Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT Pertama AIS Forum
Bali – Pertemuan Senior Official Meeting (SOM) ke-8 Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang berlangsung pada 29-30 Agustus 2023 di Antananarivo, Madagaskar, telah menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaran KTT AIS untuk pertama kalinya sejak AIS Forum didirikan pada tahun 2018.
KTT AIS rencananya diselenggarakan pada 10-11 Oktober 2023 mendatang. Project Coordinator Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso menyampaikan, pelaksanaan KTT ini nantinya akan menjadi platform yang strategis untuk memperkuat program konkret AIS Forum di berbagai bidang di seluruh negara pulau dan negara kepulauan.
“AIS Forum terus berdedikasi untuk memfasilitasi kerja sama dan inovasi antar negara pulau dan kepulauan, dengan kegiatan mendatang yaitu KTT Pertama di Bali, yang akan menandai momen bersejarah dalam perjalanannya sebagai sebuah forum global,” ujar Riny Modaso.
Senada Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mencatat, perlunya negara-negara AIS menguatkan komitmen dan solidaritas dalam menghadapi tantangan bersama.
“Tidak ada yang bisa memahami keseriusan dan kompleksitas masalah yang kita (negara-negara AIS) hadapi lebih baik daripada negara-negara pulau dan kepulauan itu sendiri. Dan, tidak seorang pun akan memahami solusi dari masalah-masalah kita lebih baik daripada orang- orang yang di kehidupan nyatanya terkena dampak dari masalah-masalah ini dan telah menyelesaikannya sendiri,” tutur Jodi.
Jodi juga menilai pentingnya AIS Forum sebagai wadah bagi negara-negara pulau dan kepulauan untuk berkontribusi dalam menghadirkan resolusi bagi masalah global serta mengagungkan suara dan perhatian bagi negara-negara kepulauan.
“Forum ini adalah milik seluruh negara pulau dan kepulauan di dunia, tanpa melihat ukuran, lokasi, dan level pembangunan ekonominya” ujarnya.
Selain itu, Jodi menambahkan KTT AIS akan menjadi harapan untuk bisa menumbuhkan rasa kepemilikan, keinginan memperkuat kolaborasi, serta memperluas dampak kerja sama yang dilakukan Indonesia kepada banyak komunitas lainnya di berbagai negara dan kawasan.