IKN Nusantara, Mesin Baru Kemajuan Bangsa
Oleh : Made Raditya )*
Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan agenda besar yang telah melalu berbagai kajian maupun studi. IKN Nusantara di Kalimantan Timur pun diyakini sebagai mesin baru untuk mewujudkan kemajuan bangsa.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menyebut bahwa Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan menjadi mesin baru perjalanan panjang bagi Republik Indonesia.
Dalam keterangan pers-nya, Andrinof mengatakan bahwa Kalimantan pasti akan menjadi mesin baru untuk perjalanan panjang Indonesia mengingat Pulau Kalimantan bakal menjadi tumpuan baru Indonesia ke depan. Dirinya menuturkan, asal kita semua berkomitmen dalam melakukan transformasi ekonomi, Indonesia akan mengalami lompatan justru dari kalimantan. Lompatan melalui paradigma pembangunan yang diubah dan diinovasikan melalui data-data.
Andrinof yang merupakan Founder Tim Visi Indoesia 2033 tersebut mengkritisi sejumlah tokoh atau ilmuwan yang beralasan belum mendapatkan naskah akademik sehingga menyalahkan berbagai aspek dalam perencanaan pemidahan IKN sehingga kemudian beropini yang tak dilandasi dengan data yang cukup dan kesimpulan keliru.
Dirinya menganggap sejumlah tokoh yang menolak pemindahan IKN ke Kalimantan tidak berdasar karena itu hanya kekhawatiran belaka. Padahal, tidak sulit bagi mereka untuk mendapatkan data dan dokumen tentang IKN yang banyak tokoh mendapatkan data-data dan dokumen eksklusif tentang rencana besar pemindahan ibu kota ke luar jawa.
Andrinof berujar, lokasi IKN sudah jelas sangat strategis di tengah Indonesia dan di tengah Asia Pasifik. Ekonomi Kalimantan bisa berpindah dari ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya alam ke ekonomi yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi pariwisata.
Untuk sektor pariwisata, perlu kita ketahui bahwa kota-kota yang dilalui sungai-sungai besar di Kalimantan bisa seperti Shanghai, Bangkok, Melbourne atau kota-kota “water front city” di Eropa. Itu adalah ekonomi yang sehat dan sekaligus penghasil devisa. Ekonomi beralih dari merusak alam menjadi merawat alam karena pariwisata menimbulkan kesadaran akan lingkungan.
Tentu saja keliru besar jika membayangkan dari jauh bahwa Kalimantan hanyalah sisa-sisa hutan yang rusak, sebab dengan kepindahan IKN akan membawa Kalimantan bertransformasi secara sosial.
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menilai pembangunan Ibu Kota Negara baru akan menjadi alat yang signifikan dalam meningkatkan aktivitas perekonomian.
Eko berharap, dengan adanya ibukota baru ini, percepatan pembangunan daerah-daerah perbatasan dapat terlaksana. Baginya hal ini merupakan sebuah tindakan bagus untuk pemerataan pembanguna, sehingga diharapkan daerah-daerah sekitar juga bisa terkeda dampak positif secara ekonomi dengan adanya ibukota baru.
Wacana pemindahan Ibu Kota Negara tentu bukanlah gagasan kemarin sore dan bukan pula rencana dadakan. Presiden pertama RI Ir. Soekarno, sebelumnya juga pernah mengemukakan gagasan tersebut dan telah dilakukan kajian oleh Bappenas mengenai dampak pemindahan Ibu Kota Negara.
Pemindahan Ibu Kota Negara juga mendorong pemerataan pembangunan, dimulai dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya yang bakal memberikan dampak ekonomi positif luar biasa bagi bangsa melalui jalur investasi dan perdagangan akan memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan di wilayah tersebut. Pemindahan IKN juga menjadi bukti bahwa pemerintah saat ini berupaya untuk membangun negara secara Indonesia Sentris.
Sementara itu, Budi Gunawan selaku Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan bahwa pembangunan IKN bernama Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merupakan magnet pertumbuhan ekonomi baru yang dapat memberikan kontribusi secara nasional.
Dirinya mengatakan pemindahan IKN ke provinsi Kalimantan Timur berpotensi menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang semakin merata ke luar Pulau Jawa, Untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu konektivitas antarwilayah dan keterkaitan yang kuat antar sektor.
Budi menuturkan, menjadi catatan penting bahwa penaklukan suatu negara secara de facto ditandai dengan keberhasilan dalam menduduki fasilitas strategis termasuk ibu kota negaranya sebagai simbol runtuhnya sistem negara tersebut. Pemisah akan ibu kota negara dengan kota-kota lain akan meminimalisasi ancaman negara.
Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur tentu saja akan menjadi magnet kemajuan bagi bangsa. Pembangunan ini juga telah mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, sehingga sangat mungkin terjalin sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini