Indonesia Optimalkan UMKM Melalui Transfer Teknologi Negara Peserta KTT AIS 2023
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*
Perhelatan KTT AIS Forum 2023 jelas akan mampu semakin mengoptimalkan para pelaku UMKM, salah satunya adalah melalui adanya transfer teknologi dan inovasi dari berbagai negara sahabat yang juga ikut serta dalam kegiatan tersebut sehingga pengembangan ekonomi biru juga terjadi secara maksimal.
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Ismail berharap supaya adanya pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 dapat terus memaksimalkan akan potensi dari para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terlebih di wilayah Jakarta sendiri dan juga terkait dengan bagaimana upaya akan pengembangan ekonomi biru, melalui transfer teknologi.
Karena dengan adanya peningkatan akan potensi para pelaku UMKM dengan maksimal melalui transfer teknologi sehingga dapat juga mengembangkan ekonomi biru, maka potensi laut yang dimiliki oleh Indonesia selaku tuan rumah dalam perhelatan KTT AIS Forum 2023 sendiri, khususnya yang dimiliki oleh DKI Jakarta akan jauh lebih bisa dioptimalkan lagi dalam rangka semakin menunjang perekonomian di Jakarta dan juga secara nasional.
Adanya transfer teknologi juga merupakan sebuah hal yang menjadi sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Pasalnya, teknologi berperan dalam mendukung akan upaya peningkatan kualitas produksi, termasuk juga pada hasil produksi dari para pengusaha di bidang UMKM.
Dengan adanya transfer teknologi yang terjadi, maka beberapa kekurangan yang masih dimiliki oleh DKI Jakarta termasuk Indonesia, akan menjadi mampu didorong dan ditingkatkan menjadi kelebihan, sehingga berbagai macam potensi yang dimiliki oleh Tanah Air jelas akan semakin maksimal untuk terolah.
Oleh karena itu, pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 tersebut menjadi kesempatan bagi bangsa ini untuk bisa belajar dari negara lain tentang pemanfaatan teknologi dalam pengembangan akan potensi alam, khususnya di laut. Salah satu negara yang bisa menjadi acuan itu adalah Jepang. Penting juga upaya untuk pengoptimalan akan potensi laut secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Sementara itu, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti juga mengaku bahwa di Indonesia memang masih kurang akan teknologi dan inovasi dalam industri UMKM. Maka dari itu, jika hendak adanya kerja sama maka harus ada transfer teknologi.
Selain mampu meningkatkan kualitas produksi, adanya transfer teknologi dan pengetahuan juga sangat penting agar masyarakat di Tanah Air tidak hanya menjadi buruh saja untuk berbagai perusahaan asing. Tentunya dengan pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan transfer teknologi, pengetahuan dan keterampilan dari berbagai macam negara lainnya yang sukses untuk mengembangkan ekonomi biru.
Kolaborasi dari transfer teknologi, keterampilan dan juga sumber daya yang memadai itu dapat pula menunjang pengembangan ekonomi biru sehingga sejumlah potensi dari UMKM di wilayah Jabodetabek, utamanya yang bergelut di bidang ekonomi biru seperti komoditas hasil olahan ikan dan udang akan mampu turut meningkat.
Dihelatnya KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 diyakini pula dapat semakin membantu untuk memacu akan pengembangan UMKM di wilayah pesisir DKI, seperti Kepulauan Seribu. Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPUKM) Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengemukakan bahwa event internasional yang menjadikan Tanah Air sebagai tuan rumahnya itu memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa mengembangkan wisata bahari, yang mana dengan adanya perkembangan itu maka akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat termasuk pengembangan UMKM.
Sebenarnya saat ini wilayah Kepulauan Seiru sendiri sudah memiliki beberapa produk akan UMKM lokal yang berkualitas bagus dan tidak kalah dengan produk lain, seperti diantaranya adalah batik Betawi, keripik sukun dan juga produk olahan hasil laut lainnya. Maka dari itu, penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 juga memiliki potensi yang besar untuk mampu dimanfaatkan dalam mengembangkan berbagai macam produk tersebut.
Meski begitu, dalam upaya untuk mengoptimalkan hasil dari KTT AIS Forum yang dihelat di Bali pada tanggal 11 Oktober mendatang, maka dibutuhkan sinergi yang kuat diantara para pemangku kepentingan dan juga dari para masyarakat di pesisir. Sinergitas yang baik itu juga harus diimbangi dengan program dari pemerintah, seperti halnya program Pemprov DKI Jakarta mengenai Enterpreneur yang siap bersinergi dalam mengembangkan UMKM.
Melalui adanya transfer teknologi dari berbagai negara sahabat yang juga mengikuti perhelatan KTT AIS Forum 2023, yang mana Indonesia menjadi tuan rumah dalam perhelatan tersebut, maka jelas sekali di dalamnya juga akan banyak komunikasi terjalin sehingga tidak sedikit pula terjadi saling tukar informasi serta pengalaman dari berbagai pihak, termasuk transfer teknologi dan inovasi sehingga pengembangan akan UMKM akan menjadi semakin lebih dioptimalkan.
)* Penulis adalah Alumni Fisip Unair