Industri Pupuk di Papua Strategi Besar Memperkuat Kedaulatan Pangan Nasional
Oleh : Drio Filindo )*
Pemerintahan era Presiden Jokowi terus berkomitmen memajukan Papua melalui beberapa sektor. Terbaru, Presiden Jokowi didampingi sejumlah Menteri serta Direktur Utama PT Pupuk Indonesia dan Direktur Utama PT Pupuk Kaltim meresmikan Groundbreaking pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk di Fakfak, Papua Barat. Kawasan industri pupuk pertama dalam 40 tahun terakhir tersebut akan memproduksi pupuk Urea sebesar 1.150.000 ton pertahun dan amonia 850.000 ton pertahun. Dengan dibangunnya kawasan industri pupuk di Papua ini akan semakin memperkuat posisis Indonesia sebagai penyedia pupuk terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Masuknya PSN tentu saja memperlihatkan keseriusan Presiden Jokowi menyejahterakan masyarakat di Papua. PSN ini juga nantinya akan mampu menyerap tenaga kerja lokal dan menggerakkan ekonomi di wilayah tersebut. Presiden Jokowi mengatakan pembangunan industri pupuk di wilayah Papua merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam menegakkan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan tersebut harus dicapai agar Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan tidak bergantung kepada negara lain dimana saat ini konflik di Timur Tengah serta Eropa cukup mengganggu ketahanan pangan maupun energi nasional.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa urusan pangan bukan hanya mengenai pemenuhan kebutuhan beras saja, melainkan juga untuk meningkatkan produktivitas dari tanaman yang ditanam. Oleh sebab itu, ini menjadi bagian yang sangat penting karena pupuk itu akan meningkatkan produktivitas tanaman yang kita tanam, baik itu padi, baik itu tebu, baik itu jagung, semuanya membutuhkan pupuk.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menuturkan PSN yang diamanatkan pemerintah kepada Pupuk Indonesia ini, menjadi komitmen kedua pihak dalam mendukung produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan nasional. Momentum bersejarah ini adalah bukti dari komitmen kami untuk mendukung inisiatif PSN pemerintah. Pupuk Indonesia selaku perusahaan induk secara konsisten mendukung penuh Pupuk Kaltim dalam menyukseskan PSN ini.
Pihaknya menjelaskan Kawasan Industri Terpadu Fakfak ini, merupakan Kawasan Industri Pupuk keenam yang ada di Indonesia dan merupakan yang pertama dibangun dalam 40 tahun terakhir. Kawasan Industri Terpadu Papua Barat ini merupakan bagian penting dalam mewujudkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan di seluruh Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur. Rahmad pun mengatakan pihaknya optimistis keberadaan pabrik pupuk ini akan mendukung swasembada pangan dan mendukung petani untuk makmur bersama Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo mengatakan pendirian Kawasan Industri Terpadu di Fakfak ini memperkuat posisi Pupuk Indonesia menjadi Produsen Pupuk Terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Dia melanjutkan pendirian ini juga merupakan respons strategis terhadap permintaan pasar yang terus berkembang, yang diproyeksikan mencapai 6-7 juta ton pada 2030.
Menurutnya, dengan nilai investasi lebih dari US$ 1 miliar, proyek ini diharapkan memiliki kapasitas produksi pabrik baru per tahunnya, yang bisa mencapai 1,15 juta ton untuk pupuk urea dan 825 ribu ton untuk amonia. Diharapkan juga proyek ini menyasar pemenuhan sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh di 2028. Lebih lanjut, Soesilo mengungkap Pupuk Kaltim telah mempersiapkan sejumlah fasilitas dan infrastruktur untuk memulai proses pembangunan Kawasan Industri Terpadu di Fakfak, Papua Barat ini.
Sebelumnya, Pupuk Kaltim telah memastikan pasokan gas yang stabil dan telah resmi menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. Dia pun berharap, proyek PSN ini bisa rampung dan akan mulai beroperasi tepat di hari ulang tahun Pupuk Kaltim yang ke-50, di 2027 mendatang.
Perhatian besar pemerintahan era Presiden Jokowi di Papua merupakan harapan baru pertumbuhan ekonomi yang merata dan mewujudkan kesejahteraan di bumi Cenderawasih. Mulai dibangunnya PSN di Papua juga mengisyaratkan investor mulai melirik wilayah paling timur Indonesia tersebut. Dampaknya, akan semakin banyak lapangan pekerjaan terbuka dan masyarakat lokal dapat terserap sehingga ekonomi Papua akan semakin baik.
Dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat Papua dalam proses pembangunan nasional, pemerintah dapat memastikan bahwa transformasi Papua tidak hanya menciptakan pertumbuhan ekonomi tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk keberlanjutan, keadilan, dan keharmonisan di wilayah tersebut.
Banyak sekali program strategis, entah itu pada level nasional ataupun pada skala daerah yang terus digencarkan dan dilaksanakan dengan penuh akan komitmen oleh pemerintah. Untuk bisa mengatasi adanya masalah kesenjangan antar wilayah, maka pemerintah juga memiliki komitmen kuat dalam mempercepat pembangunan di Indonesia bagian Timur, yakni Papua.
Penulis merupakan mahasiswa Papua yang tinggal di Surabaya