Sendi BangsaSosial BudayaWarta Strategis

Semua Pihak Berharap Pilkada 2020 Berlangsung Damai

Oleh : Andhika Abimanyu )*

Pada tahun 2020 ini, Indonesia kembali akan melaksanakan Pilkada serentak di 270 daerah.  Semua pihak pun berharap Pilkada 2020 dapat berjalan dengan damai dan tidak dipenuhi dengan ujaran kebencian, hoax dan isu SARA.

Oleh karena itu sangatlah diperlukan stabilitas politik dan keamanan. Karena bagaimanapun juga demokrasi sudah kita sepakati, sehingga jangan dirusak dengan sikap politik kotor seperti black campaign.

            Presiden RI Joko Widodo menginginkan agar pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah berjalan aman dan demokratis, dirinya juga menginginkan gelaran Pilkada berlangsung dengan sejuk. Tidak ada saling fitnah antar sesama.

            Untuk menggaet dukungan pelaksanaan Pilkada Damai, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengapresiasi langkah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang yang rajin mengkampanyekan persatuan bangsa. Oleh karena itu, Polda Jawa Tengah berharap kepada para kader muda NU untuk terus menyuarakan pesan damai, terlebih saat pilkada serentak berlangsung pada september nanti.

            Menurut delegasi dari Polda Jawa Tengah AKP Sugeng, GP Ansor memiliki banyak kader yang bergerak di berbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya meminta GP Ansor Kota Semarang memberikan pendidikan politik pada masyarakat agar pemilihan kepala daerah yang ada di Jawa tengah bisa berlangsung dengan damai.

            Menanggapi hal tersebut, Ketua PC GP Ansor Kota Semarang, Syaiful Bahri mengatakan, kader Ansor-Banser yang aktif di segala bidang memiliki banyak keterampilan. Tentu semua itu, dilakukan untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap aman dan damai.

            Ia juga mengungkapkan bahwa kader Ansor ada yang aktif di masjid, maupun di masyarakat pada umumnya membina masyarakat. Sehingga dapat menyampaikan ketentraman dan pesan damai menghadapi pemilu.

            Terlebih dalam menghadapi warganet yang bermacam-macam, syaiful mengatakan bahwa pemuda Ansor secara aktif akan menyuarakan pesan-pesan kerukunan dan kebangsaan. Utamanya dalam membuat kontranarasi dalam menghadapi kelompok radikal maupun intoleran.       

            Wakil Ketua Bidang Informasi media, Dimas Bagus Pamungkas menambahkan, aktifitas Ansor Cyber Kota Semarang memang diproyeksikan dalam meredam konflik yang ada.

            Menurutnya, langkah Polda Jawa Tengah dalam menggandeng Ansor agar pemilu damai dan bermartabat adalah langkah yang tepat.

            Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) berkomitmen untuk mewujudkan Pilkada damai 2020. Begitulah yang dituturkan oleh pengurus pusat SMSI.

            Selain itu deklarasi plilkada damai juga ditunjukkan oleh Ikatan Pemuda Peduli Demokrasi Kota Palu (IP2DKP) Renaldhy A.B Paliudju, S.IP mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur, bupati/walikota di Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan salah satu pelaksanaan azas kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dalam NKRI.

            Menurutnya, sebagai kaum pemuda dirinya menyadari bahwa Pilkada merupakan keputusan tertinggi pada setiap Provinsi atau daerah yang menganut sistem demokrasi.          

            Selain itu dirinya menilai bahwa Pilkada juga merupakan instrumen demokrasi untuk menghasilkan pemimpin yang sesuai dengan kehendak rakyat.

            Renaldhy juga berharap agar pemimpin yang terpilih nantinya juga harus menjalankan amanat rakyat di daerahnya masing-masing. Hal ini karena tujuan dari Pilkada agar dapat menghasilkan pemimpin yang amanah dan lebih mampu memberi kesejahteraan masyarakat di daerahnya.

            Pihaknya juga mengatakan, bahwa pelaksanaan pilkada seringkali diwarnai dengan tindakan politis. Baik itu dilakukan dari kandidat calon, maupun para pendukungnya. Bahkan saat pra pilkada, seringkali diwarnai dengan tindakan tidak populis yang rawan menimbulkan konflik. Sementara pasca pelaksanaan Pilkada juga seringkali terkadi ketidakpuasan dari hasil Pilkada tersebut.

            Oleh karena itu, pihaknya juga berharap agar KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu yang melakukan pengawasan, dapat mengantisipasi segala kemungkinan sehingga tidak menimbulkan gesekan-gesekan di masyarakat bawah.

Hal yang tidak kalah penting adalah literasi digital yang diperlukan guna membekali masyarakat apabila diterpa informasi yang tidak jelas keabsahannya, agar nantinya masyarakat lebih siap dalam menyukseskan pelaksanaan pilkada damai.

Selain itu sikap fanatisme juga semestinya diredam, karena dalam kontestasi politik, menang kalah merupakan hal yang biasa, jika kita mencium adanya aroma kecurangan, maka gunakanlah jalur konstitusional, tidak dengan main hakim sendiri.

Pilkada damai merupakan wujud kedewasaan bangsa dalam berpolitik, sehingga jika terjadi kerusuhan tentu saja patut dipertanyakan jiwa kebangsaannya.

)* Penulis adalah warganet , aktif dalam Ikatan Pers Mahasiswa Jakarta

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih