dan pengikut Habieb Rizieq agar tidak terkesan meninggalkan setelah rekonsiliasi. Dengan menyerahkan persyaratan tersebut, Gerindra akan mendapatkan simpati dari para PA 212 dan FPI.
)* Pegiat Forum Jurnalis Warga Kebhinnekaan