Implementasi Otsus Papua Alami Peningkatan
Impelementasi pada penyelenggaraan otonomi khusus (Otsus) Papua mengalami peningkatan. Dengan peningkatan implementasi Otsus tersebut, kesejahteraan rakyat Papua dapat segera terealisasi.
Otonomi khusus (Otsus) adalah progam istimewa untuk masyarakat Papua karena ada dana untuk membangun Bumi Cendrawasih, agar rakyatnya lebih maju dan tidak ada ketimpangan dengan daerah lain. Dengan dana Otsus maka diharap akan lebih banyak rakyat yang makmur. Otsus juga diimplementasikan di berbagai bidang sehingga akan lebih banyak lagi kemajuan di Papua.
Dana Otsus yang diberikan pada tahun 2021 sebesar 7,6 triliun. Anggarannya jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dana sebesar ini wajar karena sebagian juga disalurkan untuk membantu penyelenggaraan PON XX Papua, juga karena kebutuhan untuk pembangunan di Bumi Cendrawasih makin besar.
Impelementasi Otsus juga mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan peningkatan dana Otsus dari yang sebelumny hanya 2% menjadi 2,5% dari dana alokasi umum nasional. Jika implementasinya meningkat maka kita optimis bahwa penyerapan dana Otsus akan terjadi 100% dan tidak ada kecurangan saat penyelenggaraannya.
Bukti dari peningkatan implementasi Otsus adalah peningkatan kesejahteraan rakyat di Papua dan Papua Barat. Hal ini dinyatakan oleh Ketua Panitia Khusus Komarudin Watubun. Selama kurun waktu 20 tahun (saat Otsus jilid 1 ) maka terlihat sekali peningkatan perekonomian warga sipil Papua, semua ini berkat dana Otsus.
Komarudin menambahkan, Otsus jilid 2 masih dibutuhkan agar implementasinya makin mensejahterakan rakyat Papua. Dana Otsus yang dikucurkan lebih besar pada tahun ini memang wajar karena kondisi geografis di Bumi Cendrawasih yang sulit, sehingga butuh banyak lagi uang untuk pembangunan. Selain itu harga material seperti semen juga lebih mahal daripada di Jawa karena biaya angkutnya lebih tinggi.
Peningkatan implementasi memang dibutuhkan agar dana Otsus benar-benar terserap di masyarakat. Ketika anggaran Otsus diberikan untuk rakyat, dalam bentuk infrastruktur atau bantuan lainnya, maka kita optimis kehidupan warga sipil di Papua akan lebih baik lagi. Masyarakat di Bumi Cendrawasih bisa lebih sejahtera karena ada pemerataan pembangunan.
Implementasi dana Otsus mengalami peningkatan karena anggarannya tidak hanya dibuat untuk infrastruktur seperti membangun Jembatan Youtefa atau Jalan Trans Papua, tetapi juga disalurkan untuk bidang lain. Di antaranya untuk pendidikan (beasiswa bagi murid tingkat SD-SMA dan mahasiswa), kesehatan (pemberantasan penyakit malaria dan pemberian obat-obatan), dll.
Namun peningkatan implementasi juga harus seiring dengan pengawasan, pendampingan, dan sanksi. Hal ini dinyatakan oleh Cahyo Pamungkas, Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menurutnya, pengawasan dana Otsus perlu dilakukan agar implementasinya 100% berhasil.
Dana Otsus memang perlu diawasi karena jumlahnya sangat besar dan jangan sampai dikemplang oleh oknum nakal. Pengawasan dilakukan bersama-sama oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, majelis rakyat Papua, warga sipil, dan Badan Pemeriksa Keuangan. Audit harus dilakukan secara transparan agar tidak ada hak rakyat yang dirampas.
Pendampingan dan sanksi juga wajib dilakukan agar implementasi dana Otsus 100% disalurkan. Pemerintah daerah didampingi oleh pemerintah pusat dan para ahli di bidangnya, sehingga pembangunan akan dilakukan dengan sempurna. Sanksi juga harus diberikan kepada pelanggar dana Otsus. Peningkatan implementasi Otsus sangat membanggakan karena selama 20 tahun Otsus jilid 1 berjalan, ada kenaikan kesejahteraan warga Papua. Implementasi Otsus harus dilakukan dengan serius dan juga wajib ada pengawasan, pendampingan, dan juga sanksi. Tujuannya agar dana Otsus 100% terserap untuk kemaslahatan masyarakat di Bumi Cendrawasih
Oleh : Abener Wanggai
Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta