Indonesia Memperkuat Posisi Global dengan Menyelenggarakan World Water Forum ke-10 di Bali
Bali – World Water Forum (WWF) ke-10 yang diadakan di Bali menjadi bukti nyata kepercayaan dunia terhadap Indonesia sebagai tuan rumah event internasional yang sangat strategis. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 20.000 delegasi dari berbagai negara ini membawa tema “Water for Shared Prosperity” dan diakui sebagai salah satu forum penting dalam membahas isu-isu air yang memiliki dampak luar biasa bagi kesejahteraan manusia dan alam.
Menurut Teuku Rezasyah, Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran (UNPAD), tema air dalam WWF ke-10 sangat relevan bagi manusia, mengingat 70% tubuh manusia terdiri dari air dan sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan.
“Tema ini sangat strategis karena air merupakan kesejahteraan bersama,” ujar Rezasyah.
Rezasyah juga menambahkan bahwa kehadiran 8 kepala negara dan 105 menteri dari 132 negara pada forum ini menunjukkan kredibilitas Indonesia di mata dunia, terutama di akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. WWF ke-10 bukan hanya sebuah acara biasa, tetapi sebuah event internasional yang luar biasa dengan 350 sesi diskusi dan diikuti oleh ribuan partisipan serta jurnalis dari seluruh dunia.
Rezasyah menekankan pentingnya forum ini sebagai tempat untuk saling belajar antar negara mengenai praktek terbaik pengelolaan air, yang mencakup aspek keamanan, kesejahteraan, dan keberlangsungan hidup manusia.
Selain diskusi dan pembelajaran, para tamu WWF juga melakukan kunjungan ke beberapa wilayah wisata di Bali, yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Bali yang sebelumnya terdampak oleh pandemi Covid-19. Kehadiran kepala negara dan pejabat tinggi negara asing di forum ini juga membuka peluang kerjasama bilateral, selain membahas masalah air yang mendesak.
Rezasyah juga menyoroti alasan mengapa Bali dipilih sebagai lokasi event internasional. Bali dinilai memiliki transportasi yang baik, keamanan yang tinggi, serta pengalaman dalam menyelenggarakan konferensi internasional.
“Bali khas Indonesia dan memiliki ekosistem yang telah terbentuk untuk menangani event-event besar seperti ini,” jelasnya. Lebih lanjut, Rezasyah mengajak masyarakat Indonesia untuk yakin bahwa negara ini mampu mengelola forum-forum internasional dengan baik.
“Jika ada ide-ide bagus dari Indonesia untuk dunia, kita juga harus mempraktikannya di dalam negeri,” katanya.
Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk tidak hanya memecahkan masalah air di tingkat nasional, tetapi juga berkontribusi dalam upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terkait air.
Dengan terselenggaranya WWF ke-10 di Bali, Indonesia tidak hanya menunjukkan kapabilitasnya sebagai tuan rumah yang andal, tetapi juga memperkuat posisinya dalam kerjasama global untuk pengelolaan air yang lebih baik demi kesejahteraan bersama.